Cari Tengkleng di Solo? Tengkleng Yu Tentrem Langganan Keluarga Pak Harto Ini Bisa Jadi Pilihan
Murianews
Kamis, 10 Maret 2022 23:30:15
MURIANEWS, KUDUS- Tengkleng adalah salah satu kuliner khas di Kota Solo. Bagi orang yang kebetulan berkunjung ke Solo, pasti dikatakan kurang lengkap jika belum makan tengkleng.
Ada banyak warung makan di Solo yang menyediakan menu tengkleng. Makanan ini memanfaatkan daging kambing yang ada pada potongan-potongan tulang.
Dikutip dari
Solopos.com, salah satu tengkleng recommended di kota Solo adalah Tengkleng Yu Tentrem. Lokasi jualannya beralamat di Kampung Ngadisono RT 001/RW 002 Joglo, Banjarsari.
Baca juga: Berburu Sate Kambing Legendaris Pak Taman di Gabus Pati yang Dikenal Sejak 1950Walau terletak di tengah kampung atau tidak di pinggir jalan besar, Warung Tengkleng Yu Tentrem adalah satu dari sekian warung tengkleng favorit di Solo. Warung ini sudah menjadi langganan dari keluarga almarhum Presiden Soeharto, selama puluhan tahun.
“Saya generasi ketiga, awalnya Mbah Buyut, lalu Yu Tentremnya atau ibu saya. Saat dipegang ibu saya, banyak dikenal masyarakat. Setelah ibu meninggal, saya yang melanjutkan,” ujar pemilik warung Tengkleng Yu Tentrem, Purwaningsih (49), saat ditemui wartawan, Kamis (10/3/2022) siang.
Ia menjelaskan, usaha berjualan tengkleng turun temurun di keluarganya sudah berlangsung puluhan tahun. Pada mulanya Yu Tentrem berjualan tengkleng dengan cara berkeliling Solo. Saat itu pelanggannya pegawai Pemkot Solo di Balai Kota.
“Pas ibu yang jualan, habis masak di rumah, ibu keliling. Kebanyakan zaman ibu yang beli orang Balai Kota. Kalau makan di pinggir jalan pada ndak mau, sehingga mereka menyarankan jualan di rumah. Habis tidak habis, jualan di rumah,” urainya.
Setelah itu, Purwaningsih melanjutkan sang ibunda berjualan di rumah. Walau terletak di tengah kampung dan harus melewati gang sempit, nyatanya banyak pembeli datang. Mereka makan di warung, dan kadang pesan untuk acara rumah.
“Para pembeli bilang senang dengan kuah tengkleng kami dan keempukan dagingnya. Mereka bilang begitu. Kuah tengkleng Yu Tentrem kan lebih encer. Banyak yang suka. Mereka bilang, aku ki seneng tengklengmu merga duduhe (kuahnya, Jawa) beda,” katanya.Benar saja, saat dicicipi, tengkleng Yu Tentrem Solo dagingnya empuk, bumbunya enak, dan kuahnya segar. Cita rasa khas irisan bawang goreng semakin memberikan kenikmatan tersendiri. Dari segi porsinya cukup dimakan tanpa nasi.Hanya dengan uang Rp 40.000, pembeli sudah bisa memanjakan lidah dengan seporsi tengkleng yang bercita rasa tinggi. “Harga di kami Rp 45.000 per porsi. Kalau komplet ada nasi, teh atau es teh Rp 50.000. Untuk kerupuk ada, free,” urainya.Purwaningsih mengatakan, tengkleng Yu Tentrem menjadi langganan keluarga Soeharto ketika masih dipegang sang ibunda. “Pas ibu masih ada jadi langganan. Pesannya dari keluarga Ndalem Kalitan ke sini, lalu kami antarkan,” tuturnya.Tapi Purwaningsih tidak tahu pasti bagaimana awal cerita keluarga Cendana bisa berlangganan dengan Tengkleng Yu Tentrem. “Dulu kalau berkunjung ke Kalitan atau ada acara pasti pesan ke sini. Sekarang pun masih, terkadang” terangnya. Penulis: Dani AgusEditor: Dani AgusSumber:
solopos.com
[caption id="attachment_277378" align="alignleft" width="1890"]

Foto: Menu tengkleng Yu Tentrem Solo (surakarta.go.id)[/caption]
MURIANEWS, KUDUS- Tengkleng adalah salah satu kuliner khas di Kota Solo. Bagi orang yang kebetulan berkunjung ke Solo, pasti dikatakan kurang lengkap jika belum makan tengkleng.
Ada banyak warung makan di Solo yang menyediakan menu tengkleng. Makanan ini memanfaatkan daging kambing yang ada pada potongan-potongan tulang.
Dikutip dari
Solopos.com, salah satu tengkleng recommended di kota Solo adalah Tengkleng Yu Tentrem. Lokasi jualannya beralamat di Kampung Ngadisono RT 001/RW 002 Joglo, Banjarsari.
Baca juga: Berburu Sate Kambing Legendaris Pak Taman di Gabus Pati yang Dikenal Sejak 1950
Walau terletak di tengah kampung atau tidak di pinggir jalan besar, Warung Tengkleng Yu Tentrem adalah satu dari sekian warung tengkleng favorit di Solo. Warung ini sudah menjadi langganan dari keluarga almarhum Presiden Soeharto, selama puluhan tahun.
“Saya generasi ketiga, awalnya Mbah Buyut, lalu Yu Tentremnya atau ibu saya. Saat dipegang ibu saya, banyak dikenal masyarakat. Setelah ibu meninggal, saya yang melanjutkan,” ujar pemilik warung Tengkleng Yu Tentrem, Purwaningsih (49), saat ditemui wartawan, Kamis (10/3/2022) siang.
Ia menjelaskan, usaha berjualan tengkleng turun temurun di keluarganya sudah berlangsung puluhan tahun. Pada mulanya Yu Tentrem berjualan tengkleng dengan cara berkeliling Solo. Saat itu pelanggannya pegawai Pemkot Solo di Balai Kota.
“Pas ibu yang jualan, habis masak di rumah, ibu keliling. Kebanyakan zaman ibu yang beli orang Balai Kota. Kalau makan di pinggir jalan pada ndak mau, sehingga mereka menyarankan jualan di rumah. Habis tidak habis, jualan di rumah,” urainya.
Setelah itu, Purwaningsih melanjutkan sang ibunda berjualan di rumah. Walau terletak di tengah kampung dan harus melewati gang sempit, nyatanya banyak pembeli datang. Mereka makan di warung, dan kadang pesan untuk acara rumah.
“Para pembeli bilang senang dengan kuah tengkleng kami dan keempukan dagingnya. Mereka bilang begitu. Kuah tengkleng Yu Tentrem kan lebih encer. Banyak yang suka. Mereka bilang, aku ki seneng tengklengmu merga duduhe (kuahnya, Jawa) beda,” katanya.
Benar saja, saat dicicipi, tengkleng Yu Tentrem Solo dagingnya empuk, bumbunya enak, dan kuahnya segar. Cita rasa khas irisan bawang goreng semakin memberikan kenikmatan tersendiri. Dari segi porsinya cukup dimakan tanpa nasi.
Hanya dengan uang Rp 40.000, pembeli sudah bisa memanjakan lidah dengan seporsi tengkleng yang bercita rasa tinggi. “Harga di kami Rp 45.000 per porsi. Kalau komplet ada nasi, teh atau es teh Rp 50.000. Untuk kerupuk ada, free,” urainya.
Purwaningsih mengatakan, tengkleng Yu Tentrem menjadi langganan keluarga Soeharto ketika masih dipegang sang ibunda. “Pas ibu masih ada jadi langganan. Pesannya dari keluarga Ndalem Kalitan ke sini, lalu kami antarkan,” tuturnya.
Tapi Purwaningsih tidak tahu pasti bagaimana awal cerita keluarga Cendana bisa berlangganan dengan Tengkleng Yu Tentrem. “Dulu kalau berkunjung ke Kalitan atau ada acara pasti pesan ke sini. Sekarang pun masih, terkadang” terangnya.
Penulis: Dani Agus
Editor: Dani Agus
Sumber:
solopos.com