Asam Urat Kambuh? Hindari Makan Ini
Murianews
Rabu, 15 Desember 2021 16:47:37
MURIANEWS, Kudus - Risiko terserang asam urat makin meningkat saat bertambahnya usia. Rata-rata, seseorang akan merasakan asam urat ketika menginjak usia 30 tahun karena banyak faktor.
Saat kambuh, rasa panas, nyeri dan bengkak pada sendi akan terasa. Kambuhnya asam urat disebabkan mengonsumsi makanan yang mengandung zat purin tinggi, obat-obatan tertentu hingga faktor keturunan.
Sebenarnya asam urat adalah senyawa alami yang diproduksi tubuh hasil dari pemecahan purin. Tapi saat kadar purin dalam tubuh meningkat, dapat menimbulkan masalah kesehatan.
Lumrahnya, organisme akan menghilangkan 80 hingga 90 persen kadar asam urat yang dihasilkan pada siang hari. Artinya terdapat keseimbangan jumlah asam urat yang diproduksi dan yang dikeluarkan.
Saat keseimbangan ini tidak terjaga, seseorang berisiko terserang asam urat. Lebih lanjut, asam urat tinggi meningkatkan potensi hipertensi dan gangguan pada jantung.
Seseorang yang harus dirawat secara medis disebabkan oleh asam urat akan diberi batasan makanan yang kaya purin dan obat-obatan tertentu. Saat asam purin meningkat akan membentuk kristal kecil yang menumpuk di persendian. Penumpukan ini yang menyebabkan peradangan pada sendi.
Walau terdapat beberapa larangan, tapi tidak pada semua makanan. Penderita asam urat hanya perlu menetapkan pola makan yang sehat dan seimbang serta membatasi konsumsi makanan laut, ikan berminyak, daging merah, atau minuman beralkohol.
Baca juga: Jangan Dibuang! Biji Alpukat Kaya Akan ManfaatMelansir dari
kompas.com, mengonsumsi segelas air dengan perasan lemon dapat mengurangi kadar asam urat yang tinggi. Lemon merupakan buah depurative dengan antioksidan yang memungkinkan menghilangkan purin yang terakumulasi dalam organisme.Selain itu, meminum air hangat dengan perasan lemon dapat mencegah batu ginjal dan membantu peleburannya yang hal ini sama dengan asam urat.Seseorang dengan asam urat yang tinggi disarankan untuk menghindari daging merah dan lebih diarahkan untuk mengonsumsi telur yang tidak mengandung purin dan menyediakan banyak protein. Dalam kuning telur terdapat vitamin D yang baik untuk kesehatan.Selanjutnya, penderita asam urat sebaiknya mengganti susu murni dengan susu beras yang tidak mengandung purin tapi kaya akan gizi. Susu sebenarnya boleh saja dikonsumsi oleh penderita asam urat, namun tidak mengandung gula tambahan dalam komposisinya. Penulis: Loeby Galih WItantraEditor: Zulkifli FahmiSumber:
Kompas.com
[caption id="attachment_258749" align="alignleft" width="1280"]

Ilustrasi asam urat. (Pixabay)[/caption]
MURIANEWS, Kudus - Risiko terserang asam urat makin meningkat saat bertambahnya usia. Rata-rata, seseorang akan merasakan asam urat ketika menginjak usia 30 tahun karena banyak faktor.
Saat kambuh, rasa panas, nyeri dan bengkak pada sendi akan terasa. Kambuhnya asam urat disebabkan mengonsumsi makanan yang mengandung zat purin tinggi, obat-obatan tertentu hingga faktor keturunan.
Sebenarnya asam urat adalah senyawa alami yang diproduksi tubuh hasil dari pemecahan purin. Tapi saat kadar purin dalam tubuh meningkat, dapat menimbulkan masalah kesehatan.
Lumrahnya, organisme akan menghilangkan 80 hingga 90 persen kadar asam urat yang dihasilkan pada siang hari. Artinya terdapat keseimbangan jumlah asam urat yang diproduksi dan yang dikeluarkan.
Saat keseimbangan ini tidak terjaga, seseorang berisiko terserang asam urat. Lebih lanjut, asam urat tinggi meningkatkan potensi hipertensi dan gangguan pada jantung.
Seseorang yang harus dirawat secara medis disebabkan oleh asam urat akan diberi batasan makanan yang kaya purin dan obat-obatan tertentu. Saat asam purin meningkat akan membentuk kristal kecil yang menumpuk di persendian. Penumpukan ini yang menyebabkan peradangan pada sendi.
Walau terdapat beberapa larangan, tapi tidak pada semua makanan. Penderita asam urat hanya perlu menetapkan pola makan yang sehat dan seimbang serta membatasi konsumsi makanan laut, ikan berminyak, daging merah, atau minuman beralkohol.
Baca juga: Jangan Dibuang! Biji Alpukat Kaya Akan Manfaat
Melansir dari
kompas.com, mengonsumsi segelas air dengan perasan lemon dapat mengurangi kadar asam urat yang tinggi. Lemon merupakan buah depurative dengan antioksidan yang memungkinkan menghilangkan purin yang terakumulasi dalam organisme.
Selain itu, meminum air hangat dengan perasan lemon dapat mencegah batu ginjal dan membantu peleburannya yang hal ini sama dengan asam urat.
Seseorang dengan asam urat yang tinggi disarankan untuk menghindari daging merah dan lebih diarahkan untuk mengonsumsi telur yang tidak mengandung purin dan menyediakan banyak protein. Dalam kuning telur terdapat vitamin D yang baik untuk kesehatan.
Selanjutnya, penderita asam urat sebaiknya mengganti susu murni dengan susu beras yang tidak mengandung purin tapi kaya akan gizi. Susu sebenarnya boleh saja dikonsumsi oleh penderita asam urat, namun tidak mengandung gula tambahan dalam komposisinya.
Penulis: Loeby Galih WItantra
Editor: Zulkifli Fahmi
Sumber:
Kompas.com