Jumat, 21 November 2025


MURIANEWS, Kudus- Kondisi lemas dan lesu biasa dirasakan kebanyakan orang pada awal menjalani puasa. Hal ini cukup wajar karena adanya perubahan kebiasaan pola makan dari sebelum puasa.

Namun, setelah berlangsung beberapa hari, tubuh mulai bisa beradaptasi. Sehingga pada hari selanjutnya, rasa lemas dan lesu sudah tidak muncul lagi.

Kenapa di awal masa puasa badan terasa lebih lemas? Berikut penjelasannya, seperti dikutip dari Hello Sehat, Kamis (31/3/2022).

Baca juga: Saat Buka Puasa Sebaiknya Hindari Langsung Makan Gorengan, Ini Alasannya

Ketika Anda menjalankan ibadah puasa, tubuh tidak mendapat zat gizi selama berjam-jam setelah sahur. Padahal, tubuh perlu karbohidrat yang akan diolah jadi gula.

Selanjutnya, gula akan diproses menjadi bahan bakar atau sumber energi Anda sepanjang hari. Namun, menurut seorang pakar sistem endokrin dan metabolisme dr. David McCulloch, sumber energi ini hanya bertahan beberapa jam setelah Anda makan.

Inilah mengapa di siang dan sore hari tubuh Anda mulai kehilangan energi dan Anda pun lemas. Jangan khawatir, tubuh mampu menyesuaikan diri dengan perubahan pola makan Anda saat puasa.

Tubuh akan mulai membaca kebiasaan baru Anda, yaitu tidak akan mendapat asupan karbohidrat lagi sampai waktunya berbuka puasa. Jadi, tubuh akan menyimpan gula dalam waktu yang lebih lama dari biasanya.

Jika saat Anda tidak puasa, gula dari kabohidrat langsung dibakar dalam waktu beberapa jam saja, waktu puasa gula akan dibakar pelan-pelan, yaitu sampai tiba saatnya berbuka.

Namun, penyesuaian ini tidak bisa terjadi dalam sekejap mata. Tubuh memerlukan waktu beberapa hari atau bahkan seminggu untuk beradaptasi dengan proses ini.

Itu sebabnya, biasanya Anda hanya akan merasa letih dan lemas di awal-awal bulan puasa.

Nutrisi penting saat buka dan sahur agar tidak lemas saat puasa

Untuk mencegah badan lemas saat puasa, terutama di hari-hari pertama Ramadan, pastikan tubuh Anda mendapatkan asupan nutrisi-nutrisi penting berikut ini:

1. Karbohidrat kompleks

Saat sahur, perbanyak konsumsi karbohidrat kompleks daripada karbohidrat sederhana. Karbohidrat sederhana lebih banyak mengandung gula sedangkan karbohidrat kompleks lebih banyak mengandung serat dan ragi.

Dengan mengonsumsi karbohidrat kompleks, proses pengolahan karbohidrat menjadi sumber energi berlangsung lebih lama. Maka itu, tubuh Anda pun bisa bertahan berjam-jam sebelum buka puasa tanpa asupan karbohidrat lagi di siang atau sore hari.
Perbanyak asupan karbohidrat kompleks dari produk olahan gandum utuh, sayur, buah, dan kacang-kacangan.2. Zat sengSeperti dijelaskan oleh seorang ahli gizi klinis asal Amerika Serikat Dr. Josh Axe, zinc atau dikenal juga dengan istilah zat seng sangat diperlukan guna mengolah karbohidrat dalam tubuh.Bila Anda kekurangan mineral seng, karbohidrat yang Anda konsumsi saat sahur akan sulit diubah jadi sumber energi. Akibatnya, Anda akan merasa lemas saat puasa seharian.Untuk itu, pastikan Anda memenuhi asupan seng saat sahur dan buka puasa. Pilih menu yang kaya zat seng seperti daging sapi atau kambing.Namun, makan daging saat sahur dan berbuka saja belum mencukupi kebutuhan zat seng dalam sehari. Jadi bila perlu, saat sahur dan buka puasa Anda bisa mengonsumsi suplemen yang kaya akan zinc.3. Vitamin CBadan lemas saat puasa juga bisa disebabkan oleh melemahnya daya tahan tubuh. Pasalnya, ketika puasa tubuh tidak mendapatkan asupan nutrisi sebanyak dan selengkap biasanya.Akibatnya sistem daya tahan tubuh kesulitan menjaga Anda tetap sehat. Salah satu cara menjaga daya tahan tubuh adalah mengonsumsi vitamin C.Oleh karenanya, jangan lupa mengonsumsi sayur dan buah yang kaya vitamin C seperti jambu, cabai merah, dan brokoli.Bila perlu, Anda juga bisa mengonsumsi suplemen yang sudah mengandung vitamin C sekaligus seng setelah makan sahur, atau setelah berbuka puasa.Ini bisa membantu Anda menjaga stamina di hari-hari awal puasa dan sepanjang bulan Ramadan.  Penulis: Dani AgusEditor: Dani AgusSumber: hellosehat.com

Baca Juga

Komentar

Terpopuler