Kamis, 20 November 2025


MURIANEWS, Kudus – Alat tensi digital kini makin banyak dibutuhkan orang untuk mengukur tekanan darah sendiri di rumah. Dibandingkan alat konvensional, tensi digital dirasa lebih praktis pemakainnya sehingga jadi pilihan.

Cukup melilitkan alat ukur ke lengan dan menekan tombol pengukuran, maka secara otomatis alat ini akan melakukan pengecekan tensi

Disamping itu, harga alat digital juga tidak terlalu mahal. Sehingga banyak orang membeli alat ini untuk memantau kondisi kesehatannya, terutama bagi penderita hipertensi.

Baca juga: Ini Cara Menggunakan Termometer yang Baik dan Benar agar Hasil Pengukuran Akurat

Meski demikian, penting mengetahui cara menggunakan alat tensi digital ini dengan benar. Hal ini sangat diperlukan agar hasil pengukuran tekanan darah bisa akurat.

Melansir dari Halodoc, alat tensi jenis digital memiliki  manset yang membungkus lengan. Nah, sebagai ganti bola karet yang biasanya ditekan, kamu tinggal menekan tombol digital. Dengan alat tensi ini, kamu bisa mengecek tensi secara mandiri.

Prosedurnya adalah melilitkan manset ke lengan kemudian menekan tombol pengecekan tensi, setelah manset menekan lengan, manset akan mengempis dengan sendirinya. Kemudian layar akan menampilkan pembacaan digital tekanan darah sistolik dan diastolik.

Setelah menunjukkan tekanan darah, manset akan semakin mengempis dengan sendirinya. Untuk menggunakannya kembali, kamu perlu menunggu selama 15 sampai 30 detik.

Cara Penggunaan Alat Tensi Digital yang Tepat

Monitor tekanan darah digital tidak akan seakurat jika tubuh bergerak saat menggunakannya. Detak jantung yang tidak teratur akan membuat pembacaan menjadi kurang akurat. Namun, memang alat tensi jenis digital sejauh ini  adalah pilihan terbaik untuk pemeriksaan mandiri.

Kamu bisa memaksimalkan penggunaan alat tensi jenis ini dengan menerapkan langkah-langkah berikut ini, supaya pembacaan lebih akurat.

    • Lengan harus ditopang, dan upayakan lengan atas setinggi jantung dan kaki di lantai (punggung ditopang, kaki tidak disilangkan).
    • Waktu terbaik mengukur tekanan darah adalah setelah kamu beristirahat setidaknya selama 5 menit.
    • Jangan mengukur tekanan darah saat sedang stres, mengonsumsi kafein atau menggunakan produk tembakau dalam 30 menit terakhir, atau baru saja berolahraga.
    • Cobalah untuk mengukur dan mencatat tekanan darah setiap hari selama 5 hari dan kemudian mendiskusikannya dengan perawat atau dokter, saat pemeriksaan ke klinik atau rumah sakit dilakukan.
    Atau, kamu juga bisa meminta dokter atau perawat untuk mengajari cara menggunakannya dengan benar. Ini akan membantu kamu mencapai hasil yang baik dan jauh lebih akurat.Jangan lupa untuk memeriksa tabung secara berkala, apakah ada keretakan dan kebocoran. Perawatan dan penyimpanan yang tepat diperlukan. Pastikan tabung tidak disimpan dengan baik dan dalam suhu udara yang normal.Tekanan darah dikatakan normal jika 120/80 atau sedikit lebih rendah. Disebut darah tinggi jika mencapai 140/90 atau lebih tinggi. Jika tekanan darah menunjukkan antara 120/80 dan 140/90, kamu mungkin mengalami sesuatu yang disebut prehipertensi. Ini berarti kamu berisiko terkena tekanan darah tinggi.Jika kamu mengidap diabetes atau penyakit ginjal, rentang tekanan darah tinggi mungkin lebih rendah daripada orang lain. Atau, jika berusia lebih dari 65 tahun, tekanan darah mungkin lebih tinggi dari biasanya.Hipertensi merupakan salah satu penyakit kronis utama yang menyebabkan kematian dan komplikasi. Diagnosis dini dan pengobatan hipertensi sejak dini dapat mengurangi risiko kematian dan komplikasi. Pengecekan tensi dengan menggunakan alat ukur tensi dapat membantu pemantauan tekanan darah.  Penulis: Dani AgusEditor: Dani AgusSumber: halodoc.com

    Baca Juga

Komentar