Murianews, Kudus – Ukuran tekanan angin pada ban motor merupakan salah satu hal yang ini penting sekali bagi kenyamanan berkendara. Meski demikian, urusan tekanan angin, selama ini masih kurang diperhatikan pengendara atau pemilik motor.

Untuk pengecekan atau pengisian tekanan angin ban motor ini tidak harus dilakukan setiap hari. Pasalnya, kalau memang kondisi ban dan pelek motir dalam keadaan baik, maka pengurangan tekanan anginnya bisa berlangsung sangat lambat.

Saat ban kekurangan angina tau bahkan kempis maka kendali stir motor bisa terasa tidak nyaman. Perlu diketahui, saat ban motor kempis sebaiknya jangan dikendarai.

Selama ini, banyak yang abai masalah ini. Di mana, pengendara tetap memaksakan menaiki motornya padahal sudah tahu kondisi ban kempis.

Ban motor yang kempes atau kehabisan angin memang sangat membahayakan bagi pengendara saat menggunakan sepeda motor. Kenapa demikian?

Melansir dari laman Federaloil, Senin (10/7/2023), alasannya, selain karena faktor keamanan bagi pengendara dan pengguna jalan lain itu sendiri, komponen yang ada di sepeda motor pun akan bisa turut rusak saat ban kempis tersebut dipaksakan untuk digunakan.

Ban yang kempis namun tetap digunakan bisa merusak komponen lain karena ban terdidi dari material logam kawat dan 80 persen berasal dari karet sintetis.

Jika karet ban tersebut sudah berubah menjadi keras atau bergelombang, ditambah dengan gesekan jalanan serta beban penegndara tersebut maka kerusakan ban pun bisa permanen.

Jika ban sudah mengalami kerusakan, maka tidak ada jalan lain selain melakukan penggantian ban yang tentunya akan makin makan banyak biaya.

Sebaiknya, para pengguna sepeda motor tetap rutin mengecek kondisi ban sepeda motor yang digunakan, mulai dari tekanan angin hingga ke benda-benda asing yang menempel di bagian ban motor, agar berkendara tetap aman dan nyaman.