MURIANEWS, Kudus – Rembang merupakan salah satu kabupaten yang ada di Jawa Tengah. Lokasi Kabupaten Rembang berada di pantura paling timur yang berbatasan dengan Kabupaten Tuban, Provinsi Jawa Timur.
Selama ini, Kabupaten Rembang diketahui punya banyak destinasi wisata. Baik, wisata alam, religi, hingga situs dan benda bersejarah peninggalan masa lalu.
Nah, bagi Anda yang punya rencana
liburan ke Rembang pada akhir pekan ini, sempatkan waktu untuk mengunjungi destinasi wisata di sana. Berikut beberapa destinasi wisata yang bisa dikunjungi, dikutip dari laman visitjawatengah.jatengprov.go.id, Jumat (29/7/2022).
Baca juga: Mengenal Situs Megalitik Terjan di Rembang, Peninggalan Masa Akhir Prasejarah hingga Masa Hindu BudhaPantai Karangjahe Pantai Karangjahe terletak sekitar 7,5 kilometer dari pusat kota Rembang ke arah timur wilayah kecamatan Rembang, tepatnya di Desa Punjulharjo. Pantai ini memiliki keistimewaan hamparan pasir putih dan ribuan pohon cemara.
Di bawah pohon-pohon cemara, pengunjung dapat menghamparkan tikar untuk lesehan sambil menikmati makanan atau duduk-duduk untuk melepas penat bersama keluarga. Pada mulanya pohon cemara ini bertujuan untuk mengurangi abrasi pantai.
Klenteng Cu An Kiong Klenteng Cu An Kiong di Jalan Dasun No. 19, Desa Soditan, Lasem, telah berdiri pada abad ke-15. Kala itu, Klenteng Cu An Kiong dibangun orang-orang Tionghoa menggunakan kayu jati. Bahkan tiang penyangga klenteng merupakan dua buah kayu jati yang belum pernah diganti hingga sekarang.
Nama “Cu An Kiong” memiliki makna Istana Ketentraman Welas Asih dan ruang utamanya berisi altar Tian Shang Sheng Mu. Pada salah satu pintu kelenteng ini, terdapat dua buah daun pintu yang masing-masing terdapat gambar dua tokoh Tionghoa Lasem yang mengajarkan batik pada penduduk, yaitu Bi Nang Un dan istrinya, Na Li Ni.
[caption id="attachment_305393" align="alignleft" width="2560"]

Foto: klenteng cu an kiong Rembang (visitjawatengah.jatengprov.go.id)[/caption]
Hutan MangroveSelain pantai yang cantik, Sobat Wisata juga bisa ke Hutan Mangrove di Desa Pasar Banggi. Wisata ini terkenal dengan ikon jembatan merahnya. Berjalan di antara pepohonan bakau yang rindang dan semilir angin laut, sungguh menenangkan.
[caption id="attachment_305395" align="alignleft" width="2000"]

Foto: Hutan Mangrove Rembang (visitjawatengah.jatengprov.go.id)[/caption]
Makam RA KartiniRaden Ajeng Kartini dilahirkan di Jepara, lalu menikah dengan Bupati Rembang. Di akhir hayatnya, RA Kartini bersama suami dan keturunannya dimakamkan di Desa Bulu, Rembang. Makamnya selalu ramai oleh para peziarah hingga saat ini.
[caption id="attachment_305396" align="alignleft" width="1890"]

Foto: Makam RA Kartini di Rembang (visitjawatengah.jatengprov.go.id)[/caption]
Klenteng Mak Co KaranggenengKlenteng Mak Co yang terletak di desa Tasikagung dibangun oleh Kapten Lie pada tahun 1841. Klenteng ini memiliki 2 menara yang tidak ditemukan pada klenteng lainnya. Menara tersebut berfungsi sebagai petunjuk arah para nelayan.
[caption id="attachment_305398" align="alignleft" width="1890"]

Foto: Klenteng Mak Co Rembang (visitjawatengah.jatengprov.go.id)[/caption]
Klenteng Gie Yong BioKlenteng Gie Yong Bio didirikan pada tahun 1780 di Desa Babagan yang berarti "Kakek Nan Gagah". Klenteng ini untuk mengenang jiwa gagah berani melawan penjajah Belanda dan menghormati leluhur serta meneladani sifat-sifat agungnya Kongco Gie Yong Kong (Tan Kwe Wie dan Oei Ing Kiat) dan Raden Margono.
[caption id="attachment_305399" align="alignleft" width="1890"]

Foto: Klenteng Gie Yong Bio Rembang (visitjawatengah.jatengprov.go.id)[/caption]
Masjid Jami Lasem
Kompleks Masjid Jami Lasem adalah salah satu cagar budaya yang ada di Jawa Tengah. Masjid ini terletak di Desa Kauman, Kecamatan Lasem, Kabupaten Rembang, Provinsi Jawa Jawa Tengah.Masjid Jami Lasem berada disebelah jalan raya pantai Utara Jakarta-Surabaya dan Kampung Pecinan. Sebelah Timur kompleks Masjid Jami Lasem berbatasan dengan jalan dan bekas alun-alun yang sekarang menjadi kios-kios makanan dan minuman. Sedangkan sebelah Selatan dan Barat Kompleks Masjid merupakan daerah Kelurahan Kauman.Menurut kajian historis, masa berdirinya Masjid Jami Lasem sendiri belum dapat diketahui secara pasti. Namun beberapa prasasti yang ada di Masjid Jami Lasem dapat menjadi data yang dihubungkan dengan masa pendirian maupun pemugaran masjid.Di dalam ruang utama masjid terdapat lima prasasti berhuruf dan berbahasa arab dan satu prasarti berhuruf dan berbahasa Jawa. Empat diantara lima prasasti memuat angka tahun 1829 M, 1318 H, 1281 H, dan 1286 H.Belum dapat diketahui angka tersebut berkenaan dengan pendirian atau pemugaran masjid, karena prasasti hanya berisi kalimat toyyibah atau kalimat pujian. Berdasarkan data yang ada Masjid Jami Lasem pada jaman dulu berperan penting dalam kehidupan sosial politik.[caption id="attachment_305401" align="alignleft" width="1890"]

Foto: Masjid Jami Lasem Rembang (visitjawatengah.jatengprov.go.id)[/caption]
Wana Wisata Kartini MantinganWana Wisata Kartini Mantingan berada di desa Mantingan, kecamatan Bulu, kabupaten Rembang, sekitar 22 km dari kota Rembang arah selatan yang dikelola oleh Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan ( KPH ) Mantingan. Kawasan tersebut merupakan area hutan jati yang teduh dan sangat cocok untuk kegiatan camping.Pengelola juga menyediakan kolam renang dan beberapa fasilitas lainnya, seperti lapangan tenis, gedung serbaguna, mini zoo, dll. Wana Wisata Kartini berdekatan dengan lokasi makam Pahlawan Nasional, yaitu RA Kartini.[caption id="attachment_305403" align="alignleft" width="1890"]

Foto: Wana Wisata Kartini Mantingan Rembang (visitjawatengah.jatengprov.go.id)[/caption]
Masjid Agung RembangMasjid Agung kota Rembang berada di kawasan yang menyatu dengan rumah dinas Bupati (sekarang Museum RA Kartini), alun-alun kota Rembang, dan terminal kota Rembang yang sangat cocok untuk transit (Ishoma), karena berada di pusat kota di jalur pantura.Masjid ini merupakan cagar budaya termasuk kompleks makam yang berada di belakang masjid. Bangunan cagar budaya ini dibangun tahun 1814 M oleh Adipati Condrodiningrat (telah mengalami 6 kali pemugaran), tetapi bangunan induk masih dijaga keasliannya.Di belakang masjid ini terdapat makam para Adipati Rembang diantaranya makam Adipati Sedolaut (tahun 1886). Sebagaimana prototipe masjid kuno di Indonesia, kawasan masjid juga selalu menjadi kompleks pemakaman.Di belakang masjid (sebelah barat) terdapat bangunan cungkup model arsitektur Eropa yang cukup megah, dengan ketinggian batur sekitar 1 (satu) m, bangunan cungkup ini berbentuk segi delapan yang berpusat pada lima buah makam yang ada di dalamnya.[caption id="attachment_305408" align="alignleft" width="1890"]

Foto: Masjid Agung Rembang (visitjawatengah.jatengprov.go.id)[/caption]
Museum RA KartiniMuseum RA Kartini Rembang merupakan museum khusus yang didirikan pada 21 April 1967. Museum RA Kartini Rembang terletak di Jl. Gatot Subroto No.8, Rembang.Bangunan yang didominasi warna hijau putih ini menyimpan koleksi barang pribadi milik RA Kartini. Seperti tempat tidur, bathub pribadi, tempat jamu, meja makan, mesin jahit, lesung, cermin rias dan juga meja untuk merawat bayi.Di sana juga terdapat ruang yang berisi berbagai karya dari pahlawan nasional itu, diantaranya adalah buku “Habis Gelap Terbitlah Terang”, tulisan tangan surat-surat RA Kartini yang dikirimkan ke teman-temannya di luar negeri dan lukisan karyanya serta foto-foto dirinya beserta keluarga semasa ia hidup. Koleksi unggulan museum ini adalah tulisan Kartini “Kongso Adu Jago”.[caption id="attachment_305409" align="alignleft" width="1890"]

Foto: Museum RA Kartini Rembang (visitjawatengah.jatengprov.go.id)[/caption] Penulis: Dani AgusEditor: Dani AgusSumber: visitjawatengah.jatengprov.go.id
[caption id="attachment_305392" align="alignleft" width="1920"]

Foto: Pantai Karangjahe Rembang (visitjawatengah.jatengprov.go.id)[/caption]
MURIANEWS, Kudus – Rembang merupakan salah satu kabupaten yang ada di Jawa Tengah. Lokasi Kabupaten Rembang berada di pantura paling timur yang berbatasan dengan Kabupaten Tuban, Provinsi Jawa Timur.
Selama ini, Kabupaten Rembang diketahui punya banyak destinasi wisata. Baik, wisata alam, religi, hingga situs dan benda bersejarah peninggalan masa lalu.
Nah, bagi Anda yang punya rencana
liburan ke Rembang pada akhir pekan ini, sempatkan waktu untuk mengunjungi destinasi wisata di sana. Berikut beberapa destinasi wisata yang bisa dikunjungi, dikutip dari laman visitjawatengah.jatengprov.go.id, Jumat (29/7/2022).
Baca juga: Mengenal Situs Megalitik Terjan di Rembang, Peninggalan Masa Akhir Prasejarah hingga Masa Hindu Budha
Pantai Karangjahe
Pantai Karangjahe terletak sekitar 7,5 kilometer dari pusat kota Rembang ke arah timur wilayah kecamatan Rembang, tepatnya di Desa Punjulharjo. Pantai ini memiliki keistimewaan hamparan pasir putih dan ribuan pohon cemara.
Di bawah pohon-pohon cemara, pengunjung dapat menghamparkan tikar untuk lesehan sambil menikmati makanan atau duduk-duduk untuk melepas penat bersama keluarga. Pada mulanya pohon cemara ini bertujuan untuk mengurangi abrasi pantai.
Klenteng Cu An Kiong
Klenteng Cu An Kiong di Jalan Dasun No. 19, Desa Soditan, Lasem, telah berdiri pada abad ke-15. Kala itu, Klenteng Cu An Kiong dibangun orang-orang Tionghoa menggunakan kayu jati. Bahkan tiang penyangga klenteng merupakan dua buah kayu jati yang belum pernah diganti hingga sekarang.
Nama “Cu An Kiong” memiliki makna Istana Ketentraman Welas Asih dan ruang utamanya berisi altar Tian Shang Sheng Mu. Pada salah satu pintu kelenteng ini, terdapat dua buah daun pintu yang masing-masing terdapat gambar dua tokoh Tionghoa Lasem yang mengajarkan batik pada penduduk, yaitu Bi Nang Un dan istrinya, Na Li Ni.
[caption id="attachment_305393" align="alignleft" width="2560"]

Foto: klenteng cu an kiong Rembang (visitjawatengah.jatengprov.go.id)[/caption]
Hutan Mangrove
Selain pantai yang cantik, Sobat Wisata juga bisa ke Hutan Mangrove di Desa Pasar Banggi. Wisata ini terkenal dengan ikon jembatan merahnya. Berjalan di antara pepohonan bakau yang rindang dan semilir angin laut, sungguh menenangkan.
[caption id="attachment_305395" align="alignleft" width="2000"]

Foto: Hutan Mangrove Rembang (visitjawatengah.jatengprov.go.id)[/caption]
Makam RA Kartini
Raden Ajeng Kartini dilahirkan di Jepara, lalu menikah dengan Bupati Rembang. Di akhir hayatnya, RA Kartini bersama suami dan keturunannya dimakamkan di Desa Bulu, Rembang. Makamnya selalu ramai oleh para peziarah hingga saat ini.
[caption id="attachment_305396" align="alignleft" width="1890"]

Foto: Makam RA Kartini di Rembang (visitjawatengah.jatengprov.go.id)[/caption]
Klenteng Mak Co Karanggeneng
Klenteng Mak Co yang terletak di desa Tasikagung dibangun oleh Kapten Lie pada tahun 1841. Klenteng ini memiliki 2 menara yang tidak ditemukan pada klenteng lainnya. Menara tersebut berfungsi sebagai petunjuk arah para nelayan.
[caption id="attachment_305398" align="alignleft" width="1890"]

Foto: Klenteng Mak Co Rembang (visitjawatengah.jatengprov.go.id)[/caption]
Klenteng Gie Yong Bio
Klenteng Gie Yong Bio didirikan pada tahun 1780 di Desa Babagan yang berarti "Kakek Nan Gagah". Klenteng ini untuk mengenang jiwa gagah berani melawan penjajah Belanda dan menghormati leluhur serta meneladani sifat-sifat agungnya Kongco Gie Yong Kong (Tan Kwe Wie dan Oei Ing Kiat) dan Raden Margono.
[caption id="attachment_305399" align="alignleft" width="1890"]

Foto: Klenteng Gie Yong Bio Rembang (visitjawatengah.jatengprov.go.id)[/caption]
Masjid Jami Lasem
Kompleks Masjid Jami Lasem adalah salah satu cagar budaya yang ada di Jawa Tengah. Masjid ini terletak di Desa Kauman, Kecamatan Lasem, Kabupaten Rembang, Provinsi Jawa Jawa Tengah.
Masjid Jami Lasem berada disebelah jalan raya pantai Utara Jakarta-Surabaya dan Kampung Pecinan. Sebelah Timur kompleks Masjid Jami Lasem berbatasan dengan jalan dan bekas alun-alun yang sekarang menjadi kios-kios makanan dan minuman. Sedangkan sebelah Selatan dan Barat Kompleks Masjid merupakan daerah Kelurahan Kauman.
Menurut kajian historis, masa berdirinya Masjid Jami Lasem sendiri belum dapat diketahui secara pasti. Namun beberapa prasasti yang ada di Masjid Jami Lasem dapat menjadi data yang dihubungkan dengan masa pendirian maupun pemugaran masjid.
Di dalam ruang utama masjid terdapat lima prasasti berhuruf dan berbahasa arab dan satu prasarti berhuruf dan berbahasa Jawa. Empat diantara lima prasasti memuat angka tahun 1829 M, 1318 H, 1281 H, dan 1286 H.
Belum dapat diketahui angka tersebut berkenaan dengan pendirian atau pemugaran masjid, karena prasasti hanya berisi kalimat toyyibah atau kalimat pujian. Berdasarkan data yang ada Masjid Jami Lasem pada jaman dulu berperan penting dalam kehidupan sosial politik.
[caption id="attachment_305401" align="alignleft" width="1890"]

Foto: Masjid Jami Lasem Rembang (visitjawatengah.jatengprov.go.id)[/caption]
Wana Wisata Kartini Mantingan
Wana Wisata Kartini Mantingan berada di desa Mantingan, kecamatan Bulu, kabupaten Rembang, sekitar 22 km dari kota Rembang arah selatan yang dikelola oleh Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan ( KPH ) Mantingan. Kawasan tersebut merupakan area hutan jati yang teduh dan sangat cocok untuk kegiatan camping.
Pengelola juga menyediakan kolam renang dan beberapa fasilitas lainnya, seperti lapangan tenis, gedung serbaguna, mini zoo, dll. Wana Wisata Kartini berdekatan dengan lokasi makam Pahlawan Nasional, yaitu RA Kartini.
[caption id="attachment_305403" align="alignleft" width="1890"]

Foto: Wana Wisata Kartini Mantingan Rembang (visitjawatengah.jatengprov.go.id)[/caption]
Masjid Agung Rembang
Masjid Agung kota Rembang berada di kawasan yang menyatu dengan rumah dinas Bupati (sekarang Museum RA Kartini), alun-alun kota Rembang, dan terminal kota Rembang yang sangat cocok untuk transit (Ishoma), karena berada di pusat kota di jalur pantura.
Masjid ini merupakan cagar budaya termasuk kompleks makam yang berada di belakang masjid. Bangunan cagar budaya ini dibangun tahun 1814 M oleh Adipati Condrodiningrat (telah mengalami 6 kali pemugaran), tetapi bangunan induk masih dijaga keasliannya.
Di belakang masjid ini terdapat makam para Adipati Rembang diantaranya makam Adipati Sedolaut (tahun 1886). Sebagaimana prototipe masjid kuno di Indonesia, kawasan masjid juga selalu menjadi kompleks pemakaman.
Di belakang masjid (sebelah barat) terdapat bangunan cungkup model arsitektur Eropa yang cukup megah, dengan ketinggian batur sekitar 1 (satu) m, bangunan cungkup ini berbentuk segi delapan yang berpusat pada lima buah makam yang ada di dalamnya.
[caption id="attachment_305408" align="alignleft" width="1890"]

Foto: Masjid Agung Rembang (visitjawatengah.jatengprov.go.id)[/caption]
Museum RA Kartini
Museum RA Kartini Rembang merupakan museum khusus yang didirikan pada 21 April 1967. Museum RA Kartini Rembang terletak di Jl. Gatot Subroto No.8, Rembang.
Bangunan yang didominasi warna hijau putih ini menyimpan koleksi barang pribadi milik RA Kartini. Seperti tempat tidur, bathub pribadi, tempat jamu, meja makan, mesin jahit, lesung, cermin rias dan juga meja untuk merawat bayi.
Di sana juga terdapat ruang yang berisi berbagai karya dari pahlawan nasional itu, diantaranya adalah buku “Habis Gelap Terbitlah Terang”, tulisan tangan surat-surat RA Kartini yang dikirimkan ke teman-temannya di luar negeri dan lukisan karyanya serta foto-foto dirinya beserta keluarga semasa ia hidup. Koleksi unggulan museum ini adalah tulisan Kartini “Kongso Adu Jago”.
[caption id="attachment_305409" align="alignleft" width="1890"]

Foto: Museum RA Kartini Rembang (visitjawatengah.jatengprov.go.id)[/caption]
Penulis: Dani Agus
Editor: Dani Agus
Sumber: visitjawatengah.jatengprov.go.id