Seperti ini Cara Mematikan Antivirus Defender di Windows 11
Murianews
Rabu, 20 Juli 2022 23:43:05
MURIANEWS, Kudus – Meski Defender dari Windows 11 memberi proteksi keamanan data, terkadang kita perlu mematikan antivirus tersebut. Terkadang aktifnya Defender justru menyusahkan pengguna saat akan menginstall aplikasi karena dianggap virus oleh antivirus besutan Windows ini.
Pembaruan sistem operasi Windows 11 teranyar turut memberi upgrade pada aplikasi antivirus bawaan. Dengan pembaruan itu, Windows Defender memiliki pustaka yang makin luas dengan berbagai tambalan yang rutin diberikan untuk menutup celah keamanan.
Semakin canggihnya aplikasi ini terkadang buat penggunanya merasa risih. Ini karena aplikasi yang sebelumnya bernama Microsoft Security Essential ini selain memblokir pemakaian aplikasi maupun data yang mencurigakan, juga bisa langsung menghapusnya sebagai langkah antisipatif serangan virus.
Baca juga: Waspada! Ada Software Windows 11 Palsu Beredar, Berisi Malware BerbahayaKarena alasan itu menonaktifkan Defender di Windows 11 perlu dilakukan. Melansir dari Gadgetren, berikut adalah langkah untuk mematikan Antivirus Defender di Windows 11.
1. Tekan tombol Start Windows
2. Ketikan Windows Security
3. Klik Open pada aplikasi Windows Security
4. Masuk ke bagian Virus & threat protection
5. Cari Virus & threat protections settings
6. Ketuk Manage settings7. Matikan Real-time protection, Cloud-delivered protection, dan beberapa opsi yang lainSetelah setelah diubah menjadi mati, sistem proteksi Defender langsung nonaktif. Selanjutnya pengguna dapat memasang aplikasi atau membuka file maupun berkas yang mulanya dianggap sebagai ancaman.Selain itu, sistem pengecekan berkala masih akan tetap berjalan karena apa yang dinonaktifkan hanya pemindaian real-time. Selain itu tidak perlu khawatir bahwa berkas maupun aplikasi yang terpasang selama Defender nonaktif akan masuk ke dalam pengecualian.Sebagai catatan, komputer akan rentan dengan virus melalui aplikasi ataupun dari berkas maupun data setelah menonaktifkan Defender. Oleh karena itu akan berbahaya jika mematikan Defender dalam waktu lama.Agar terlindung dari serangan virus, pengguna dapat mengaktifkan Defender lagi. Atau memasang antivirus tambahan dari pihak ketiga, seperti Kaspersky, Avast, AVG, Eset, maupun Norton. Penulis: Loeby Galih WitantraEditor: Dani AgusSumber:
gadgetren.com
[caption id="attachment_301141" align="alignleft" width="1890"]

Foto: Ilustrasi (pixabay.com)[/caption]
MURIANEWS, Kudus – Meski Defender dari Windows 11 memberi proteksi keamanan data, terkadang kita perlu mematikan antivirus tersebut. Terkadang aktifnya Defender justru menyusahkan pengguna saat akan menginstall aplikasi karena dianggap virus oleh antivirus besutan Windows ini.
Pembaruan sistem operasi Windows 11 teranyar turut memberi upgrade pada aplikasi antivirus bawaan. Dengan pembaruan itu, Windows Defender memiliki pustaka yang makin luas dengan berbagai tambalan yang rutin diberikan untuk menutup celah keamanan.
Semakin canggihnya aplikasi ini terkadang buat penggunanya merasa risih. Ini karena aplikasi yang sebelumnya bernama Microsoft Security Essential ini selain memblokir pemakaian aplikasi maupun data yang mencurigakan, juga bisa langsung menghapusnya sebagai langkah antisipatif serangan virus.
Baca juga: Waspada! Ada Software Windows 11 Palsu Beredar, Berisi Malware Berbahaya
Karena alasan itu menonaktifkan Defender di Windows 11 perlu dilakukan. Melansir dari Gadgetren, berikut adalah langkah untuk mematikan Antivirus Defender di Windows 11.
1. Tekan tombol Start Windows
2. Ketikan Windows Security
3. Klik Open pada aplikasi Windows Security
4. Masuk ke bagian Virus & threat protection
5. Cari Virus & threat protections settings
6. Ketuk Manage settings
7. Matikan Real-time protection, Cloud-delivered protection, dan beberapa opsi yang lain
Setelah setelah diubah menjadi mati, sistem proteksi Defender langsung nonaktif. Selanjutnya pengguna dapat memasang aplikasi atau membuka file maupun berkas yang mulanya dianggap sebagai ancaman.
Selain itu, sistem pengecekan berkala masih akan tetap berjalan karena apa yang dinonaktifkan hanya pemindaian real-time. Selain itu tidak perlu khawatir bahwa berkas maupun aplikasi yang terpasang selama Defender nonaktif akan masuk ke dalam pengecualian.
Sebagai catatan, komputer akan rentan dengan virus melalui aplikasi ataupun dari berkas maupun data setelah menonaktifkan Defender. Oleh karena itu akan berbahaya jika mematikan Defender dalam waktu lama.
Agar terlindung dari serangan virus, pengguna dapat mengaktifkan Defender lagi. Atau memasang antivirus tambahan dari pihak ketiga, seperti Kaspersky, Avast, AVG, Eset, maupun Norton.
Penulis: Loeby Galih Witantra
Editor: Dani Agus
Sumber:
gadgetren.com