Stasiun Tanggung di Grobogan, Salah Satu Stasiun Tertua di Indonesia
Murianews
Jumat, 25 Februari 2022 16:32:48
MURIANEWS, Kudus- Ada sejumlah stasiun kereta api yang ada di Kabupaten Grobogan, Jateng. Salah satunya adalah Stasiun Tanggung yang lokasinya ada di Desa/Kecamatan Tanggungharjo.
Stasiun Tanggung ini termasuk bersejarah karena merupakan salah satu stasiun kereta api tertua yang masih beroperasi. Stasiun Tanggung ini usianya sudah ratusan tahun.
Dikutip dari
Wikipedia, Stasiun Tanggung (TGG) adalah sebuah stasiun kereta api kelas III/kecil yang terletak pada ketinggian +20 meter, termasuk dalam Daerah Operasi IV Semarang. Stasiun ini hanya memiliki dua jalur kereta api dengan jalur 2 sebagai sepur lurus.
Baca juga: Jadi Saksi Agresi Militer Belanda, Kondisi Stasiun Wergu Kudus Tak TerawatKarena adanya kendala akses transportasi, stasiun ini akhirnya beralih fungsi sebagai stasiun pemantau. Di depan bangunan stasiun, didirikan monumen roda dan sayap bertuliskan "Di bumi inilah kita bermula" serta dibuka untuk umum maupun penggemar kereta api yang ingin mengetahui sejarah perkeretaapian di Indonesia.
SejarahStasiun Tanggung merupakan stasiun kereta api keempat tertua (setelah Samarang NIS, Allas-Toewa, dan Broemboeng) yang kini masih beroperasi di Indonesia. Pada 10 Agustus 1867, jalur kereta api pertama dibuka antara Tanggung–Samarang yang berjarak 25 kilometer oleh Gubernur Jenderal Ludolph Anne Jan Wilt Sloet van de Beele.
Bangunan stasiun yang didirikan pertama kali telah dibongkar pada 1910, kemudian NIS membangun stasiun baru di atas bekas bangunan lama dengan gaya arsitektur Chalet-NIS yang banyak diterapkan ketika NIS melakukan renovasi stasiun-stasiunnya pada 1900–1915.
Chalet sebenarnya adalah sebutan bagi bangunan dengan arsitektur tradisional di Pegunungan Alpen, seperti lumbung, kandang, maupun rumah tinggal dengan ciri khas berupa konstruksi kayu yang dilengkapi atap dari sirap batu dan teritisan lebar untuk melindungi bangunan dari hujan dan salju.
Bangunan Stasiun ini berukuran 6 meter × 12 meter dengan atap pelana dan dikelilingi beranda yang berfungsi sebagai peron. Pada pertengahan 1980-an, stasiun ini pernah hendak dibongkar dan ditempatkan di Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta.Stasiun ini telah dilakukan renovasi sebanyak empat kali, yakni pada 1984, 1997, 2000, dan 2007
Layanan kereta apiSaat ini, Stasiun Tanggung hanya melayani persilangan dan persusulan antarkereta api, tidak melayani keberangkatan dan kedatangan penumpang. Satu-satunya kereta api yang berhenti di stasiun ini adalah KA Joglosemarkerto tujuan Solo (KA 187/188) untuk bersilang dengan KA Brawijaya tujuan Jakarta (KA 73) yang melintas langsung.Sementara itu, dikutip dari
heritage.kai.id, Stasiun Tanggung memiliki empat ruang pada bangunan stasiunnya. Yakni, ruang kepala stasiun yang juga digunakan untuk loket, gudang, ruang tunggu dan ruang PPKA. Ada hal unik di Stasiun ini salah satunya adalah tugu peringatan dengan tulisan “Di Bumi iniliah kita bermula” sebagai pegingat sejarah bermulanya kereta api di Indonesia.Keunikan lainnya adalah tepat dibelakang stasiun terdapat rumah panggung yang terbuat dari kayu, diperkirakan rumah tersebut merupakan rumah Kepala Stasiun Tanggung dan masih ada hingga saat ini. Stasiun Tanggung saat ini berfungsi sebagai stasiun pemantau dan merupakan stasiun bersejarah yang dilindungi UU No. 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya. Penulis: Dani AgusEditor: Dani AgusSumber:
wikipedia.org,
heritage.kai.id
[caption id="attachment_274716" align="alignleft" width="1280"]

Foto: Stasiun Tanggung di Desa/Kecamatan Tanggungharjo, Kabupaten Grobogan (wikipedia.org)[/caption]
MURIANEWS, Kudus- Ada sejumlah stasiun kereta api yang ada di Kabupaten Grobogan, Jateng. Salah satunya adalah Stasiun Tanggung yang lokasinya ada di Desa/Kecamatan Tanggungharjo.
Stasiun Tanggung ini termasuk bersejarah karena merupakan salah satu stasiun kereta api tertua yang masih beroperasi. Stasiun Tanggung ini usianya sudah ratusan tahun.
Dikutip dari
Wikipedia, Stasiun Tanggung (TGG) adalah sebuah stasiun kereta api kelas III/kecil yang terletak pada ketinggian +20 meter, termasuk dalam Daerah Operasi IV Semarang. Stasiun ini hanya memiliki dua jalur kereta api dengan jalur 2 sebagai sepur lurus.
Baca juga: Jadi Saksi Agresi Militer Belanda, Kondisi Stasiun Wergu Kudus Tak Terawat
Karena adanya kendala akses transportasi, stasiun ini akhirnya beralih fungsi sebagai stasiun pemantau. Di depan bangunan stasiun, didirikan monumen roda dan sayap bertuliskan "Di bumi inilah kita bermula" serta dibuka untuk umum maupun penggemar kereta api yang ingin mengetahui sejarah perkeretaapian di Indonesia.
Sejarah
Stasiun Tanggung merupakan stasiun kereta api keempat tertua (setelah Samarang NIS, Allas-Toewa, dan Broemboeng) yang kini masih beroperasi di Indonesia. Pada 10 Agustus 1867, jalur kereta api pertama dibuka antara Tanggung–Samarang yang berjarak 25 kilometer oleh Gubernur Jenderal Ludolph Anne Jan Wilt Sloet van de Beele.
Bangunan stasiun yang didirikan pertama kali telah dibongkar pada 1910, kemudian NIS membangun stasiun baru di atas bekas bangunan lama dengan gaya arsitektur Chalet-NIS yang banyak diterapkan ketika NIS melakukan renovasi stasiun-stasiunnya pada 1900–1915.
Chalet sebenarnya adalah sebutan bagi bangunan dengan arsitektur tradisional di Pegunungan Alpen, seperti lumbung, kandang, maupun rumah tinggal dengan ciri khas berupa konstruksi kayu yang dilengkapi atap dari sirap batu dan teritisan lebar untuk melindungi bangunan dari hujan dan salju.
Bangunan Stasiun ini berukuran 6 meter × 12 meter dengan atap pelana dan dikelilingi beranda yang berfungsi sebagai peron. Pada pertengahan 1980-an, stasiun ini pernah hendak dibongkar dan ditempatkan di Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta.
Stasiun ini telah dilakukan renovasi sebanyak empat kali, yakni pada 1984, 1997, 2000, dan 2007
Layanan kereta api
Saat ini, Stasiun Tanggung hanya melayani persilangan dan persusulan antarkereta api, tidak melayani keberangkatan dan kedatangan penumpang. Satu-satunya kereta api yang berhenti di stasiun ini adalah KA Joglosemarkerto tujuan Solo (KA 187/188) untuk bersilang dengan KA Brawijaya tujuan Jakarta (KA 73) yang melintas langsung.
Sementara itu, dikutip dari
heritage.kai.id, Stasiun Tanggung memiliki empat ruang pada bangunan stasiunnya. Yakni, ruang kepala stasiun yang juga digunakan untuk loket, gudang, ruang tunggu dan ruang PPKA. Ada hal unik di Stasiun ini salah satunya adalah tugu peringatan dengan tulisan “Di Bumi iniliah kita bermula” sebagai pegingat sejarah bermulanya kereta api di Indonesia.
Keunikan lainnya adalah tepat dibelakang stasiun terdapat rumah panggung yang terbuat dari kayu, diperkirakan rumah tersebut merupakan rumah Kepala Stasiun Tanggung dan masih ada hingga saat ini. Stasiun Tanggung saat ini berfungsi sebagai stasiun pemantau dan merupakan stasiun bersejarah yang dilindungi UU No. 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya.
Penulis: Dani Agus
Editor: Dani Agus
Sumber:
wikipedia.org,
heritage.kai.id