Asal Usul Kalkun yang Kini Digemari Warga Kudus
Murianews
Senin, 8 November 2021 20:48:50
MURIANEWS, Kudus – Makanan berbahan dasar daging kalkun mulai banyak digemari warga di Kabupaten Kudus. Rumah makan dengan menu daging kalkun dan para peternak pun mulai menjamur di Kota Kretek.
Salah satu tempatnya, yakni di Kecamatan Undaan, Kudus. Bahkan ada menu soto Kudus yang dipadukan dengan bahan dasar daging kalkun.
Menilik sejarah kalkun, unggas ini dalam bahasa Inggris lebih dikenal dengan sebutan Turkeys.
Walaupun bernama Turkeys, unggas yang satu ini ternyata bukan berasal dari Negara Turki. Kalkun ditemukan lebih dari 400 tahun lalu di Meksiko dan Amerika Utara.
Dikutip dari laman
Wikipedia, kalkun atau dalam bahasa latinnya disebut (Meleagris) merupakan spesies burung berukuran besar dari ordo Galliformes genus Meleagris.
Kalkun betina lebih kecil dan warna bulu kurang berwarna-warni dibandingkan kalkun jantan. Sewaktu berada di alam bebas, kalkun mudah dikenali dari rentang sayapnya yang mencapai 1,5-1,8 meter.
Baca: Segarnya Soto Kalkun di Kudus Ini Hanya Rp 10 Ribu SajaDalam perkembangannya, kalkun yang diternakkan untuk diambil dagingnya berasal dari spesies M. gallopavo yang juga dikenal sebagai kalkun liar (Wild Turkey). Sedangkan spesies M. ocellata kemungkinan adalah hasil domestikasi suku Maya.
Ada orang yang berpendapat kalkun yang diternakkan untuk diambil dagingnya berasal dari kalkun suku Maya. Alasannya kalkun suku Maya lebih penurut dari kalkun liar dari Amerika Utara.
Uniknya, sampai sekarang masyarakat Inggris masih menganggap burung besar yang mirip dengan ayam tersebut dibawa dari Turki. Sampai-sampai orang-orang Inggris menamakan kalkun dengan sebutan Turki.
Baca: Emak di Kudus Ini Bikin Inovasi Kalkun Beku Siap MasakDibanding daging ayam kampung dan daging ternak lainnya, daging kalkun mempunyai keunggulan dagingnya yang lezat dan proteinnya tinggi, dengan kandungan lemak dan kolesterol lebih rendah. Sehingga termasuk salah satu jenis aneka ternak unggas yang layak dikembangkan sebagai sumber protein yang tinggi.Ciri khas dari unggas ini ada pada gelambir kulit pada bagian kepalanya. Di saat seekor kalkun jantan memasuki masa kawin, gelambirnya jadi berguna.Penamaan kalkun sendiri di setiap negara mempunyai sebutan yang berbeda-beda. Asal nama kalkun diambil dari kota Kalikut di India, yang dalam bahasa Belanda disebut “kalkoen”. Sementara ayam Belanda merupakan sebutan bahasa melayu untuk kalkun.Menurut orang zaman dulu, nama-nama dalam berbagai bahasa dunia untuk kalkun hasil domestikasi juga mencerminkan nama negeri asal kalkun yang eksotik.Waktu itu, orang percaya lokasi benua Amerika yang baru saja ditemukan terletak di Asia Timur. Selain itu, orang zaman dulu suka menamakan binatang dengan nama-nama tempat yang jauh dan eksotis supaya bisa dijual mahal. Penulis: Loeby Galih WitantraEditor: Ali Muntoha
[caption id="attachment_251683" align="alignleft" width="1280"]

Kalkun. (Foto: Pixabay)[/caption]
MURIANEWS, Kudus – Makanan berbahan dasar daging kalkun mulai banyak digemari warga di Kabupaten Kudus. Rumah makan dengan menu daging kalkun dan para peternak pun mulai menjamur di Kota Kretek.
Salah satu tempatnya, yakni di Kecamatan Undaan, Kudus. Bahkan ada menu soto Kudus yang dipadukan dengan bahan dasar daging kalkun.
Menilik sejarah kalkun, unggas ini dalam bahasa Inggris lebih dikenal dengan sebutan Turkeys.
Walaupun bernama Turkeys, unggas yang satu ini ternyata bukan berasal dari Negara Turki. Kalkun ditemukan lebih dari 400 tahun lalu di Meksiko dan Amerika Utara.
Dikutip dari laman
Wikipedia, kalkun atau dalam bahasa latinnya disebut (Meleagris) merupakan spesies burung berukuran besar dari ordo Galliformes genus Meleagris.
Kalkun betina lebih kecil dan warna bulu kurang berwarna-warni dibandingkan kalkun jantan. Sewaktu berada di alam bebas, kalkun mudah dikenali dari rentang sayapnya yang mencapai 1,5-1,8 meter.
Baca: Segarnya Soto Kalkun di Kudus Ini Hanya Rp 10 Ribu Saja
Dalam perkembangannya, kalkun yang diternakkan untuk diambil dagingnya berasal dari spesies M. gallopavo yang juga dikenal sebagai kalkun liar (Wild Turkey). Sedangkan spesies M. ocellata kemungkinan adalah hasil domestikasi suku Maya.
Ada orang yang berpendapat kalkun yang diternakkan untuk diambil dagingnya berasal dari kalkun suku Maya. Alasannya kalkun suku Maya lebih penurut dari kalkun liar dari Amerika Utara.
Uniknya, sampai sekarang masyarakat Inggris masih menganggap burung besar yang mirip dengan ayam tersebut dibawa dari Turki. Sampai-sampai orang-orang Inggris menamakan kalkun dengan sebutan Turki.
Baca: Emak di Kudus Ini Bikin Inovasi Kalkun Beku Siap Masak
Dibanding daging ayam kampung dan daging ternak lainnya, daging kalkun mempunyai keunggulan dagingnya yang lezat dan proteinnya tinggi, dengan kandungan lemak dan kolesterol lebih rendah. Sehingga termasuk salah satu jenis aneka ternak unggas yang layak dikembangkan sebagai sumber protein yang tinggi.
Ciri khas dari unggas ini ada pada gelambir kulit pada bagian kepalanya. Di saat seekor kalkun jantan memasuki masa kawin, gelambirnya jadi berguna.
Penamaan kalkun sendiri di setiap negara mempunyai sebutan yang berbeda-beda. Asal nama kalkun diambil dari kota Kalikut di India, yang dalam bahasa Belanda disebut “kalkoen”. Sementara ayam Belanda merupakan sebutan bahasa melayu untuk kalkun.
Menurut orang zaman dulu, nama-nama dalam berbagai bahasa dunia untuk kalkun hasil domestikasi juga mencerminkan nama negeri asal kalkun yang eksotik.
Waktu itu, orang percaya lokasi benua Amerika yang baru saja ditemukan terletak di Asia Timur. Selain itu, orang zaman dulu suka menamakan binatang dengan nama-nama tempat yang jauh dan eksotis supaya bisa dijual mahal.
Penulis: Loeby Galih Witantra
Editor: Ali Muntoha