Kamis, 20 November 2025


MURIANEWS, Kudus- Desa Ketenger merupakan salah satu Desa Wisata di Kabupaten Banyumas, Provinsi Jawa Tengah. Desa Ketenger yang berdekatan dengan lereng gunung Slamet ini secara administrasi termasuk di wilayah Kecamatan Baturraden.

Desa Wisata Ketenger saat ini makin ramai dikunjungi wisatawan lokal maupun dari luar daerah. Pesona alamnya yang menawan menjadi daya tarik utama wisatawan untuk berkunjung ke desa ini.

Selain itu, keberadaan curug atau air terjun di Desa Ketenger juga menjadi daya tarik lainnya. Ya, di Desa Wisata Ketenger ini memang terdapat banyak air terjun alami yang menawan dan airnya sangat jernih.

Baca juga: Indahnya Air Terjun Enam Tingkat di Jogja, Grojogan Watu Purbo Namanya

Berikut daftar air terjun yang ada di Desa Ketenger, seperti dikutip dari Solopos.com:

Curug Jenggala

Curug Jenggala masuk dalam area hutan wilayah Banyumas Timur. Untuk measuki area ini pengunjung hanya membayar biaya karcis sebesar Rp 5.000.

Tepat di depan curug, ada spot foto yang menarik berupa gardu pandang yang berbentuk hati, lambang sebuah cinta.

Curug Bayan

Curug Bayan berada di Dusun Kalipagu, Desa Ketenger, Kecamatan Baturraden. Curug Bayan ini sangat mudah dijangkau karena hanya berjarak sekitar 2 km dari pusat wisata Baturraden. Biaya masuknya juga terjangkau, hanya Rp 7.000 per orang.

Curug Bayan tingginya sekitar 7 meter. Saat musim kemarau tiba, debit air akan semakin berkurang namun berbalik saat musim hujan, debit airnya akan meluap.

Tetapi saat musim kemarau itulah waktu yang tepat untuk berkunjung dan bermain air di Curug Bayan. Air di Curug Bayan ini  sangat jernih dan segar karena memang berasal dari air pegunungan.

Pihak pengelola juga membuat kolam buatan yang untuk menambah fasilitas di kawasan wisata tersebut.

Pancuran Telu

Curug ini menghasilkan air panas yang dimanfaatkan sebagai tempat pemandian dan kolam renang yang disertai dengan papan luncur yang berliku-liku, arena mainan anak, hingga kebun dan taman binatang yang berisi binatang-binantang langka dan aneh.

Karena aliran  airnya yang deras hingga membelah kawasan, pemandian air panas ini terbagi menjadi dua bagian. Yakni pemandian yang terletak dalam ruangan  tertutup dan berada lebih dekat dengan pintu gerbang, atau pemandian yang terletak sekitar 500 meter dari pintu gerbang yang berupa kolam dengan tiga pancuran air panas sehingga dikenal dengan sebutan Pancuran Telu (Bahasa Jawa: Pancuran Tiga).

Untuk masuk ke area ini pengunjung harus membayar tiket Rp 5.000 per orang.

Pancuran PituCurug ini sama dengan Pancuran Telu yang menghasilkan air panas mengandung belerang. Karena kandungan belerang ini, siapa pun yang mandi di curug ini diyakini bisa sembuh dari penyakit, khususnya penyakit kulit, tulang dan sebagainya.Disebut sebagai Pancuran Pitu karena air panas yang bersuhu 70 derajat dan bersumber langsung dari Gunung Slamet ini mengalir dari tujuh pancuran. Untuk masuk ke area ini, pengunjung hanya membayar Rp 15.000 per orang dan sudah termasuk biaya parkir.Curug CelilingSama seperti curug pada umumnya, Curug Celiling di Desa Wisata Ketenger, Banyumas juga menyuguhkan wisata panorama yang indah. Akses masuk  ke kawasan curug ini agak melelahkan karena harus melewati jalan terjal setelah Curug Gede.Karena aksesnya yang susah, pengunjung curug ini tidak begitu banyak namun bagi pecinta alam, curug ini menjadi destinasi favorit.Curug GedeCurug ini menyuguhkan fenomena alam yang menarik dengan aliran sungai yang  tenang dan pancuran air terjun yang begitu menyegarkan. Suara gemericik air ini bisa membuat pikiran menjadi tenang. Curug Gede ini memiliki ketinggian sekitar 50 meter lebih dengan kolam penampungan dibawah 25 meter.Curug KembarCurug Kembar dikenal juga sebagai Curug Telaga Hijau. Air terjun ini memiliki ketinggian sekitar 15 meter dengan kolam penampungan di bawahnya berwarna hijau.Airnya sangat bersih selain itu juga terdapat tebing yang menyerupai gua. Curug ini merupakan rangkaian dari sungai Gumawang. Nama curug ini bersifat temporer karena tergantung musim.Jika musim kering, curug ini menghilang dan berunah menjadi telaga namun kebalikan saat musim hujan tiba.Curug MuntuLokasi Curug Muntu tidak begitu jauh dari Curug Bayan, melewati Dam Belanda atau PLTA Ketenger dan pipa besar. Ada juga sungai dangkal yang harus dilewati. Perjalanan memang melelahkan, namun setelah sampai, pengunjung  bisa menikmati kolam alami dengan pancuran yang tidak begitu deras.  Penulis: Dani AgusEditor: Dani AgusSumber: solopos.com

Baca Juga

Komentar

Terpopuler