Rabu, 19 November 2025


MURIANEWS, Kudus – Menangis merupakan salah satu ragam seseorang merespon emosi. Menangis seringkali diidentikkan dengan kesedihan. Padahal, tidak jarang juga orang yang menangis karena bahagia.

Terdapat perbedaan mendasar di antara keduanya. Yakni emosi yang melatar belakangi saat itu. Selain sedih dan bahagia, menangis juga dapat disebabkan perubahan emosi lainnya seperti kecewa, simpati, marah, rasa sakit dan lain-lain.

Mengutip dari laman American Psychological Association, menangis merupakan bentuk ekspresi dari emosi. Terlepas dari bentuk ekspresi dari emosi, menangis ternyata memberi manfaat untuk kesehatan seperti membuang racun pada tubuh serta menjaga keseimbangan emosional.

Baca juga :Harga Bawang Merah di Pati Bikin Petani Menangis

Terdapat beberapa alasan yang melatarbelakangi kenapa seseorang menangis saat terjadi perubahan emosi. Alasan yang pertama adalah emosi yang sedang tidak stabil. Oriana Aragon pada situs Association for Psychological Science mengatakan, saat seseorang sedang sedih atau bahagia, tubuh akan merespons dengan mengalami luapan emosi yang berlebih. Untuk menyeimbangkannya, seseorang harus mengekspresikannya, salah satunya adalah menangis.

Alasan berikutnya adalah saat tubuh dalam kondisi stres. Melansir dari hellosehat.com, stres terjadi tidak hanya saat menghadapi beban yang berat. Kondisi ini dapat terjadi saat seseorang tertekan secara emosi baik itu terlalu sedih atau terlalu gembira.

Mencari simpati juga dapat dijadikan alasan untuk menangis. Kendati air mata sedih dan bahagia terdapat perbedaan pada emosi yang dirasakan, keduanya dilakukan untuk mencari perhatian, simpati atau dukungan.

Sebagai makhluk sosial, manusia membutuhkan dukungan dari orang lain saat terjadi gejolak emosi. Tidak hanya saat bersedih, saat bahagia seseorang membutuhkan orang lain untuk membagi momen bersama.

Selain mencari simpati, menangis dapat terjadi karena faktor dari orang lain. Sebagai contoh, saat seseorang melihat peristiwa menyedihkan, membahagiakan atau mengharukan, tanpa sadar orang itu turut meneteskan air mata meski bukan dirinya sendiri yang mengalami.

Manusia yang memiliki rasa empati jelas akan seolah merasa berada di posisi orang lain sehingga dapat merasakan emosi yang dirasakannya.

Selain alasan-alasan di atas, terdapat beberapa faktor yang melatarbelakangi kenapa seseorang menangis. Antara lain:

  1. Usia.


Menangis identik dengan anak-anak, semakin dewasa seseorang akan jarang menangis. Umumnya, seseorang yang telah dewasa merasa menangis adalah hal yang kenak-kanakan, sehingga memilih untuk menahan tangisnya.

  1. Jenis Kelamin
Berdasarkan berbagai penelitian dan literasi, wanita umumnya lebih mudah menangis dibandingkan laki-laki. Hal ini yang mendasari kenapa laki-laki menolak menangis karena dianggap hal ini identik dengan kewanitaan.
  1. Budaya
Budaya dan lingkungan tempat seseorang tinggal juga dapat memengaruhi perilaku seseorang termasuk menangis. Orang yang hidup dalam budaya keras mungkini dapat menahan tangis walau dalam posisi emosional dan begitu sebaliknya untuk orang yang hidup dalam budaya lemah lembut. Penulis : Loeby Galih WitantraEditor : Dani AgusSumber : apa.org, hellosehat.com, psychologicalscience.org       

Baca Juga

Komentar