Kamis, 20 November 2025


MURIANEWS, Kudus - Indonesia terkenal memiliki tanah yang subur penghasil bahan pangan dengan kualitas jempolan. Salah satu komoditas unggulan Indonesia yang digemari oleh dalam maupun luar negeri adalah kopi.

Di Indonesia, terdapat dua jenis kopi yang umum dikonsumsi, yakni arabika dan robusta. Tapi kopi jenis robusta lebih banyak diproduksi dibandingkan kopi arabika

Melansir dari Kompas.com, Daryanto Witarsa, Ketua Specialty Coffee Association of Indonesia (SCAI) sebesar 70-80 persen produksi kopi adalah robusta dan bukan specialty coffee.

Kopi robusta yang diproduksi adalah jenis yang diperuntukkan sebagai kopi instan. Sementara kopi arabika lebih banyak dijumpai sebagai speciality coffee di berbagai kedai kopi

“Kopi robusta dan arabika punya pasar dan harga berbeda. Kalau arabika ikut harga New York, sedangkan robusta ikut harga London. Jadi harganya sangat berbeda,” jelas Daryanto dalam acara Press Conference SCAI COE di Journey To The South, Kemang pada Rabu (22/12/2021).

Selain itu ketimpangan produksi dua jenis kopi ini dipengaruhi oleh lokasi penanamannya. Untuk dapat menanam kopi arabika dengan kualitas tinggi, bibit kopi harus ditanam di ketinggian minimal 1200-1300 meter di atas permukaan laut (MDPL). Sedangkan robusta dapat ditanam di ketinggian 600-800 MDPL.Daryanto menyebut untuk arabika harus mencari gunung dengan ketinggian yang mencukupi untuk menanam biji kopi arabika. Gunung dengan ketinggian 1200 MDPL banyak ditemukan di daerah Jawa, sedangkan di daerah Sumatra, seperti Sumatra Selatan, Lampung dan Palembang tak banyak gunung dengan ketinggian lebih dari 1200 MDPL sehingga produksi kopi kebanyakan berupa robusta.Ketua SCAI ini juga menyinggung produktivitas pertanian di daerah rendah tidak hanya kopi saja. "Jadi benar-benar harus mencari gunung tinggi sekali, apalagi sekarang dengan produktivitas rendah di Indonesia kan pertanian bukan kopi doang," kata Daryanto. Penulis: Loeby Galih WitantraEditor: SupriyadiSumber: Kompas.com

Baca Juga

Komentar

Terpopuler