Piknik di Karimunjawa, Ini 6 Kesenian yang Sayang Dilewatkan
Faqih Mansur Hidayat
Selasa, 9 November 2021 13:13:52
MURIANEWS, Jepara - Karimunjawa di Kabupaten Jepara menjadi salah satu destinasi yang populer saat ini. Pikni di tempat ini, tak hanya disuguhkan dengan keindahan alam dan pantai-pantainya, tetapi juga berbagai kekayaan kesenian budaya Karimunjawa.
Ada enam suku yang mendiami Pulau Karimunjawa. Masing-masing suku memiliki warisan khazanah seni yang memukau. Dirangkum dari data di Dewan Kesenian Daerah (DKD) Jepara, berikut daftar kesenian di Karimunjawa yang sangat sayang dilewatkan.
[caption id="attachment_251781" align="alignleft" width="1280"]

Tari Anggaru. (MURIANEWS/Faqih Mansur Hidayat)[/caption]
1. AnggaruAnggaru berasal dari kata dasar ”aru”. Artinya sumpah. Sedangkan, Anggaru adalah ikrar yang diucapkan pada zaman dulu oleh prajurit dari Suku Bugis.
Prajurit-prajurit bersumpah untuk mempertahankan wilayah kerajaan dan tanah airnya, membela kebenaran, dan tak akan mundur selangkah pun sebelum mengalahkan musuh yang dihadapi.
Baca: Catat! Ini Jadwal Penyeberangan Kapal Cepat Jepara-KarimunjawaDalam pementasannya, seorang yang berpenampilan pendekar ala Suku Bugis menampilkan kembang-kembang selayaknya pada Pencak Silat. Dengan membawa sebilah badik atau belati khas Suku Bugis. Sambil mengeluarkan jurus-jurus, pementas memerankan dirinya seolah menjadi prajurit yang siap berperang.
[caption id="attachment_251782" align="alignleft" width="1280"]

Tari Mappaduppa. (MURIANEWS/Faqih Mansur Hidayat)[/caption]
2. Tari MappaduppaTarian ini biasanya dibawakan anak-anak Suku Bugis. Tarian ini digunakan untuk menyambut pengantin atau tamu-tamu penting dalam suatu acara. Madduppa sendiri, dalam istilah Bugis berarti menyambut.
[caption id="attachment_251783" align="alignleft" width="1280"]

Tari Minagara. (MURIANEWS/Faqih Mansur Hidayat)[/caption]
3. Tari MinagaraMinagara berasal dari dua suku kata. Mina yang artinya ikan, dan segara bermakna lautan. Tarian Suku Jawa ini perwujudan dari rasa gembira seorang istri yang menunggu suaminya pulang dari melaut. Biasanya, tarian ini ditampilkan kaum perempuan yang mengenakan pakaian Jawa dan membawa tenggok atau bakul.
[caption id="attachment_251784" align="alignleft" width="1280"]

Pencak Baruga. (MURIANEWS/Faqih Mansur Hidayat)[/caption]
4. Pencak BarugaPencak Baruga merupakan kesenian pencak silat khas Suku Mandar di Karimunjawa. Dua pesilat biasanya menyuguhkan jurus-jurus seni Pencak Silat di hadapan para tamu. Umumnya, suguhan seni bela diri itu ditampilkan dalam penyambutan tamu atau di upacara pernikahan.[caption id="attachment_251785" align="alignleft" width="1280"]

Tari Tonduk majeng. (MURIANEWS/Faqih Mansur Hidayat)[/caption]
5. Tari Tonduk MajengTari ini dibuat dengan mengadaptasi dari gerakan pencak silat khas Madura. Sesuai dengan namanya, tarian dengan menampilkan pertarungan dua pendekar itu diiringi lagu khas Madura, Tonduk Majeng. Lagu itu menggambarkan kehidupan masyarakat Suku Madura di pesisir.[caption id="attachment_251786" align="alignleft" width="1280"]

Tari Lulo. (MURIANEWS/Faqih Mansur Hidayat)[/caption]
6. Tari LuloTarian ini merupakan seni khas Suku Buton. Tari Lulo menjadi salah satu media untuk mempersatukan hubungan di masyarakat.Tarian ini biasanya dipentaskan beberapa orang. Antara laki-laki dan perempuan. Tarian itu menggambarkan tidak adanya pembedaan gender, status sosial, dan agama. Dengan musik ceria, para penari bergandengan tangan sambl mengayunkan kedua kaki secara bergantian.
Baca: Mengantar Matahari Tenggelam dari Bukit Love KarimunjawaItu adalah enam jenis kesenian di Pulau Karimunjawa yang patut menjadi pelengkap tatkala berwisata di pulau indah tersebut. Reporter: Faqih Mansur HidayatEditor: Ali Muntoha
[caption id="attachment_251782" align="alignleft" width="1280"]

Tari Mappaduppa. (MURIANEWS/Faqih Mansur Hidayat)[/caption]
MURIANEWS, Jepara - Karimunjawa di Kabupaten Jepara menjadi salah satu destinasi yang populer saat ini. Pikni di tempat ini, tak hanya disuguhkan dengan keindahan alam dan pantai-pantainya, tetapi juga berbagai kekayaan kesenian budaya Karimunjawa.
Ada enam suku yang mendiami Pulau Karimunjawa. Masing-masing suku memiliki warisan khazanah seni yang memukau. Dirangkum dari data di Dewan Kesenian Daerah (DKD) Jepara, berikut daftar kesenian di Karimunjawa yang sangat sayang dilewatkan.
[caption id="attachment_251781" align="alignleft" width="1280"]

Tari Anggaru. (MURIANEWS/Faqih Mansur Hidayat)[/caption]
1. Anggaru
Anggaru berasal dari kata dasar ”aru”. Artinya sumpah. Sedangkan, Anggaru adalah ikrar yang diucapkan pada zaman dulu oleh prajurit dari Suku Bugis.
Prajurit-prajurit bersumpah untuk mempertahankan wilayah kerajaan dan tanah airnya, membela kebenaran, dan tak akan mundur selangkah pun sebelum mengalahkan musuh yang dihadapi.
Baca: Catat! Ini Jadwal Penyeberangan Kapal Cepat Jepara-Karimunjawa
Dalam pementasannya, seorang yang berpenampilan pendekar ala Suku Bugis menampilkan kembang-kembang selayaknya pada Pencak Silat. Dengan membawa sebilah badik atau belati khas Suku Bugis. Sambil mengeluarkan jurus-jurus, pementas memerankan dirinya seolah menjadi prajurit yang siap berperang.
[caption id="attachment_251782" align="alignleft" width="1280"]

Tari Mappaduppa. (MURIANEWS/Faqih Mansur Hidayat)[/caption]
2. Tari Mappaduppa
Tarian ini biasanya dibawakan anak-anak Suku Bugis. Tarian ini digunakan untuk menyambut pengantin atau tamu-tamu penting dalam suatu acara. Madduppa sendiri, dalam istilah Bugis berarti menyambut.
[caption id="attachment_251783" align="alignleft" width="1280"]

Tari Minagara. (MURIANEWS/Faqih Mansur Hidayat)[/caption]
3. Tari Minagara
Minagara berasal dari dua suku kata. Mina yang artinya ikan, dan segara bermakna lautan. Tarian Suku Jawa ini perwujudan dari rasa gembira seorang istri yang menunggu suaminya pulang dari melaut. Biasanya, tarian ini ditampilkan kaum perempuan yang mengenakan pakaian Jawa dan membawa tenggok atau bakul.
[caption id="attachment_251784" align="alignleft" width="1280"]

Pencak Baruga. (MURIANEWS/Faqih Mansur Hidayat)[/caption]
4. Pencak Baruga
Pencak Baruga merupakan kesenian pencak silat khas Suku Mandar di Karimunjawa. Dua pesilat biasanya menyuguhkan jurus-jurus seni Pencak Silat di hadapan para tamu. Umumnya, suguhan seni bela diri itu ditampilkan dalam penyambutan tamu atau di upacara pernikahan.
[caption id="attachment_251785" align="alignleft" width="1280"]

Tari Tonduk majeng. (MURIANEWS/Faqih Mansur Hidayat)[/caption]
5. Tari Tonduk Majeng
Tari ini dibuat dengan mengadaptasi dari gerakan pencak silat khas Madura. Sesuai dengan namanya, tarian dengan menampilkan pertarungan dua pendekar itu diiringi lagu khas Madura, Tonduk Majeng. Lagu itu menggambarkan kehidupan masyarakat Suku Madura di pesisir.
[caption id="attachment_251786" align="alignleft" width="1280"]

Tari Lulo. (MURIANEWS/Faqih Mansur Hidayat)[/caption]
6. Tari Lulo
Tarian ini merupakan seni khas Suku Buton. Tari Lulo menjadi salah satu media untuk mempersatukan hubungan di masyarakat.
Tarian ini biasanya dipentaskan beberapa orang. Antara laki-laki dan perempuan. Tarian itu menggambarkan tidak adanya pembedaan gender, status sosial, dan agama. Dengan musik ceria, para penari bergandengan tangan sambl mengayunkan kedua kaki secara bergantian.
Baca: Mengantar Matahari Tenggelam dari Bukit Love Karimunjawa
Itu adalah enam jenis kesenian di Pulau Karimunjawa yang patut menjadi pelengkap tatkala berwisata di pulau indah tersebut.
Reporter: Faqih Mansur Hidayat
Editor: Ali Muntoha