Sering Dianggap Sama, Prosesi Lamaran dan Tunangan ternyata Berbeda
Murianews
Minggu, 27 Maret 2022 20:59:56
MURIANEWS, Kudus- Prosesi lamaran dan tunangan sudah lazim dilakukan sebelum pasangan melangsungkan pernikahan. Kedua prosesi ini seringkali dianggap sama oleh kebanyakan orang.
Padahal, antara lamaran dan tunangan ini ternyata ada bedanya. Meski dalam pelaksanaannya ada kemiripan, seperti saling memasangkan cincin ke jari manis pada masing-masing pasangan.
Lalu apa perbedaannya? Berikut ini perbedaan antara lamaran dan tunangan, seperti dilansir dari
Solopos.com, Minggu (27/3/2022).
Baca juga: Aturan Baru Buat yang Mau Menikah, Tiga Bulan Sebelum Pernikahan Wajib Periksa Ini Dulu1. DefinisiPerbedaan lamaran dan tunangan bisa dilihat dari definisi. Bertunangan adalah komitmen formal dua orang untuk menyatukan hidup pasangan ke jenjang yang lebih serius. Tunangan adalah janji bersama dari dua orang untuk menikah dan melakukan persiapan untuk menikah.
Dengan melangsungkan pertunangan, maka pasangan sama-sama berkomitmen untuk membawa satu langkah lebih maju tentang keinginan pasangan untuk menikah.
Sementara lamaran adalah sebuah acara yang lebih bersifat adat, meminta pasangan untuk menikah di hadapan orang tua dan kerabat. Lamaran juga sebuah proses yang membawa hubungan antara Anda dan pasangan ke jenjang yang lebih serius lagi.
2. ProsesSudah tahu perbedaan dari pengertian lamaran dan tunangan bukan? Selanjutnya perbedaan itu bisa dilihat dari proses atau rangkaian acara. Sekalipun tunangan dan lamaran sama-sama memberikan cincin ke kedua jari manis pasangan, tetap saja ada perbedaan dari prosesnya.
Pada umumnya, proses dari tunangan hanya saling bertukar cincin saja. Sementara acara lamaran tidak hanya memberikan cincin, namun juga membawa seserahan atau mahar untuk calon mempelai wanita.
Kalau diurutkan proses sebelum menikah dimulai dari bertunangan baru lamaran. Lebih dari 80 persen pasangan merayakan pernikahan mereka dalam waktu kurang satu tahun setelah bertunangan. Bagi banyak pasangan dan keluarga, tunangan adalah tanda awal untuk memulai persiapan pernikahan.Sementara adapula pasangan yang melewatkan proses pertunangan dan langsung ke tahap lamaran. Untuk proses lamaran sendiri bisa 1 hari sebelum menikah atau maksimal 5 bulan menjelang pernikahan, berbeda dengan tunangan yang bisa 1 atau bahkan 3 tahun untuk dilanjutkan ke pernikahan.
3. SejarahJika dilihat dari sejarah, awal mula pertunangan dikenal pada 2000 SM. Di Mesir Kuno, orang-orang mengukir tumbuhan sebagai cincin, karena diyakini bahwa bentuk lingkaran melambangkan keabadian. Dengan cara ini, cincin untuk acara pertunangan melambangkan keabadian cinta.Orang percaya bahwa pembuluh darah di jari manis di tangan kiri mengalir langsung ke jantung seseorang yang memakainya. Pada 860 A.D, Paus Nicholas I mewajibkan pasangan yang ada di Romawi untuk mengenakan cincin emas untuk melambangkan kebersamaan pasangan sebelum pernikahan. Jadi, pertunangan berdasarkan sejarah memang sangat identik dengan acara tukar cincin.Sementara lamaran ini merupakan prosesi yang dilihat dari sejarahnya mengacu pada istilah khitbah dalam agama Islam. Lamaran lebih ke mengajak seseorang atau meminta kesediaannya untuk menikah. Lamaran tidak harus bertukar cincin karena yang terpenting adalah keseriusan mengajak ke pernikahan.Lamaran sendiri prosesinya lebih ke adat tradisional masing-masing daerah. Jika biasanya orang yang melamar adalah laki-laki, maka ada beberapa daerah yang berbeda seperti Trenggalek, Lamongan dan Minang, di mana perempuannya yang melamar.Pada prosesi lamaran ini, harus ada seserahan yang wajib diberikan dan ada beberapa adat yang menentukan jumlah atau nominal seserahan yang harus diberikan kepada pasangan. Penulis: Dani AgusEditor: Dani AgusSumber:
solopos.com
[caption id="attachment_280565" align="alignleft" width="1280"]

Foto: Ilustrasi (pixabay.com)[/caption]
MURIANEWS, Kudus- Prosesi lamaran dan tunangan sudah lazim dilakukan sebelum pasangan melangsungkan pernikahan. Kedua prosesi ini seringkali dianggap sama oleh kebanyakan orang.
Padahal, antara lamaran dan tunangan ini ternyata ada bedanya. Meski dalam pelaksanaannya ada kemiripan, seperti saling memasangkan cincin ke jari manis pada masing-masing pasangan.
Lalu apa perbedaannya? Berikut ini perbedaan antara lamaran dan tunangan, seperti dilansir dari
Solopos.com, Minggu (27/3/2022).
Baca juga: Aturan Baru Buat yang Mau Menikah, Tiga Bulan Sebelum Pernikahan Wajib Periksa Ini Dulu
1. Definisi
Perbedaan lamaran dan tunangan bisa dilihat dari definisi. Bertunangan adalah komitmen formal dua orang untuk menyatukan hidup pasangan ke jenjang yang lebih serius. Tunangan adalah janji bersama dari dua orang untuk menikah dan melakukan persiapan untuk menikah.
Dengan melangsungkan pertunangan, maka pasangan sama-sama berkomitmen untuk membawa satu langkah lebih maju tentang keinginan pasangan untuk menikah.
Sementara lamaran adalah sebuah acara yang lebih bersifat adat, meminta pasangan untuk menikah di hadapan orang tua dan kerabat. Lamaran juga sebuah proses yang membawa hubungan antara Anda dan pasangan ke jenjang yang lebih serius lagi.
2. Proses
Sudah tahu perbedaan dari pengertian lamaran dan tunangan bukan? Selanjutnya perbedaan itu bisa dilihat dari proses atau rangkaian acara. Sekalipun tunangan dan lamaran sama-sama memberikan cincin ke kedua jari manis pasangan, tetap saja ada perbedaan dari prosesnya.
Pada umumnya, proses dari tunangan hanya saling bertukar cincin saja. Sementara acara lamaran tidak hanya memberikan cincin, namun juga membawa seserahan atau mahar untuk calon mempelai wanita.
Kalau diurutkan proses sebelum menikah dimulai dari bertunangan baru lamaran. Lebih dari 80 persen pasangan merayakan pernikahan mereka dalam waktu kurang satu tahun setelah bertunangan. Bagi banyak pasangan dan keluarga, tunangan adalah tanda awal untuk memulai persiapan pernikahan.
Sementara adapula pasangan yang melewatkan proses pertunangan dan langsung ke tahap lamaran. Untuk proses lamaran sendiri bisa 1 hari sebelum menikah atau maksimal 5 bulan menjelang pernikahan, berbeda dengan tunangan yang bisa 1 atau bahkan 3 tahun untuk dilanjutkan ke pernikahan.
3. Sejarah
Jika dilihat dari sejarah, awal mula pertunangan dikenal pada 2000 SM. Di Mesir Kuno, orang-orang mengukir tumbuhan sebagai cincin, karena diyakini bahwa bentuk lingkaran melambangkan keabadian. Dengan cara ini, cincin untuk acara pertunangan melambangkan keabadian cinta.
Orang percaya bahwa pembuluh darah di jari manis di tangan kiri mengalir langsung ke jantung seseorang yang memakainya. Pada 860 A.D, Paus Nicholas I mewajibkan pasangan yang ada di Romawi untuk mengenakan cincin emas untuk melambangkan kebersamaan pasangan sebelum pernikahan. Jadi, pertunangan berdasarkan sejarah memang sangat identik dengan acara tukar cincin.
Sementara lamaran ini merupakan prosesi yang dilihat dari sejarahnya mengacu pada istilah khitbah dalam agama Islam. Lamaran lebih ke mengajak seseorang atau meminta kesediaannya untuk menikah. Lamaran tidak harus bertukar cincin karena yang terpenting adalah keseriusan mengajak ke pernikahan.
Lamaran sendiri prosesinya lebih ke adat tradisional masing-masing daerah. Jika biasanya orang yang melamar adalah laki-laki, maka ada beberapa daerah yang berbeda seperti Trenggalek, Lamongan dan Minang, di mana perempuannya yang melamar.
Pada prosesi lamaran ini, harus ada seserahan yang wajib diberikan dan ada beberapa adat yang menentukan jumlah atau nominal seserahan yang harus diberikan kepada pasangan.
Penulis: Dani Agus
Editor: Dani Agus
Sumber:
solopos.com