Ismail Marzuki Tampil di Google Doodle, Siapa Dia?
Murianews
Rabu, 10 November 2021 13:45:45
MURIANEWS, Jakarta - Tokoh Nasional dan
Pahlawan Nasional Ismail Marzuki tampil di Google Doodle di Hari Pahlawan hari ini, (10/11/2021). Siapakah Ismail Marzuki?
Generasi saat ini, mungkin hanya mengenal nama Ismail Marzuki sebagai nama salah satu taman di Jakarta Pusat. Atau mungkin hanya mengenal karya-karya lagu patriotiknya, seperti Halo-Halo Bandung, Gugur Bunga dan Rayuan Pulau Kelapa.
Bagi banyak generasi terdahulu nama Ismail Marzuki sudah tidak asing lagi. Tapi, tidak ada salahnya untuk mengenal lagi sosok Ismail Maruzki.
Melansir dari
Wikipedia, pada 10 November 1968, Pemerintah Indonesia menghormati warisan Izmail Marzuki dengan diresmikannya Taman Ismail Marzuki menjadi Pusat Kesenian Jakarta di Jakarta Pusat. Peresmian dilakukan Gubernur DKI Jakarta saat itu, Ali Sadikin.
Baca juga:
Ganjar Dukung Pocut Meurah Intan Jadi Pahlawan NasionalTaman itu semula bernama Taman Raden Saleh. Di Taman Ismali Marzuki, ada beberapa pusat pelestarian warisan budaya Indonesia dan inovasi kreatif dalam seni rupa, musik, teater, tari, dan film.
Seperti dikutip dari
Wikipedia, Ismail Marzuki lahir dari keluarga Betawi pada 11 Mei 1914 di Kwitang, Senen, Jakarta Pusat. Ketika itu, wilayah tersebut berada di bawah kekuasaan kolonial Belanda.
Meskipun profesi musik tidak umum di komunitas ini, Marzuki tumbuh berlatih hingga lima jam sehari untuk menguasai delapan instrumen: harmonika, mandolin, gitar, ukulele, biola, akordeon, saksofon, dan piano.
Pada usia 17, ia menggubah lagu pertama dari ratusan lagu yang akan ia hasilkan sepanjang kariernya. Lagu-lagu Marzuki menangkap perjuangan kemerdekaan Indonesia dengan nada melankolis sekaligus mewakili ketahanan bangsa melalui melodi yang melambung.
Dia mengisi hati orang Indonesia dengan kebanggaan selama bertahun-tahun dengan menyiarkan lagu-lagunya (sembilan di antaranya menjadi lagu kebangsaan) di radio publik.
Pada tahun 1955, Marzuki mengambil alih sebagai pemimpin Orkestra Studio Jakarta yang bergengsi dan menggubah lagu Pemilihan Umum, tema musik pemilihan umum pertama di Indonesia.Untuk menghormati kontribusi budayanya, pemerintah Indonesia menobatkan Marzuki sebagai Pahlawan Nasional pada tahun 2004.Hari ini, pengunjung dapat mempelajari lebih lanjut tentang Marzuki di TIM, yang memamerkan koleksi pribadinya termasuk lagu-lagu tulisan tangan dan beberapa dari banyak instrumennya.Melansir dari
Antaranews, Rabu (10/11/2021), Google Doodle hari ini diilustrasikan oleh seniman yang berbasis di Indonesia, Ykha Amelz. Ia membagikan pemikirannya di balik pembuatan Doodle ini.Menurut Ykha, musik merupakan topik yang menarik dan memiliki peran besar dalam hidup dan pekerjaannya. "Ditambah juga ketika saya masih remaja saya sering pergi ke Taman Ismail Marzuki dekat rumah saya untuk melihat-lihat toko buku lama, menonton film, melihat planetarium, dll. Tempat ini menyimpan banyak kenangan," katanya.Saat ditanya apa pemikiran pertamanya ketika didekati tentang mengerjakan Doodle ini, Ykha menjawab dirinya senang karena ini adalah tentang salah satu pahlawan favoritnya, dan itu berhubungan dengan musik, yang memainkan peran besar dalam hidupnya.Soal inspirasi, Ykha mengatakan, "Saya menggambarnya sambil membayangkan kecintaannya pada musik. Percikan yang dia rasakan ketika dia mengalami instrumen baru. Saya menekankan karakter romantisnya dengan memilih biola sebagai instrumennya untuk Doodle ini."Ykha berharap, ketika masyarakat melihat Doodle-nya, secara otomatis salah satu lagu Ismail Marzuki akan terngiang di kepala mereka. "Dan, teringat akan semangat juang yang dimiliki Ismazil Marzuki untuk musik lokal dan kebebasan berekspresi," ujarnya. Penulis: Zulkifli FahmiEditor: Zulkifli FahmiSumber:
Antaranews.com
[caption id="attachment_251997" align="alignleft" width="1079"]

Ismail Marzuki Tampil di Google Doodle. (Tangkap Layar Google)[/caption]
MURIANEWS, Jakarta - Tokoh Nasional dan
Pahlawan Nasional Ismail Marzuki tampil di Google Doodle di Hari Pahlawan hari ini, (10/11/2021). Siapakah Ismail Marzuki?
Generasi saat ini, mungkin hanya mengenal nama Ismail Marzuki sebagai nama salah satu taman di Jakarta Pusat. Atau mungkin hanya mengenal karya-karya lagu patriotiknya, seperti Halo-Halo Bandung, Gugur Bunga dan Rayuan Pulau Kelapa.
Bagi banyak generasi terdahulu nama Ismail Marzuki sudah tidak asing lagi. Tapi, tidak ada salahnya untuk mengenal lagi sosok Ismail Maruzki.
Melansir dari
Wikipedia, pada 10 November 1968, Pemerintah Indonesia menghormati warisan Izmail Marzuki dengan diresmikannya Taman Ismail Marzuki menjadi Pusat Kesenian Jakarta di Jakarta Pusat. Peresmian dilakukan Gubernur DKI Jakarta saat itu, Ali Sadikin.
Baca juga:
Ganjar Dukung Pocut Meurah Intan Jadi Pahlawan Nasional
Taman itu semula bernama Taman Raden Saleh. Di Taman Ismali Marzuki, ada beberapa pusat pelestarian warisan budaya Indonesia dan inovasi kreatif dalam seni rupa, musik, teater, tari, dan film.
Seperti dikutip dari
Wikipedia, Ismail Marzuki lahir dari keluarga Betawi pada 11 Mei 1914 di Kwitang, Senen, Jakarta Pusat. Ketika itu, wilayah tersebut berada di bawah kekuasaan kolonial Belanda.
Meskipun profesi musik tidak umum di komunitas ini, Marzuki tumbuh berlatih hingga lima jam sehari untuk menguasai delapan instrumen: harmonika, mandolin, gitar, ukulele, biola, akordeon, saksofon, dan piano.
Pada usia 17, ia menggubah lagu pertama dari ratusan lagu yang akan ia hasilkan sepanjang kariernya. Lagu-lagu Marzuki menangkap perjuangan kemerdekaan Indonesia dengan nada melankolis sekaligus mewakili ketahanan bangsa melalui melodi yang melambung.
Dia mengisi hati orang Indonesia dengan kebanggaan selama bertahun-tahun dengan menyiarkan lagu-lagunya (sembilan di antaranya menjadi lagu kebangsaan) di radio publik.
Pada tahun 1955, Marzuki mengambil alih sebagai pemimpin Orkestra Studio Jakarta yang bergengsi dan menggubah lagu Pemilihan Umum, tema musik pemilihan umum pertama di Indonesia.
Untuk menghormati kontribusi budayanya, pemerintah Indonesia menobatkan Marzuki sebagai Pahlawan Nasional pada tahun 2004.
Hari ini, pengunjung dapat mempelajari lebih lanjut tentang Marzuki di TIM, yang memamerkan koleksi pribadinya termasuk lagu-lagu tulisan tangan dan beberapa dari banyak instrumennya.
Melansir dari
Antaranews, Rabu (10/11/2021), Google Doodle hari ini diilustrasikan oleh seniman yang berbasis di Indonesia, Ykha Amelz. Ia membagikan pemikirannya di balik pembuatan Doodle ini.
Menurut Ykha, musik merupakan topik yang menarik dan memiliki peran besar dalam hidup dan pekerjaannya. "Ditambah juga ketika saya masih remaja saya sering pergi ke Taman Ismail Marzuki dekat rumah saya untuk melihat-lihat toko buku lama, menonton film, melihat planetarium, dll. Tempat ini menyimpan banyak kenangan," katanya.
Saat ditanya apa pemikiran pertamanya ketika didekati tentang mengerjakan Doodle ini, Ykha menjawab dirinya senang karena ini adalah tentang salah satu pahlawan favoritnya, dan itu berhubungan dengan musik, yang memainkan peran besar dalam hidupnya.
Soal inspirasi, Ykha mengatakan, "Saya menggambarnya sambil membayangkan kecintaannya pada musik. Percikan yang dia rasakan ketika dia mengalami instrumen baru. Saya menekankan karakter romantisnya dengan memilih biola sebagai instrumennya untuk Doodle ini."
Ykha berharap, ketika masyarakat melihat Doodle-nya, secara otomatis salah satu lagu Ismail Marzuki akan terngiang di kepala mereka. "Dan, teringat akan semangat juang yang dimiliki Ismazil Marzuki untuk musik lokal dan kebebasan berekspresi," ujarnya.
Penulis: Zulkifli Fahmi
Editor: Zulkifli Fahmi
Sumber:
Antaranews.com