Kamar Sering Berdebu, Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya
Murianews
Selasa, 2 November 2021 11:17:55
MURIANEWS, Kudus - Kebersihan kamar tidur dapat menjadi kunci kenyamanan. Meski kamar telah dibersihkan, kehadiran debu hampir tidak dapat dihindari.
Adanya debu dapat mengusik waktu beristirahat sehingga mengganggu kenyamanan yang ada. Selain itu, membiarkan menumpuk berisiko berdampak pada kesehatan pengguna kamar.
Berdasarkan laporan
Apartment Therapy, terdapat beberapa penyebab kamar berdebu.
Salah satu pendiri perusahaan pembersih Branch Basics, Mariliee Nelson, menjelaskan kamar tidur kemungkinan berkencenderungan mengumpulkan debu lebih banyak karena isi serta ventilasi dan aliran udara ke dalam ruangan.
Baca: Gua Kembang Desa Pakis Pati Surganya WisatawanAdanya debu dapat berasal dari sel kulit, serat tempat tidur maupun ungau debu. Bahkan ruangan berkarpet atau komponen berlapis kain lain akan meningkatkan debu.
Peralatan elektronik macam AC atau kipas angin juga berisiko adanya debu. Tugas filter AC adalah untuk menyaring debu, namun debu akan meningkat jika filter kotor.
“Filter tidak akan berfungsi saat tersumbat bulu hewan, kotoran maupun polutan lain. Tidak berfungsinya filter ini membuat debu ini menempel disegala permukaan kamar tidur,” jelas Marla Mock, Vice President di Aire Serv, perusahaan penyedia layanan pemanas dan pendingin udara.Sama halnya dengan AC, kipas angin bisa mengumpulkan dan menyebarkan debu. Kipas dengan baling-baling berdebu justru berisiko menyebarkan debu ke berbagai arah.
Baca: Lagi Asyik Begituan di Hotel, 14 Pasangan di Klaten Malah Terciduk PetugasWalau telah membersihkan AC dan kipas angin, masalah tidak dapat dengan begitu saja selesai. Setiap benda dikamar wajib dibersihkan setiap hari, namun sekadar membersihkan perabotan di dalam kamar bukan berarti masalah teratasi.“Penggunaan kain mikrofiber daripada kain katun, karena dapat menjadi solusi tepat untuk mengatasi debu. Kain mikrofiber dapat menahan partikel debu dalam keadaan kering maupun lembab,” terang Nelson. Penulis: Loeby Galih WitantraEditor: Supriyadi
[caption id="attachment_250272" align="alignnone" width="880"]

Ilustrasi Kamar Tidur. (Freepik)[/caption]
MURIANEWS, Kudus - Kebersihan kamar tidur dapat menjadi kunci kenyamanan. Meski kamar telah dibersihkan, kehadiran debu hampir tidak dapat dihindari.
Adanya debu dapat mengusik waktu beristirahat sehingga mengganggu kenyamanan yang ada. Selain itu, membiarkan menumpuk berisiko berdampak pada kesehatan pengguna kamar.
Berdasarkan laporan
Apartment Therapy, terdapat beberapa penyebab kamar berdebu.
Salah satu pendiri perusahaan pembersih Branch Basics, Mariliee Nelson, menjelaskan kamar tidur kemungkinan berkencenderungan mengumpulkan debu lebih banyak karena isi serta ventilasi dan aliran udara ke dalam ruangan.
Baca: Gua Kembang Desa Pakis Pati Surganya Wisatawan
Adanya debu dapat berasal dari sel kulit, serat tempat tidur maupun ungau debu. Bahkan ruangan berkarpet atau komponen berlapis kain lain akan meningkatkan debu.
Peralatan elektronik macam AC atau kipas angin juga berisiko adanya debu. Tugas filter AC adalah untuk menyaring debu, namun debu akan meningkat jika filter kotor.
“Filter tidak akan berfungsi saat tersumbat bulu hewan, kotoran maupun polutan lain. Tidak berfungsinya filter ini membuat debu ini menempel disegala permukaan kamar tidur,” jelas Marla Mock, Vice President di Aire Serv, perusahaan penyedia layanan pemanas dan pendingin udara.
Sama halnya dengan AC, kipas angin bisa mengumpulkan dan menyebarkan debu. Kipas dengan baling-baling berdebu justru berisiko menyebarkan debu ke berbagai arah.
Baca: Lagi Asyik Begituan di Hotel, 14 Pasangan di Klaten Malah Terciduk Petugas
Walau telah membersihkan AC dan kipas angin, masalah tidak dapat dengan begitu saja selesai. Setiap benda dikamar wajib dibersihkan setiap hari, namun sekadar membersihkan perabotan di dalam kamar bukan berarti masalah teratasi.
“Penggunaan kain mikrofiber daripada kain katun, karena dapat menjadi solusi tepat untuk mengatasi debu. Kain mikrofiber dapat menahan partikel debu dalam keadaan kering maupun lembab,” terang Nelson.
Penulis: Loeby Galih Witantra
Editor: Supriyadi