Ini Penanganan yang Tepat saat Mengalami Penyakit Chikungunya
Murianews
Sabtu, 8 Oktober 2022 23:09:20
MURIANEWS, Kudus – Selain deman berdarah, ada penyakit sejenis yang perlu diwaspadai ketika musim penghujan datang. Yakni, penyakit chikungunya yang tidak berbahayanya dari demam berdarah.
Sama seperti demam berdarah,
penyakit chikungunya juga disebabkan oleh gigitan nyamuk. Yakni, jenis nyamuk aedes aegypti dan aedes albopictus.
Seperti diketahui, saat musim hujan terjadi peningkatan populasi nyamuk. Oleh seban itu, peningakatn kewaspadaan perlu dilakukan guna menghindari penyakit chikungunya atau penyakit lainnya yang kerap muncul di musim hujan.
Baca juga: Ini Efek Samping Penggunaan Semir Rambut Terlalu Sering yang Perlu Diketahui Melansir dari Hello Sehat, sejauh ini sudah banyak kasus penyakit chikungunya di Indonesia. Gigitan nyamuk aedes aegypti dan aedes albopictus mengandung virus chikungunya yang dapat menular pada manusia. Meskipun bisa pulih dengan sendirinya, penyakit chikungunya harus segera diatasi agar tidak menimbulkan komplikasi.
Kenali Gejala Penyakit ChikungunyaPenyakit chikungunya umumnya disebabkan oleh virus chikungunya yang dibawa oleh nyamuk. Nyamuk mendapatkan virus chikungunya saat menggigit pengidap chikungunya.
Penularan terjadi ketika nyamuk yang membawa virus chikungunya menggigit seseorang yang sehat. Virus chikungunya dapat menyebar melalui perantara gigitan nyamuk, namun virus ini tidak dapat menular dari manusia ke manusia tanpa perantara nyamuk.
Kenali gejala penyakit chikungunya agar penyakit ini dapat segera diatasi. Dilansir dari Centers for Disease Control and Prevention, gejala penyakit chikungunya muncul 3-7 hari setelah virus chikungunya masuk dalam tubuh. Gejala yang umum dialami oleh pengidapnya adalah demam dan nyeri sendi.
Tidak hanya itu, penyakit chikungunya dapat menyebabkan gejala lain, seperti sakit kepala, kondisi lelah yang terus-menerus, ruam kemerahan, dan mual. Dilansir dari WebMD, gejala yang muncul akibat penyakit chikungunya mirip dengan penyakit demam berdarah atau virus zika, sehingga sebaiknya lakukan pemeriksaan pada rumah sakit terdekat agar kamu mendapatkan penanganan yang tepat.
Lakukan Penanganan untuk Penyakit Chikungunya
Tidak ada pengobatan khusus yang dapat dilakukan untuk mengatasi penyakit chikungunya. Umumnya, pengidap penyakit chikungunya akan pulih dengan sendirinya dalam beberapa minggu. Penanganan yang dapat dilakukan adalah memenuhi kebutuhan cairan dan istirahat yang cukup.Cara untuk meringankan gejala yang dialami adalah mengonsumsi obat penghilang nyeri dan demam. Meskipun kondisi ini dapat pulih dengan sendirinya, jangan ragu untuk bertanya pada dokter agar gejala tidak semakin memburuk.Hal ini untuk mencegah terjadi komplikasi kesehatan akibat penyakit chikungunya seperti gangguan pada mata, gangguan pada ginjal maupun otot.Dilansir dari World Health Organization, tidak ada vaksin untuk mencegah penyakit ini. Namun, kamu bisa melakukan pencegahan dengan menghindari gigitan nyamuk aedes aegypti atau aedes albopictus.Tidak ada salahnya menggunakan pakaian tertutup untuk menghindari dari gigitan nyamuk. Gunakan krim anti nyamuk ketika melakukan aktivitas di luar ruangan.Menjaga kebersihan lingkungan menjadi pencegahan yang efektif. Lingkungan yang bersih menghambat perkembangbiakan nyamuk penyebab penyakit chikungunya. Hindari juga genangan air pada pot bunga, saluran air atau tempat minum hewan peliharaan.Lakukan pemberantasan saran nyamuk, dengan metode 3M Plus, seperti menutup bak penampungan, menguras tempat penampungan air, mengubur barang bekas, dan gunakan obat krim anti nyamuk. Penulis: Dani AgusEditor: Dani AgusSumber: halodoc.com
[caption id="attachment_323258" align="alignleft" width="1890"]

Foto: Ilustrasi (Pete dari Pixabay)[/caption]
MURIANEWS, Kudus – Selain deman berdarah, ada penyakit sejenis yang perlu diwaspadai ketika musim penghujan datang. Yakni, penyakit chikungunya yang tidak berbahayanya dari demam berdarah.
Sama seperti demam berdarah,
penyakit chikungunya juga disebabkan oleh gigitan nyamuk. Yakni, jenis nyamuk aedes aegypti dan aedes albopictus.
Seperti diketahui, saat musim hujan terjadi peningkatan populasi nyamuk. Oleh seban itu, peningakatn kewaspadaan perlu dilakukan guna menghindari penyakit chikungunya atau penyakit lainnya yang kerap muncul di musim hujan.
Baca juga: Ini Efek Samping Penggunaan Semir Rambut Terlalu Sering yang Perlu Diketahui
Melansir dari Hello Sehat, sejauh ini sudah banyak kasus penyakit chikungunya di Indonesia. Gigitan nyamuk aedes aegypti dan aedes albopictus mengandung virus chikungunya yang dapat menular pada manusia. Meskipun bisa pulih dengan sendirinya, penyakit chikungunya harus segera diatasi agar tidak menimbulkan komplikasi.
Kenali Gejala Penyakit Chikungunya
Penyakit chikungunya umumnya disebabkan oleh virus chikungunya yang dibawa oleh nyamuk. Nyamuk mendapatkan virus chikungunya saat menggigit pengidap chikungunya.
Penularan terjadi ketika nyamuk yang membawa virus chikungunya menggigit seseorang yang sehat. Virus chikungunya dapat menyebar melalui perantara gigitan nyamuk, namun virus ini tidak dapat menular dari manusia ke manusia tanpa perantara nyamuk.
Kenali gejala penyakit chikungunya agar penyakit ini dapat segera diatasi. Dilansir dari Centers for Disease Control and Prevention, gejala penyakit chikungunya muncul 3-7 hari setelah virus chikungunya masuk dalam tubuh. Gejala yang umum dialami oleh pengidapnya adalah demam dan nyeri sendi.
Tidak hanya itu, penyakit chikungunya dapat menyebabkan gejala lain, seperti sakit kepala, kondisi lelah yang terus-menerus, ruam kemerahan, dan mual. Dilansir dari WebMD, gejala yang muncul akibat penyakit chikungunya mirip dengan penyakit demam berdarah atau virus zika, sehingga sebaiknya lakukan pemeriksaan pada rumah sakit terdekat agar kamu mendapatkan penanganan yang tepat.
Lakukan Penanganan untuk Penyakit Chikungunya
Tidak ada pengobatan khusus yang dapat dilakukan untuk mengatasi penyakit chikungunya. Umumnya, pengidap penyakit chikungunya akan pulih dengan sendirinya dalam beberapa minggu. Penanganan yang dapat dilakukan adalah memenuhi kebutuhan cairan dan istirahat yang cukup.
Cara untuk meringankan gejala yang dialami adalah mengonsumsi obat penghilang nyeri dan demam. Meskipun kondisi ini dapat pulih dengan sendirinya, jangan ragu untuk bertanya pada dokter agar gejala tidak semakin memburuk.
Hal ini untuk mencegah terjadi komplikasi kesehatan akibat penyakit chikungunya seperti gangguan pada mata, gangguan pada ginjal maupun otot.
Dilansir dari World Health Organization, tidak ada vaksin untuk mencegah penyakit ini. Namun, kamu bisa melakukan pencegahan dengan menghindari gigitan nyamuk aedes aegypti atau aedes albopictus.
Tidak ada salahnya menggunakan pakaian tertutup untuk menghindari dari gigitan nyamuk. Gunakan krim anti nyamuk ketika melakukan aktivitas di luar ruangan.
Menjaga kebersihan lingkungan menjadi pencegahan yang efektif. Lingkungan yang bersih menghambat perkembangbiakan nyamuk penyebab penyakit chikungunya. Hindari juga genangan air pada pot bunga, saluran air atau tempat minum hewan peliharaan.
Lakukan pemberantasan saran nyamuk, dengan metode 3M Plus, seperti menutup bak penampungan, menguras tempat penampungan air, mengubur barang bekas, dan gunakan obat krim anti nyamuk.
Penulis: Dani Agus
Editor: Dani Agus
Sumber: halodoc.com