Jumat, 21 November 2025


MURIANEWS, Kudus- Novel Lupus barangkali kurang dikenal di kalangan remaja zaman milenial. Namun, bagi mereka yang besar atau beranjak remaja di era 80-90 an pasti masih ingat dengan Novel Lupus ini.

Novel Lupus ini dikarang oleh Hilman Hariwijaya yang pada hari ini, Rabu (9/3/2022) meninggal dunia. Dalam novel ini, ada satu tokoh utama yang paling digandrungi para remaja, yakni Lupus.

Tokoh Lupus ini digambarkan Hilman dalam novelnya sebagai sosok remaja yang cerdas namun berpenampilan urakan. Lupus ini identik sekali dengan permen karet yang seolah tak pernah lepas dari mulutnya.

Baca juga: Chiara Marvella, Pebulu Tangkis Cantik yang Demen Novel Horor

Kemudian, ada ciri khas tas punggung serta model rambut berjambul. Penampilan Lupus ini bahkan sempat jadi tren remaja saat itu. Terutama kebiasaan mengunyah permen karet dan meniupnya hingga keluar dari mulut berbentuk balon kecil.

Dikutip dari Solopos.com, novel Lupus bisa dibilang potret remaja era 1980-an. Melalui sosok Lupus, Hilman Hariwijaya menggambarkan dunia remaja para era tersebut. Kakak dari Lulu ini memiliki sifat cuek, jahil, tapi juga lucu dan penyayang.

Novel karya Hilman Hariwijaya ini kali pertama diterbitkan pada 1986 berjudul Lupus I: Tangkaplah Daku Kau Kujitak. Walaupun judulnya adalah plesetan dari film Kejarlah Daku Kau Kutangkap, namun ceritanya sama sekali tidak berhubungan.

Membahas novel Lupus, tak lengkap rasanya jika tidak membahas circle atau lingkaran pertemanan di sekitar tokoh utama tersebut. Lupus memiliki teman-teman seperti Boim, Gusur, Anto, Aji, Fifi Alone, Adi Darwis, Gito (teman masa dewasanya).

Iko-iko, Pepno, Happy, Uwi dan masih banyak lagi (teman masa kanak-kanak dan remajanya). Ia memiliki seorang adik bernama Lulu dan mereka berdua tinggal bersama sang Mami yang bernama Anita.

Mengutip laman binus.ac.id pada Rabu (9/3/2022), sang Papi yang bernama Mulyadi, telah meninggal saat Lupus kelas 1 SMA. Beberapa kisah dari novel-novel Lupus juga telah diangkat ke dalam bentuk film dan sinetron.
Selain itu juga telah terbit berbagai variasi dari cerita Lupus seperti Lupus Kecil, Lupus Milenia dan lain-lain. Terdapat pula sederetan gadis yang pernah menjadi kekasihnya. Seperti Poppi, Rina, Happy, sampai yang terbaru adalah Nessa.Karakter Lupus identik sekali dengan permen karet yang tak pernah lepas darinya. Model rambut berjambul yang sering dihina Lulu dengan sebutan “sarang burung”.  Selain itu sifatnya yang konyol, hingga membuatnya disukai oleh seluruh teman-temannya.Mengenal novel Lupus, kurang afdol rasanya jika tak mengenal penulisnya yaitu Hilman Hariwijaya yang lahir di Jakarta, Indonesia, 25 Agustus 1964. Namanya dikenal sejak menulis cerita pendek yang diberi judul Lupus di majalah Hai pada Desember 1986, yang kemudian dibukukan menjadi sebuah novel.Karangannya yang pertama berjudul Bian, Adikku Yang Tak Pernah Ada (1978), yang menang sayembara mengarang majalah Hai. Sejak itulah, dia nekat terus menulis. Sampai menghasilkan tiga buah novelet yang bagus-bagus, cerpen-cerpen yang tak terhitung, dan artikel-artikel musik dan remaja. Bakat menulisnya sudah tampak sejak dia belajar menulis.Saat itu dia dengan nakalnya suka menulis-nulis di benda apa pun yang Ia jumpai. Termasuk di gaun putih kesayangan ibunya. Buku-bukunya yang diterbitkan Gramedia Pustaka Utama selain serial Lupus adalah Olga Sepatu Roda, Vladd, Vanya, sampai seri baru seperti Cerita Cinta, Mambo, dan Sexy Sixx. Total buku yang telah dia ciptakan berjumlah sekitar 80 buku.   Penulis: Dani AgusEditor: Dani AgusSumber: solopos.com

Baca Juga

Komentar

Terpopuler