Rabu, 19 November 2025


MURIANEWS, Kudus – Lemak di perut adalah hal yang paling menyebalkan bagi siapapun. Tak hanya mereka yang berbadan gemuk, penumpukan lemak di perut juga bisa dialami mereka yang berbadan kurus.

Menimbunnya lemak di perut tentu saja membuat masalah penampilan siapapun, terutama para perempuan. Tak jarang, mereka berlomba-lomba untuk menghilangkan lemak di perut agar penampilan lebih menarik.

Perlu diketahui, lemak perut disebut juga sebagai lemak viseral. Di mana, lemak menumpuk di ruang antara organ tubuh, seperti lambung, hati, dan usus. Lamk ini sebenarnya cukup baik, karena berfungsi untuk melindungi organ-organ penting dalam perut. Tapi kalau kebanyakan ya… penampilanmu jadi nggak oke.

Baca juga: Selain Implan, Cangkok Lemak Juga Bisa Bikin Payudara Jadi Seksi

Selain bikin penampilanmu nggak oke, penumpukan lemak di perut ini juga tidak baik bagi kesehatan. Sebabnya, lemak viseral bisa menghasilkan racun yang memengaruhi cara kerja tubuh, yakni senyawa sitokin.

Pelepasan sitokin yang berlebihan bisa  meningkatkan risiko penyakit jantung, diabetes, dan kanker ( kanker usus besar, esofagus, dan pankreas). Beberapa hal itu yang bisa dipastikan jadi penyebab seseorang mempunyai lemak perut berlebih.

Baca juga: Minum Kopi Saat Buka dan Sahur Tak Disarankan untuk Kesehatan, Ini Alasannya

Lalu, apa saja sih yang membuat lemak itu menimbun di perut? Di bawah ini hal-hal yang bisa kamu ketahui:

 

Obesitas

Kelebihan berat badan atau obesitas ini adalah faktor yang paling utama. Sebab, semakin besar berat badan seseorang, maka banyak pula lemak yang tertimbun, terutama di perut.

Berat badan berlebih ini disebabkan kalori yang masuk dari pada yang dikeluarkan oleh tubuh. Jika memang suka makan, imbangilah dengan melakukan aktivitas fisik seperti olahraga ringan. Dengan melakukan cara itu, setidaknya bisa meminimalisir penimbunan lemak di perut.

 

Genetik

Faktor genetik juga bisa menjadi salah satu penyebab seseorang menimbun lebih banyak lemak di perut mereka. Gen yang mengatur kortisol dan leptin, yang mengatur asupan kalori dan berat badan, dapat bertanggung jawab terhadap penyimpanan lemak dalam tubuh. Jadi, bukan hanya masalah obesitas atau kurang beraktivitas saja.

 

Kurang Aktivitas Fisik

Ketahuilah jika setiap kalori yang masuk harus seimbang dengan kalori yang keluar, jika memang ingin memiliki berat badan yang proporsional atau normal. Bagaimana jika kalori yang masuk lebih banyak daripada yang keluar? Jawabannya tentu saja berat badan seseorang akan naik.
Ketahuilah jika setiap kalori yang masuk harus seimbang dengan kalori yang keluar, jika memang ingin memiliki berat badan yang proporsional atau normal. Bagaimana jika kalori yang masuk lebih banyak daripada yang keluar? Jawabannya tentu saja berat badan seseorang akan naik.Salah satu faktor yang menyebabkan hal ini terjadi adalah kurang melakukan aktivitas fisik. Sebuah penelitian menyebutkan jika wanita yang menonton TV lebih dari tiga jam per hari disebut memiliki risiko lebih besar terkena obesitas dan memiliki pada perut lebih besar jika dibandingkan dengan wanita yang menonton TV kurang dari satu jam per hari. MenopauseSemakin tua usia seseorang, maka akan semakin berkurang pula massa otot dan semakin banyak lemak dalam tubuh, khususnya  lemak perut. Massa otot yang berkurang akan membuat tubuh seseorang menjadi lebih sedikit membakar kalori, sehingga ia akan jauh lebih sulit untuk mempertahankan berat badannya. Hal ini bisa menjadi salah satu alasan utama kenapa orang yang sudah berumur lebih mudah gemuk.Di sisi lain, penurunan hormon estrogen saat memasuki usia menopause juga dapat mempengaruhi pendistribusian lemak dalam tubuh. Kadar hormon estrogen yang turun drastis ketika menopause bisa menyebabkan lemak disimpan lebih banyak di perut, bukan di bagian pinggul atau paha. Selain faktor genetik,beberapa wanita mungkin mempunyai lebih banyak lemak perut bisa jadi disebabkan oleh menopause. Kurang TidurJangan menganggap sepele tidur. Sebab rupanya kurang tidur bisa menyebabkan risiko seseorang memiliki berat badan berlebih. Oleh karena itu, bukan tidak mungkin jika dia akan memiliki timbunan lemak lebih banyak di bagian perut.Selain kurang tidur, gangguan tidur seperti sleep apnea juga disebut menjadi penyebab lain seseorang memiliki lemak di perut lebih banyak. Jadi, tidurlah dengan waktu yang cukup, minimal 7-8 jam sehari. Konsumsi Makanan Kurang SehatFaktor makanan rupanya bisa mempengaruhi timbunan lemak di perut seseorang. Jika kamubanyak mengonsumsi makanan yang tinggi akan kandungan gula dan lemak, terutama lemak trans, hal ini justru bisa menyebabkan penumpukan lemak perut menjadi lebih banyak.Tak hanya itu saja, apabila asupan protein dan serat harian terbilang rendah, ha ini juga dapat menyebabkan penumpukan lemak di perut dan obesitas. Penulis: Zulkifli FahmiEditor: Zulkifli Fahmi

Baca Juga

Komentar

Terpopuler