Siswa SMK di Tegal Bikin Skuter Listrik dari Bahan Bekas, Habiskan Dana Rp 3,9 Juta
Murianews
Kamis, 10 Februari 2022 15:09:56
MURIANEWS, Tegal- Pemanfaatan barang bekas menjadi aneka kerajinan selama ini sudah dilakukan banyak orang. Namun, jika barang bekas bisa dikreasi jadi skuter listrik barangkali belum banyak yang melakukan.
Nah, salah satu pihak yang sudah berhasil membikin barang bekas jadi skuter listrik adalah siswa SMK Bhakti Praja Adiwerna, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah. Skuter listrik ini semuanya terbuat dari bahan tak terpakai termasuk sumber daya yang berasal dari batere laptop bekas. Produk skuter listrik ini sudah dilaunching pihak sekolah pada Rabu (9/2/2022).
Dikutip dari
Detikcom, anak-anak SMK Bhakti Praja ini mendapatkan bahan baku skuter dari sejumlah pedagang barang loakan. Untuk rangka skuter diambil dari bekas motor listrik yang dimodifikasi ulang.
Baca juga: Kota Tegal Satu-Satunya Daerah Level 3 di Jateng, Begini Langkah PolresBeberapa bagian rangka ditambah dengan besi bekas agar bentuknya sesuai dengan bentuk skuter. Demikian pula roda penggerak, memanfaatkan roda motor listrik.
Untuk daya listrik, para siswa memakai batere bekas laptop yang sudah tidak dipakai. Pada tahap uji coba ini, menggunakan lima blok batere masing masing berisi 15 batang batere. Rangkaian batere ini dipasang di bawah footstep skuter.
Dengan batere bekas ini, skuter listrik ini bisa melaju selama 15 menit dengan kecepatan hingga 30 km per jam. Untuk mengisi ulang batere itu, perlu di-charge selama satu jam dengan alat pengisi batere laptop.
Kepala Prodi Teknik Bisnis Sepeda Motor SMK Bhakti Praja Wahyu Cahyo Nugroho menjelaskan, skuter listrik ini masih perlu penyempurnaan. Di antaranya, bodi penutup rangka dan batere sebagai sumber tenaga. Skuter yang ada saat ini masih nampak berupa rangka besi dan daya tahan batere yang masih singkat.
”Memang masih harus disempurnakan karena rangka belum ditutup bodi. Kemudian batere juga kurang maksimal, karena hanya mampu bekerja 15 menit. Tapi kalau menggungkan batere yang bagus dan ditambah jumlah rangkaiannya, bisa bertahan lebih lama," ungkap Wahyu Cahyo Nugroho, Rabu (9/2/2022).
Biaya yang dikeluarkan untuk merakit skuter listrik ini tidak mahal. Karena semuanya menggunakan bahan bekas. Satu unitnya, lanjut Wahyu, menghabiskan dana Rp 3,9 juta.
”Biayanya total Rp 3,9 juta. Itu sudah termasuk untuk biaya konsumsi anak anak. Jadi masuknya tidak mahal,” ungkapnya.Kepala SMK Bhakti Praja Erfan Suparmono menegaskan, sekolah akan terus mengembangkan skuter listrik agar lebih sempurna. Beberapa bagian yang masih perlu perbaikan adalah rangka dan bodi serta batere.”Akan terus kita kembangkan karena memang masih ada beberapa yang belum sempurna. Salah satunya rangka yang pengelasannya masih belum rapi, body dan batere. Ke depan sekolah akan menggandeng pihak pihak berkompeten untuk mengembangkan skuter listrik ini,” beber Erfan Suparmono.[caption id="attachment_271425" align="alignleft" width="1890"]

SMK Bhakti Praja Adiwerna, Kabupaten Tegal melangsungkan launching skuter listrik hasil karya siswa (Instagram/smkbhaktiprajaadiwerna)[/caption]Diwawancarai terpisah, Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah XII Kabupaten Tegal Sulikin menyebut, produk skuter listrik SMK Bhakti Praja ini sudah cukup bagus. Kecepatan laju kendaraan mencapai 30 km dan rangkanya cukup kokoh.Sulikin mengatakan, kekurangan pada skuter ini tidak lain karena keterbatasan anggaran dari sekolah. Untuk itu, perlu adanya kerja sama dengan pihak lain agar kendaraan skuter listrik ini bisa lebih baik lagi.”Kalau produknya sudah cukup bagus, kecepatan bisa mencapai 30 km dan rangkanya cukup bagus, kokoh. Hanya tinggal penyempurnaan di beberapa bagian. Ini mungkin membutuhkan kerja sama dengan pihak lain. Misalnya perusahaan yang mau mengembangkan produk ini,” tutupnya. Penulis: Dani AgusEditor: Dani AgusSumber:
detik.com
[caption id="attachment_271423" align="alignleft" width="1890"]

SMK Bhakti Praja Adiwerna, Kabupaten Tegal melangsungkan launching skuter listrik hasil karya siswa (Instagram/smkbhaktiprajaadiwerna)[/caption]
MURIANEWS, Tegal- Pemanfaatan barang bekas menjadi aneka kerajinan selama ini sudah dilakukan banyak orang. Namun, jika barang bekas bisa dikreasi jadi skuter listrik barangkali belum banyak yang melakukan.
Nah, salah satu pihak yang sudah berhasil membikin barang bekas jadi skuter listrik adalah siswa SMK Bhakti Praja Adiwerna, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah. Skuter listrik ini semuanya terbuat dari bahan tak terpakai termasuk sumber daya yang berasal dari batere laptop bekas. Produk skuter listrik ini sudah dilaunching pihak sekolah pada Rabu (9/2/2022).
Dikutip dari
Detikcom, anak-anak SMK Bhakti Praja ini mendapatkan bahan baku skuter dari sejumlah pedagang barang loakan. Untuk rangka skuter diambil dari bekas motor listrik yang dimodifikasi ulang.
Baca juga: Kota Tegal Satu-Satunya Daerah Level 3 di Jateng, Begini Langkah Polres
Beberapa bagian rangka ditambah dengan besi bekas agar bentuknya sesuai dengan bentuk skuter. Demikian pula roda penggerak, memanfaatkan roda motor listrik.
Untuk daya listrik, para siswa memakai batere bekas laptop yang sudah tidak dipakai. Pada tahap uji coba ini, menggunakan lima blok batere masing masing berisi 15 batang batere. Rangkaian batere ini dipasang di bawah footstep skuter.
Dengan batere bekas ini, skuter listrik ini bisa melaju selama 15 menit dengan kecepatan hingga 30 km per jam. Untuk mengisi ulang batere itu, perlu di-charge selama satu jam dengan alat pengisi batere laptop.
Kepala Prodi Teknik Bisnis Sepeda Motor SMK Bhakti Praja Wahyu Cahyo Nugroho menjelaskan, skuter listrik ini masih perlu penyempurnaan. Di antaranya, bodi penutup rangka dan batere sebagai sumber tenaga. Skuter yang ada saat ini masih nampak berupa rangka besi dan daya tahan batere yang masih singkat.
”Memang masih harus disempurnakan karena rangka belum ditutup bodi. Kemudian batere juga kurang maksimal, karena hanya mampu bekerja 15 menit. Tapi kalau menggungkan batere yang bagus dan ditambah jumlah rangkaiannya, bisa bertahan lebih lama," ungkap Wahyu Cahyo Nugroho, Rabu (9/2/2022).
Biaya yang dikeluarkan untuk merakit skuter listrik ini tidak mahal. Karena semuanya menggunakan bahan bekas. Satu unitnya, lanjut Wahyu, menghabiskan dana Rp 3,9 juta.
”Biayanya total Rp 3,9 juta. Itu sudah termasuk untuk biaya konsumsi anak anak. Jadi masuknya tidak mahal,” ungkapnya.
Kepala SMK Bhakti Praja Erfan Suparmono menegaskan, sekolah akan terus mengembangkan skuter listrik agar lebih sempurna. Beberapa bagian yang masih perlu perbaikan adalah rangka dan bodi serta batere.
”Akan terus kita kembangkan karena memang masih ada beberapa yang belum sempurna. Salah satunya rangka yang pengelasannya masih belum rapi, body dan batere. Ke depan sekolah akan menggandeng pihak pihak berkompeten untuk mengembangkan skuter listrik ini,” beber Erfan Suparmono.
[caption id="attachment_271425" align="alignleft" width="1890"]

SMK Bhakti Praja Adiwerna, Kabupaten Tegal melangsungkan launching skuter listrik hasil karya siswa (Instagram/smkbhaktiprajaadiwerna)[/caption]
Diwawancarai terpisah, Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah XII Kabupaten Tegal Sulikin menyebut, produk skuter listrik SMK Bhakti Praja ini sudah cukup bagus. Kecepatan laju kendaraan mencapai 30 km dan rangkanya cukup kokoh.
Sulikin mengatakan, kekurangan pada skuter ini tidak lain karena keterbatasan anggaran dari sekolah. Untuk itu, perlu adanya kerja sama dengan pihak lain agar kendaraan skuter listrik ini bisa lebih baik lagi.
”Kalau produknya sudah cukup bagus, kecepatan bisa mencapai 30 km dan rangkanya cukup bagus, kokoh. Hanya tinggal penyempurnaan di beberapa bagian. Ini mungkin membutuhkan kerja sama dengan pihak lain. Misalnya perusahaan yang mau mengembangkan produk ini,” tutupnya.
Penulis: Dani Agus
Editor: Dani Agus
Sumber:
detik.com