Melihat Potensi Desa Wisata Silokek di Sumbar yang Layak Dikembangkan Jadi Destinasi Favorit
Murianews
Senin, 11 Juli 2022 23:01:27
MURIANEWS, Kudus – Desa Wisata Silokek, Kabupaten Sijunjung, Sumatra Barat, dengan beragam keunikannya sangat potensial untuk dikembangkan menjadi destinasi wisata favorit.
Desa Wisata Silokek merupakan salah satu dari tiga desa wisata di Sumatra Barat yang masuk ke dalam kategori 50 besar Anugrah Desa Wisata Indonesia (ADWI). Desa ini berjarak 133 kilometer dari Kota Padang.
Desa Wisata Silokek memiliki luas wilayah 1.918 hektare dan berada di ketinggian 150 - 200 mdpl dan dialiri beberapa sungai seperti Batang Kuantan dan Batang Sangkiamo.
Baca juga: Ini Destinasi Seru di Desa Wisata Pujon Kidul Malang yang Perlu DikunjungiDi sisi pemandangan alam, desa ini memiliki struktur permukaan berupa perbukitan serta keragaman geologi yang unik yaitu terdapat sedimen (kars) berusia 350 juta tahun juga batuan beku (granit) berusia 250 juta tahun yang menjadikan kawasan Silokek sebagai kawasan inti Geopark Nasional Ranah Minang Silokek.
Desa Wisata Silokek juga memiliki Ngalau (Gua) Basurek yang merupakan goa yang terbentuk akibat pelarutan (hilangnya sebagian batu akibat air) sehingga membentuk ornamen-ornamen gua yang unik dan menarik dengan panjang sekitar 250 meter. Tidak hanya keunikan dan keindahan gua saja, tetapi juga terdapat nilai sejarah yang tertinggal di masa penjajahan Belanda dan Jepang, di mana juga menjadi saksi jalur perdagangan dan syiar agama Islam dari Selat Malaka ke Sumatra Barat.
Desa Wisata Silokek yang dilintasi oleh sungai-sungai dan dikelilingi oleh tebing kars ini menawarkan atraksi wisata minat khusus seperti arung jeram dan panjat tebing. Tak hanya itu, desa ini juga memiliki keanekaragaman potensi di subsektor kuliner, fesyen, dan kriya seperti samba kacau yaitu ikan patin yang dimasak menggunakan kuah kuning, rendang paku, songket unggan, kaos dengan gambar geopark, eco print, batik, dan gantungan kunci.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno menyebut
Desa Wisata Silokek, Kabupaten Sijunjung, Sumatra Barat, dengan beragam keunikannya sangat potensial untuk dikembangkan menjadi destinasi wisata favorit wisatawan.Sandiaga mengatakan, untuk mengembangkan potensi-potensi yang ada pihaknya akan menggagas sejumlah event-event yang berkaitan dengan wisata minat khusus. ”Kalau saya melihat event skala nasional dan internasional yang bisa dilakukan adalah rafting tapi juga ada festival-festival susur sungai yang bisa kita lakukan,” kata Sandiaga dalam kunjungannya ke Desa Wisata Silokek, Rabu (6/7/2022), seperti dikutip dari laman Kemenparekraf.Meskipun demikian, masih banyak hal yang harus dibenahi dalam upaya meningkatkan potensi wisata di Desa Wisata Silokek. Seperti konektivitas yang kurang memadai dan infrastruktur yang masih perlu ditingkatkan.”Pertama jaringan, kedua infrastruktur yang akan kita koordinasikan dengan teman-teman Kementerian PUPR termasuk dari tingkat provinsi, kabupaten, dan pusat. Untuk keberlanjutannya juga nanti akan kita koordinasikan untuk memperbaiki kualitas aliran air,” katanya. Penulis: Dani AgusEditor: Dani AgusSumber: kemenparekraf.go.id
[caption id="attachment_301160" align="alignleft" width="1890"]

Foto: Potensi Desa Wisata Silokek (kemenparekraf.go.id)[/caption]
MURIANEWS, Kudus – Desa Wisata Silokek, Kabupaten Sijunjung, Sumatra Barat, dengan beragam keunikannya sangat potensial untuk dikembangkan menjadi destinasi wisata favorit.
Desa Wisata Silokek merupakan salah satu dari tiga desa wisata di Sumatra Barat yang masuk ke dalam kategori 50 besar Anugrah Desa Wisata Indonesia (ADWI). Desa ini berjarak 133 kilometer dari Kota Padang.
Desa Wisata Silokek memiliki luas wilayah 1.918 hektare dan berada di ketinggian 150 - 200 mdpl dan dialiri beberapa sungai seperti Batang Kuantan dan Batang Sangkiamo.
Baca juga: Ini Destinasi Seru di Desa Wisata Pujon Kidul Malang yang Perlu Dikunjungi
Di sisi pemandangan alam, desa ini memiliki struktur permukaan berupa perbukitan serta keragaman geologi yang unik yaitu terdapat sedimen (kars) berusia 350 juta tahun juga batuan beku (granit) berusia 250 juta tahun yang menjadikan kawasan Silokek sebagai kawasan inti Geopark Nasional Ranah Minang Silokek.
Desa Wisata Silokek juga memiliki Ngalau (Gua) Basurek yang merupakan goa yang terbentuk akibat pelarutan (hilangnya sebagian batu akibat air) sehingga membentuk ornamen-ornamen gua yang unik dan menarik dengan panjang sekitar 250 meter. Tidak hanya keunikan dan keindahan gua saja, tetapi juga terdapat nilai sejarah yang tertinggal di masa penjajahan Belanda dan Jepang, di mana juga menjadi saksi jalur perdagangan dan syiar agama Islam dari Selat Malaka ke Sumatra Barat.
Desa Wisata Silokek yang dilintasi oleh sungai-sungai dan dikelilingi oleh tebing kars ini menawarkan atraksi wisata minat khusus seperti arung jeram dan panjat tebing. Tak hanya itu, desa ini juga memiliki keanekaragaman potensi di subsektor kuliner, fesyen, dan kriya seperti samba kacau yaitu ikan patin yang dimasak menggunakan kuah kuning, rendang paku, songket unggan, kaos dengan gambar geopark, eco print, batik, dan gantungan kunci.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno menyebut
Desa Wisata Silokek, Kabupaten Sijunjung, Sumatra Barat, dengan beragam keunikannya sangat potensial untuk dikembangkan menjadi destinasi wisata favorit wisatawan.
Sandiaga mengatakan, untuk mengembangkan potensi-potensi yang ada pihaknya akan menggagas sejumlah event-event yang berkaitan dengan wisata minat khusus. ”Kalau saya melihat event skala nasional dan internasional yang bisa dilakukan adalah rafting tapi juga ada festival-festival susur sungai yang bisa kita lakukan,” kata Sandiaga dalam kunjungannya ke Desa Wisata Silokek, Rabu (6/7/2022), seperti dikutip dari laman Kemenparekraf.
Meskipun demikian, masih banyak hal yang harus dibenahi dalam upaya meningkatkan potensi wisata di Desa Wisata Silokek. Seperti konektivitas yang kurang memadai dan infrastruktur yang masih perlu ditingkatkan.
”Pertama jaringan, kedua infrastruktur yang akan kita koordinasikan dengan teman-teman Kementerian PUPR termasuk dari tingkat provinsi, kabupaten, dan pusat. Untuk keberlanjutannya juga nanti akan kita koordinasikan untuk memperbaiki kualitas aliran air,” katanya.
Penulis: Dani Agus
Editor: Dani Agus
Sumber: kemenparekraf.go.id