Ini Pilihan Wisata Edukasi di Bali yang Pas Dukunjungi saat Liburan Sekolah

[caption id="attachment_310158" align="alignleft" width="1890"] Foto: Bali Safari & Marine Park (balisafarimarinepark.com)[/caption] MURIANEWS, Kudus – Pulau Bali selama ini dikenal sebagai pusatnya pariwisata di Indonesia. Bahkan, peona wisata di Bali juga mendapat pengakuan wisatawan dari berbagai penjuru dunia. Selain wisata alam yang kesohor keindahannya, di Bali juga ada sejumlah destinasi wisata edukasi. Tempat ini cocok dikunjungi saat liburan sekolah. Berwisata di tempat ini, bisa dijadikan ajang belajar anak-anak. Mereka akan mendapatkan banyak pengetahuan baru dari sini, disamping kegembiraaan menjalani liburan. Baca juga: Menikmati Suasana D’las, Desa Wisata Menawan di Lereng Gunung Slamet Purbalingga Berikut ini beberapa tempat wisata edukasi di Bali yang bisa kita kunjungi, seperti dikutip dari laman Indonesia.travel. Bali Safari & Marine Park Mulai beroperasi pada tahun 2007, kini Bali Safari & Marine Park memiliki total sebanyak 400 hewan dari 140 spesies. Destinasi wisata yang satu ini tidak pernah sepi dikunjungi oleh turis domestik maupun mancanegara. Bali Safari & Marine Park merupakan rumah bagi satwa liar yang disulap agar mirip seperti habitat alaminya di alam liar. Tempat ini juga memiliki desain yang dipadukan dengan kebudayaan Bali, sehingga memiliki ciri khasnya sendiri. Tempat yang satu ini memang cukup terkenal memiliki banyak sekali koleksi satwa yang bukan hanya berasal dari Indonesia, namun juga negara lain seperti Afrika dan India. Kita bisa menemukan beragam jenis satwa berukuran kecil hingga besar. Tempat ini juga memiliki beberapa koleksi hewan langka dan dilindungi. Bagi yang berencana memperkenalkan anak kepada berbagai jenis hewan, atau melatih kecerdasan emosi anak terhadap makhluk hidup, maka destinasi wisata ini cocok banget. Monumen Bajra Sandhi Destinasi wisata edukasi di Bali yang dapat dikunjungi selanjutnya adalah Monumen Bajra Sandhi. Monumen yang berfungsi sebagai tugu peringatan ini berada di jantung kota Denpasar, tepatnya di daerah Renon. Monumen Bajra Sandhi mulai dibangun pada tahun 1981 kemudian sempat terhenti dan dilanjutkan pada tahun 1987. Arsitektur dari monumen ini adalah Ir. Ida Bagus Gede Yadnya, yang mendesain monumen ini agar memiliki 17 gerbang pintu masuk, 8 pilar utama dan ketinggian 45 meter. Hal ini merupakan lambang perjuangan dan kemerdekaan rakyat Republik Indonesia pada 17 Agustus 1945. Selain itu, rancangan arsitektur dari Monumen Bajra Sandhi juga sangat kental dengan arsitektur khas Bali dengan banyak ukiran dan pahatan yang sangat unik. Pada lantai dua monumen juga terdapat museum yang menceritakan tentang sejarah masyarakat Bali dari masa pra-sejarah, perkembangan peradaban rakyat Bali, sejarah perkembangan kerajaan Bali, hingga perjuangan rakyat Bali dalam merebut kemerdekaan. Cerita perjuangan rakyat Bali ini digambarkan dalam 33 diorama. Oleh karena itu monumen ini juga sering disebut sebagai Museum Bajra Sandhi. [caption id="attachment_310159" align="alignleft" width="1890"] Foto: Monumen Bajra Sandhi (indonesia.travel)[/caption] Taman Nusa Terletak di desa Sidan, Kecamatan Gianyar, Taman Nusa bisa menjadi destinasi wisata edukasi selanjutnya yang akan menyuguhkan pengetahuan tentang berbagai kebudayaan dari berbagai wilayah di Indonesia. Jika menginginkan wisata edukasi yang menyuguhkan pengalaman interaktif dan komprehensif seputar kebudayaan di Indonesia, maka Taman Nusa jawabannya. Dengan area seluas 10 hektar, pengunjung seakan diajak mengelilingi seluruh daerah di Indonesia. Untuk memperkenalkan budaya Indonesia dengan cara yang unik, Taman Nusa menyajikannya dalam konsep perjalanan waktu. Para pengunjung akan diajak menjelajahi Indonesia dimulai dari masa sebelum merdeka, kemudian dilanjutkan dengan masa Indonesia saat kemerdekaan, hingga Indonesia di masa sekarang. Taman Nusa memiliki 60 rumah tradisional dan beberapa di antaranya bahkan sudah berusia ratusan tahun Selain itu, pengunjung juga diajak terjun langsung mempelajari kebudayaan daerah dengan aktivitas seperti membatik, menenun, hingga bermain alat musik. Kegiatan ini tentunya akan diarahkan langsung oleh pengrajin daerah asal masing-masing. Setelah puas menjelajahi kebudayaan daerah, hal lainnya yang gak boleh dilewatkan saat berada di sini adalah museumnya yang menampilkan berbagai warisan budaya Indonesia. Seperti misalnya Museum Wayang yang memamerkan beragam jenis wayang mulai dari Wayang Golek, Wayang Kulit hingga Wayang Suket, dan Museum Kain yang menampilkan berbagai koleksi tekstil seperti kain Ulos, Batik, Tenun Ikat dan masih banyak lagi. Di bagian Museum Etnografi, pengunjung juga dapat menemukan Lukisan Panji. Hal menarik dari lukisan dengan tema pewayangan ini adalah jika terkena sinar UV, ia akan berubah menjadi lukisan kontemporer yang memukau. [caption id="attachment_310160" align="alignleft" width="1890"] Foto: Taman Nusa Bali (taman-nusa.com)[/caption] Pulau Penyu Tanjung Benoa Salah satu binatang langka yang dilindungi oleh pemerintah Indonesia adalah penyu hijau. Ini mengapa, banyak terdapat tempat penangkaran penyu di berbagai wilayah di Indonesia, dan salah satunya terletak di pulau Bali. Di area Bali, ada 2 tempat penangkaran penyu hijau, yaitu Tempat Wisata Tanjung Benoa dan Pulau Serangan Bali. Dari kedua tempat penangkaran penyu hijau tersebut, yang paling banyak dikunjungi wisatawan saat liburan di Bali adalah penangkaran penyu di pantai Tanjung Benoa. Di tempat ini juga terdapat beberapa jenis penyu lain yang dilindungi dan hampir punah, seperti Penyu Lekang, Penyu Sisik, dan Penyu Pipih. Hal ini karena obyek wisata air Tanjung Benoa Bali menawarkan paket wisata ke pulau penyu yang dikombinasikan dengan melihat taman laut di lepas pantai menggunakan glass bottom boat. Glass bottom boat merupakan perahu yang digerakan oleh mesin dan memiliki lantai bawah yang terbuat dari kaca tembus pandang sehingga penumpang dapat melihat keindahan dasar laut pantai Tanjung Benoa. Selain penyu hijau, di tempat penangkaran penyu Tanjung Benoa, juga terdapat beberapa binatang lain seperti ular, burung elang, burung kakak tua, kelelawar, dan monyet. Di sini, wisatawan akan ditemani pemandu wisata yang akan menjelaskan seputar kehidupan penyu hijau di penangkaran. Sehingga tempat ini cocok jika menginginkan destinasi wisata yang dapat menambah wawasan. [caption id="attachment_310161" align="alignleft" width="1890"] Foto: Tanjung Benoa Bali (kutaselatan.badungkab.go.id)[/caption]   Penulis: Dani Agus Editor: Dani Agus Sumber: indonesia.travel