Kisah Habib Ja'far Alkaff, Wali yang Restunya Diburu Pejabat
Anggara Jiwandhana
Kamis, 14 April 2022 13:14:09
MURIANEWS, Kudus – Bagi umat Muslim di Indonesia, terutama di Jawa, nama Habib Ja’far Alkaff sudah tidak asing. Ia merupakan seorang ulama kondang asal Kabupaten Kudus, Jawa Tengah yang berpulang ke Rahmatullah pada 1 Januari 2021 lalu.
Namanya pun kini diabadikan menjadi salah satu nama jalan di Kudus. Tepatnya di jalan samping Masjid Agung Kudus di Desa Demaan, Kecamatan Kota, Kudus.
Semasa hidupnya bahkan hingga kini, Habib Ja’far telah diakui sebagai wali Allah yang memiliki
maqam majdub atau
wali jadzab. Atau bisa diartikan sebagai sebuah keistimewaan yang diberikan oleh Allah bahkan ketika dia masih berada di kandungan ibunya.
Karena itu, banyak sekali kisah Habib Ja’far yang hingga kini masih terus berdengung, baik di kalangan-kalangan habaib hingga masyarakat awam di Indonesia.
Yang paling tersohor apalagi kalau bukan mendoakan seorang almarhum Gus Dur menjadi seorang presiden RI kala itu.
MURIANEWS berkesempatan menemui dan mewawancarai salah satu orang yang dipercaya Habib Ja’far semasa hidupnya. Dia adalah seorang teman masa kecil sekaligus teman seperjuangan Habib Ja’far dalam berdakwah di berbagai daerah di Indonesia.
Dia adalah Habib Muhammad Alwi Baagil, putra Habib Alwi Abdullah Baagil.
Baca: Cerita Ganjar Dilarang Makan Anggur dan Diberi Sayap oleh Habib Ja’far AlkaffKepada
MURIANEWS, Habib Muhammad menuturkan ada banyak sekali pejabat di daerah maupun nasional yang ada di sekeliling Habib Ja'far. Mereka, kerap meminta restu pada Habib Ja’far sebelum melakukan pencalonan diri.
Habib Jafar, lanjut dia, juga kerap memintanya untuk memanggil petinggi-petinggi hingga tokoh masyarakat di tingkat nasional hingga daerah untuk bertemu dengannya.
Setelah pemanggilan itu, semuanya menjadi orang yang memiliki jabatan dan kekuasaan. Habib, lanjut Muhammad seolah sudah tahu apa yang terjadi setelahnya.
"Sama seperti Gus Dur dulu, Habib meminta saya untuk bertemu dengan Gus Dur dan menyampaikan agar Gus Dur bisa menghadap ke habib. Saat itu Habib ada di Wisma Pele Kudus. Saya berangkat ke Jakarta menyampIkan pesan Habib dan benar Gus Dur mau menemuinya di Kudus,” kata Muhammad.
Baca: Kisah Habib Ja’far Alkaff yang Prediksi Masa Depan Gus Dur Jadi Presiden
Baca: Kisah Habib Ja’far Alkaff yang Prediksi Masa Depan Gus Dur Jadi PresidenDi sana, diucapkanlah jika Gus Dur akan menjadi presiden. "Saat itu Gus Dur menganggapnya sebagai guyonan dan menyebut hanya akan menjadi presiden taksi, namun Habib dengan tegas bilang bahwa Gus Dur akan jadi Presiden Indonesia," sambung dia.Setelah Gus Dur, Habib Muhammad mengatakan Habib Jafar bertemu dengan Susilo Bambang Yudoyono (SBY).Habib Jafar, kemudian memberi wejangan pada SBY untuk membuat sebuah partai dan mencalonkan diri menjadi seorang presiden."Dan akhirnya jadi. Habib juga memberi isyarat bahwa SBY akan menjabat selama dua periode yakni dengan isyarat meminta dua buku SBY lengkap dengan tanda tangannya saat Habib diundang ke Cikeas usai ditetapkan sebagai presiden," sambungnya.Habib Muhammad menambahkan, masih ada banyak sekali pejabat yang diundang untuk bertemu dengan Habib Jafar agar bisa didoakan menjadi seorang pemimpin.
Baca: Habib Ja’far Alkaff Wafat, Presiden Jokowi Hingga Prabowo Kirim Karangan BungaBahkan sekelas Moeldoko dan Wiranto disebutnya juga pernah diundang dan bersedia menemui Habib Jafar jauh sebelum namanya dikenal kalangan luas.“Saya yang disuruh menghadap mereka terlebih dahulu, namun keberhasilan saya membujuk mereka untuk bertemu Habib bukan karena saya sendiri, melainkan karena seorang Habib Jafar yang menyuruh saya,” ungkap Bib Muh.Habib Jafar Sendiri, memiliki hobi memelihara burung dara dan ayam. Filosofinya adalah Doro,
noto negoro (menata negara).“Kalau senggang Habib sering memindah-mindahkan burung daranya sembari bilang iki kapolres tak pindah kene iki kapolda tak pindah kene,” pungkasnya. Reporter: Anggara JiwandhanaEditor: Ali Muntoha
[caption id="attachment_203678" align="alignleft" width="1440"]

Habib Ja'far Alkaff. (Foto: Facebook)[/caption]
MURIANEWS, Kudus – Bagi umat Muslim di Indonesia, terutama di Jawa, nama Habib Ja’far Alkaff sudah tidak asing. Ia merupakan seorang ulama kondang asal Kabupaten Kudus, Jawa Tengah yang berpulang ke Rahmatullah pada 1 Januari 2021 lalu.
Namanya pun kini diabadikan menjadi salah satu nama jalan di Kudus. Tepatnya di jalan samping Masjid Agung Kudus di Desa Demaan, Kecamatan Kota, Kudus.
Semasa hidupnya bahkan hingga kini, Habib Ja’far telah diakui sebagai wali Allah yang memiliki
maqam majdub atau
wali jadzab. Atau bisa diartikan sebagai sebuah keistimewaan yang diberikan oleh Allah bahkan ketika dia masih berada di kandungan ibunya.
Karena itu, banyak sekali kisah Habib Ja’far yang hingga kini masih terus berdengung, baik di kalangan-kalangan habaib hingga masyarakat awam di Indonesia.
Yang paling tersohor apalagi kalau bukan mendoakan seorang almarhum Gus Dur menjadi seorang presiden RI kala itu.
MURIANEWS berkesempatan menemui dan mewawancarai salah satu orang yang dipercaya Habib Ja’far semasa hidupnya. Dia adalah seorang teman masa kecil sekaligus teman seperjuangan Habib Ja’far dalam berdakwah di berbagai daerah di Indonesia.
Dia adalah Habib Muhammad Alwi Baagil, putra Habib Alwi Abdullah Baagil.
Baca: Cerita Ganjar Dilarang Makan Anggur dan Diberi Sayap oleh Habib Ja’far Alkaff
Kepada
MURIANEWS, Habib Muhammad menuturkan ada banyak sekali pejabat di daerah maupun nasional yang ada di sekeliling Habib Ja'far. Mereka, kerap meminta restu pada Habib Ja’far sebelum melakukan pencalonan diri.
Habib Jafar, lanjut dia, juga kerap memintanya untuk memanggil petinggi-petinggi hingga tokoh masyarakat di tingkat nasional hingga daerah untuk bertemu dengannya.
Setelah pemanggilan itu, semuanya menjadi orang yang memiliki jabatan dan kekuasaan. Habib, lanjut Muhammad seolah sudah tahu apa yang terjadi setelahnya.
"Sama seperti Gus Dur dulu, Habib meminta saya untuk bertemu dengan Gus Dur dan menyampaikan agar Gus Dur bisa menghadap ke habib. Saat itu Habib ada di Wisma Pele Kudus. Saya berangkat ke Jakarta menyampIkan pesan Habib dan benar Gus Dur mau menemuinya di Kudus,” kata Muhammad.
Baca: Kisah Habib Ja’far Alkaff yang Prediksi Masa Depan Gus Dur Jadi Presiden
Di sana, diucapkanlah jika Gus Dur akan menjadi presiden. "Saat itu Gus Dur menganggapnya sebagai guyonan dan menyebut hanya akan menjadi presiden taksi, namun Habib dengan tegas bilang bahwa Gus Dur akan jadi Presiden Indonesia," sambung dia.
Setelah Gus Dur, Habib Muhammad mengatakan Habib Jafar bertemu dengan Susilo Bambang Yudoyono (SBY).
Habib Jafar, kemudian memberi wejangan pada SBY untuk membuat sebuah partai dan mencalonkan diri menjadi seorang presiden.
"Dan akhirnya jadi. Habib juga memberi isyarat bahwa SBY akan menjabat selama dua periode yakni dengan isyarat meminta dua buku SBY lengkap dengan tanda tangannya saat Habib diundang ke Cikeas usai ditetapkan sebagai presiden," sambungnya.
Habib Muhammad menambahkan, masih ada banyak sekali pejabat yang diundang untuk bertemu dengan Habib Jafar agar bisa didoakan menjadi seorang pemimpin.
Baca: Habib Ja’far Alkaff Wafat, Presiden Jokowi Hingga Prabowo Kirim Karangan Bunga
Bahkan sekelas Moeldoko dan Wiranto disebutnya juga pernah diundang dan bersedia menemui Habib Jafar jauh sebelum namanya dikenal kalangan luas.
“Saya yang disuruh menghadap mereka terlebih dahulu, namun keberhasilan saya membujuk mereka untuk bertemu Habib bukan karena saya sendiri, melainkan karena seorang Habib Jafar yang menyuruh saya,” ungkap Bib Muh.
Habib Jafar Sendiri, memiliki hobi memelihara burung dara dan ayam. Filosofinya adalah Doro,
noto negoro (menata negara).
“Kalau senggang Habib sering memindah-mindahkan burung daranya sembari bilang iki kapolres tak pindah kene iki kapolda tak pindah kene,” pungkasnya.
Reporter: Anggara Jiwandhana
Editor: Ali Muntoha