Ketahui! Ini Jenis Obat-obatan yang Dapat Memicu Kolesterol
Murianews
Rabu, 12 Oktober 2022 20:42:58
MURIANEWS, Kudus – Kadar kolesterol tinggi kini dialami banyak orang dan terkadang bisa bikin cemas. Pola hidup yang kurang sehat merupakan salah satu penyebab utama tingginya kadar kolesterol ini.
Perlu diketahui,
kolesterol adalah zat yang dibutuhkan tubuh untuk membentuk membran sel, vitamin D dan hormon tertentu. Namun, bila kadar kolesterol tersebut naik melebihi batas normal, maka berbahaya untuk kesehatan.
Kolesterol tinggi bisa menyebabkan masalah kesehatan serius, seperti penyakit jantung dan stroke. Oleh sebab itu hal ini hendaknya perlu mendapat perhatian serius.
Baca juga: Penderita Kolesterol Tinggi Boleh Minum Kopi Apa Tidak? Ini PenjelasannyaMelansir dari Halodoc, Rabu (12/10/2022), pada umumnya, kolesterol tinggi disebabkan oleh konsumsi makanan tertentu secara berlebih, seperti makanan berlemak.
Namun, faktanya kolesterol tinggi tak hanya dapat dipicu oleh makanan. Sebab, ada sejumlah obat-obatan yang juga dapat memicu kondisi ini.
Ada sejumlah obat yang dapat mempengaruhi kadar kolesterol. Bahkan, beberapa di antaranya dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat atau LDL, dan malah menurunkan kolesterol baik (HDL).
Berikut adalah beberapa obat yang dapat memicu kenaikan kadar kolesterol1. Beta blockerObat pertama yang dapat memicu kenaikan kolesterol adalah obat-obatan golongan beta blocker. Beta blocker sendiri merupakan obat yang biasa diresepkan untuk mengobati tekanan darah tinggi. Sebab, obat ini dapat secara signifikan mengurangi kadar HDL, meski biasanya digunakan untuk mengobati berbagai jenis penyakit jantung.
Terdapat beberapa jenis obat beta blocker yang dapat menyebabkan kenaikan kadar kolesterol. Contohnya seperti inderal (propranolol), tenormin (atenolol), hingga toprol (metoprolol). Kendati demikian, manfaat beta blocker biasanya lebih besar daripada risikonya (dan efeknya, jika ada, cenderung kecil).
2. AmiodaroneAmiodarone merupakan obat yang dipergunakan untuk mengobati aritmia jantung. Perlu diketahui bahwa aritmia jantung merupakan kondisi detak jantung tidak teratur yang disebabkan ketika sinyal listrik di otot jantung tidak berfungsi dengan baik. Kondisi ini diketahui dapat menyebabkan jantung berdetak terlalu cepat (takikardia), terlalu lambat (bradikardi), atau detak jantung yang tak menentu.
Nah, amiodarone dikaitkan dengan berbagai efek samping. Salah satunya adalah meningkatkan kadar LDL atau kolesterol jahat, meski secara umum tidak memengaruhi kadar HDL (kolesterol baik).
3. PrednisonPerlu diketahui bahwa prednison merupakan jenis obat yang digunakan untuk mengurangi peradangan, dan termasuk sebagai obat kortikosteroid. Umumnya, prednison dipergunakan untuk mengatasi sejumlah peradangan. Contohnya seperti radang sendi tertentu, lupus, multiple sclerosis, penyakit radang usus, hingga reaksi alergi parah.
4. CyclosporineCyclosporine merupakan obat yang termasuk ke dalam golongan imunosupresan. Artinya, obat ini bekerja dengan cara mengurangi respons sistem kekebalan tubuh, yang berfungsi untuk melawan infeksi, penyakit, dan hal lain yang dianggap tidak normal oleh tubuh.Nah,obat ini dapat dipergunakan untuk mengobati penyakit autoimun, yang terjadi ketika sistem imun menyerang jaringan tubuh secara keliru. Siklosporin diketahui memiliki banyak efek samping dari penggunaannya.Salah satunya adalah meningkatkan kadar LDL. Kendari demikian, manfaatnya dalam mengobati penyakit autoimun diketahui lebih besar, dibandingkan dengan risikonya dalam meningkatkan kadar kolesterol jahat.
5. Steroid anabolik Obat ini merupakan testosteron sintetis atau buatan. Testosteron sendiri merupakan hormon seks utama pada pria yang diperlukan untuk mengembangkan dan mempertahankan karakteristik seks pria. Misalnya seperti rambut wajah, suara yang dalam, hingga pertumbuhan otot.Selain itu, obat ini juga digunakan untuk mengobati beberapa jenis anemia (kekurangan sel darah merah pembawa oksigen). Selain itu, obat ini juga digunakan untuk mengatasi hipogonadisme, yaitu kondisi saat tubuh tidak menghasilkan cukup testosteron.Itulah beberapa obat yang diketahui dapat meningkatkan kolesterol pada tubuh, khususnya kolesterol jahat. Kendati demikian, manfaat dari obat-obatan tersebut lebih besar daripada risikonya dalam meningkatkan kolesterol.Namun, jika kamu merasakan gejala kenaikan kolesterol seperti pusing, nyeri dada setelah mengonsumsi obat tersebut, segeralah temui dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Penulis: Dani AgusEditor: Dani AgusSumber: halodoc.com
[caption id="attachment_324239" align="alignleft" width="1890"]

Foto: Ilustrasi obat-obatan (Mizianitka dari Pixabay)[/caption]
MURIANEWS, Kudus – Kadar kolesterol tinggi kini dialami banyak orang dan terkadang bisa bikin cemas. Pola hidup yang kurang sehat merupakan salah satu penyebab utama tingginya kadar kolesterol ini.
Perlu diketahui,
kolesterol adalah zat yang dibutuhkan tubuh untuk membentuk membran sel, vitamin D dan hormon tertentu. Namun, bila kadar kolesterol tersebut naik melebihi batas normal, maka berbahaya untuk kesehatan.
Kolesterol tinggi bisa menyebabkan masalah kesehatan serius, seperti penyakit jantung dan stroke. Oleh sebab itu hal ini hendaknya perlu mendapat perhatian serius.
Baca juga: Penderita Kolesterol Tinggi Boleh Minum Kopi Apa Tidak? Ini Penjelasannya
Melansir dari Halodoc, Rabu (12/10/2022), pada umumnya, kolesterol tinggi disebabkan oleh konsumsi makanan tertentu secara berlebih, seperti makanan berlemak.
Namun, faktanya kolesterol tinggi tak hanya dapat dipicu oleh makanan. Sebab, ada sejumlah obat-obatan yang juga dapat memicu kondisi ini.
Ada sejumlah obat yang dapat mempengaruhi kadar kolesterol. Bahkan, beberapa di antaranya dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat atau LDL, dan malah menurunkan kolesterol baik (HDL).
Berikut adalah beberapa obat yang dapat memicu kenaikan kadar kolesterol
1. Beta blocker
Obat pertama yang dapat memicu kenaikan kolesterol adalah obat-obatan golongan beta blocker. Beta blocker sendiri merupakan obat yang biasa diresepkan untuk mengobati tekanan darah tinggi. Sebab, obat ini dapat secara signifikan mengurangi kadar HDL, meski biasanya digunakan untuk mengobati berbagai jenis penyakit jantung.
Terdapat beberapa jenis obat beta blocker yang dapat menyebabkan kenaikan kadar kolesterol. Contohnya seperti inderal (propranolol), tenormin (atenolol), hingga toprol (metoprolol). Kendati demikian, manfaat beta blocker biasanya lebih besar daripada risikonya (dan efeknya, jika ada, cenderung kecil).
2. Amiodarone
Amiodarone merupakan obat yang dipergunakan untuk mengobati aritmia jantung. Perlu diketahui bahwa aritmia jantung merupakan kondisi detak jantung tidak teratur yang disebabkan ketika sinyal listrik di otot jantung tidak berfungsi dengan baik. Kondisi ini diketahui dapat menyebabkan jantung berdetak terlalu cepat (takikardia), terlalu lambat (bradikardi), atau detak jantung yang tak menentu.
Nah, amiodarone dikaitkan dengan berbagai efek samping. Salah satunya adalah meningkatkan kadar LDL atau kolesterol jahat, meski secara umum tidak memengaruhi kadar HDL (kolesterol baik).
3. Prednison
Perlu diketahui bahwa prednison merupakan jenis obat yang digunakan untuk mengurangi peradangan, dan termasuk sebagai obat kortikosteroid. Umumnya, prednison dipergunakan untuk mengatasi sejumlah peradangan. Contohnya seperti radang sendi tertentu, lupus, multiple sclerosis, penyakit radang usus, hingga reaksi alergi parah.
4. Cyclosporine
Cyclosporine merupakan obat yang termasuk ke dalam golongan imunosupresan. Artinya, obat ini bekerja dengan cara mengurangi respons sistem kekebalan tubuh, yang berfungsi untuk melawan infeksi, penyakit, dan hal lain yang dianggap tidak normal oleh tubuh.
Nah,obat ini dapat dipergunakan untuk mengobati penyakit autoimun, yang terjadi ketika sistem imun menyerang jaringan tubuh secara keliru. Siklosporin diketahui memiliki banyak efek samping dari penggunaannya.
Salah satunya adalah meningkatkan kadar LDL. Kendari demikian, manfaatnya dalam mengobati penyakit autoimun diketahui lebih besar, dibandingkan dengan risikonya dalam meningkatkan kadar kolesterol jahat.
5. Steroid anabolik
Obat ini merupakan testosteron sintetis atau buatan. Testosteron sendiri merupakan hormon seks utama pada pria yang diperlukan untuk mengembangkan dan mempertahankan karakteristik seks pria. Misalnya seperti rambut wajah, suara yang dalam, hingga pertumbuhan otot.
Selain itu, obat ini juga digunakan untuk mengobati beberapa jenis anemia (kekurangan sel darah merah pembawa oksigen). Selain itu, obat ini juga digunakan untuk mengatasi hipogonadisme, yaitu kondisi saat tubuh tidak menghasilkan cukup testosteron.
Itulah beberapa obat yang diketahui dapat meningkatkan kolesterol pada tubuh, khususnya kolesterol jahat. Kendati demikian, manfaat dari obat-obatan tersebut lebih besar daripada risikonya dalam meningkatkan kolesterol.
Namun, jika kamu merasakan gejala kenaikan kolesterol seperti pusing, nyeri dada setelah mengonsumsi obat tersebut, segeralah temui dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Penulis: Dani Agus
Editor: Dani Agus
Sumber: halodoc.com