Penting Diketahui! Ini Ciri-Ciri Air Minum Sehat yang Tak Terkontaminasi Tinja
Murianews
Kamis, 27 Oktober 2022 23:03:53
MURIANEWS, Kudus – Minum air putih sangat bermanfaat bagi kesehatan. Bahkan, dalam sehari semalam kita dianjurkan untuk banyak minum air putih.
Meski demikian, ada sebagian orang justru jarang atau susah minum air putih. Padahal, air putih ini dengan mudah didapatkan dan kalaupun harus beli, harganya juga tidak mahal.
Ada beberapa alasan dari orang yang jarang minum air putih ini. Antara lain, air putih tidak ada rasanya sehingga kurang disukai hingga sibuk bekerja hingga jarang atau sedikit minum.
Baca juga: Ini Cara Mudah untuk Bisa Minum Banyak Air Putih Tiap HariPadahal minum air putih ini sangat dianjurkan. Pasalnya,
minum air bisa mendatangkan banyak manfaat bagi kesehatan.
Meski demikian, ada yang perlu diperhatikan dalam mengonsumsi air ini minum ini. Salah satunya adalah memastikan airnya tidak terkontaminasi tinja.
Kenapa demikian? Melansir dari Halodoc, Kamis (27/10/2022), menurut studi yang dilakukan World Health Organization terbaru, disebutkan bahwa sumber air minum rumah tangga di Indonesia terkontaminasi tinja. Fakta ini tentunya mengkhawatirkan, mengingat kontaminasi tinja dapat menyebabkan penyakit diare, belum lagi bahaya E.coli yang masuk ke tubuh.
Menanggapi informasi ini, sangat penting untuk diketahui ciri-ciri air minum sehat yang tidak terkontaminasi tinja. Secara umum, air minum yang terkontaminasi tinja biasanya akan berwarna keruh, berbau, mengandung endapan, dan memiliki rasa.
Salah satu penyebab air minum di Indonesia terkontaminasi tinja adalah tidak rutin melakukan penyedotan WC. Sumber air yang dekat dengan WC juga bisa memicu kontaminasi tinja pada air bersih.
Untuk menghindari bahaya kontaminasi tinja pada air minum, perlu diketahui ciri-ciri air minum sehat berikut ini:
1. Air Minum Harus Tidak Berwarna dan Tidak BerbauAir minum yang berwarna dan berbau menandakan kalau air minum tersebut sudah terkontaminasi dengan kontaminan. Selain tinja, bisa jadi ada penyebab kontaminasi lain. Air keran juga terkadang terkontaminasi kuman dan bahan kimia yang cukup tinggi sehingga menjadi pemicu penyakit.
2. Harus TransparanAir minum sehat adalah air yang transparan dan bebas dari kotoran ataupun endapan. Sebagian besar air minum rumah tangga berasal dari permukaan air, sumur, atau waduk di dalam tanah.
Nah, kamu harus memastikan pengolahan air rumah tangga cukup baik, sehingga bisa menyaring hampir semua endapan. Penyaringan yang baik tidak akan memunculkan endapan di dalam air minum yang dikonsumsi.
3. Tidak Memiliki RasaAir minum yang sehat harus bebas dari aroma dan rasa. Aroma belerang terjadi secara alami di dalam tanah, wajar jika jejaknya berakhir di persediaan air bawah tanah rumah tangga.Seperti halnya klorin, kadar belerang yang rendah dalam air minum tidak menimbulkan ancaman sama sekali saat dikonsumsi. Akan tetapi, menelan belerang tingkat tinggi dalam air bisa sangat berbahaya bagi kesehatan.Air minum yang bersih tidak memiliki rasa apapun. Jika air minum rumah tangga memiliki rasa logam atau pahit, kemungkinan besar air tersebut mengandung zat berbahaya.
Bahaya Kontaminasi Air MinumAir minum yang terkontaminasi salah satunya dengan tinja, dapat menyebabkan dampak kesehatan. Seperti penyakit gastrointestinal, gangguan sistem saraf, efek ke kesehatan reproduksi, bahkan penyakit kronis seperti kanker.Ada faktor-faktor yang dapat memengaruhi apakah suatu kontaminan akan menyebabkan efek kesehatan. Ini biasanya tergantung pada beberapa hal, seperti jenis kontaminan, konsentrasinya dalam air, kerentanan individu, jumlah air yang dikonsumsi, dan durasi paparan.Paparan bahan kimia melalui air minum dapat menyebabkan berbagai efek kesehatan jangka pendek dan jangka panjang. Paparan bahan kimia dosis tinggi pun dapat menyebabkan perubahan warna kulit atau masalah yang lebih parah seperti kerusakan sistem saraf atau gangguan perkembangan organ dan reproduksi. Sedangkan paparan dosis rendah dalam jangka waktu yang lama dapat menyebabkan kondisi kronis jangka panjang seperti kanker.Sebagian besar penyakit yang ditularkan melalui air juga dapat mengancam jiwa yang disebabkan oleh mikroba (seperti demam tifoid atau kolera). Sedangkan penyakit yang lebih umum disebabkan oleh virus, bakteri, dan parasit dapat menyebabkan sakit perut, muntah, diare, sakit kepala, demam, dan gagal ginjal. Penulis: Dani AgusEditor: Dani AgusSumber: hellosehat.com
[caption id="attachment_328263" align="alignleft" width="1890"]

Foto: Ilustrasi air minum (Ulrike Leone dari Pixabay)[/caption]
MURIANEWS, Kudus – Minum air putih sangat bermanfaat bagi kesehatan. Bahkan, dalam sehari semalam kita dianjurkan untuk banyak minum air putih.
Meski demikian, ada sebagian orang justru jarang atau susah minum air putih. Padahal, air putih ini dengan mudah didapatkan dan kalaupun harus beli, harganya juga tidak mahal.
Ada beberapa alasan dari orang yang jarang minum air putih ini. Antara lain, air putih tidak ada rasanya sehingga kurang disukai hingga sibuk bekerja hingga jarang atau sedikit minum.
Baca juga: Ini Cara Mudah untuk Bisa Minum Banyak Air Putih Tiap Hari
Padahal minum air putih ini sangat dianjurkan. Pasalnya,
minum air bisa mendatangkan banyak manfaat bagi kesehatan.
Meski demikian, ada yang perlu diperhatikan dalam mengonsumsi air ini minum ini. Salah satunya adalah memastikan airnya tidak terkontaminasi tinja.
Kenapa demikian? Melansir dari Halodoc, Kamis (27/10/2022), menurut studi yang dilakukan World Health Organization terbaru, disebutkan bahwa sumber air minum rumah tangga di Indonesia terkontaminasi tinja. Fakta ini tentunya mengkhawatirkan, mengingat kontaminasi tinja dapat menyebabkan penyakit diare, belum lagi bahaya E.coli yang masuk ke tubuh.
Menanggapi informasi ini, sangat penting untuk diketahui ciri-ciri air minum sehat yang tidak terkontaminasi tinja. Secara umum, air minum yang terkontaminasi tinja biasanya akan berwarna keruh, berbau, mengandung endapan, dan memiliki rasa.
Salah satu penyebab air minum di Indonesia terkontaminasi tinja adalah tidak rutin melakukan penyedotan WC. Sumber air yang dekat dengan WC juga bisa memicu kontaminasi tinja pada air bersih.
Untuk menghindari bahaya kontaminasi tinja pada air minum, perlu diketahui ciri-ciri air minum sehat berikut ini:
1. Air Minum Harus Tidak Berwarna dan Tidak Berbau
Air minum yang berwarna dan berbau menandakan kalau air minum tersebut sudah terkontaminasi dengan kontaminan. Selain tinja, bisa jadi ada penyebab kontaminasi lain. Air keran juga terkadang terkontaminasi kuman dan bahan kimia yang cukup tinggi sehingga menjadi pemicu penyakit.
2. Harus Transparan
Air minum sehat adalah air yang transparan dan bebas dari kotoran ataupun endapan. Sebagian besar air minum rumah tangga berasal dari permukaan air, sumur, atau waduk di dalam tanah.
Nah, kamu harus memastikan pengolahan air rumah tangga cukup baik, sehingga bisa menyaring hampir semua endapan. Penyaringan yang baik tidak akan memunculkan endapan di dalam air minum yang dikonsumsi.
3. Tidak Memiliki Rasa
Air minum yang sehat harus bebas dari aroma dan rasa. Aroma belerang terjadi secara alami di dalam tanah, wajar jika jejaknya berakhir di persediaan air bawah tanah rumah tangga.
Seperti halnya klorin, kadar belerang yang rendah dalam air minum tidak menimbulkan ancaman sama sekali saat dikonsumsi. Akan tetapi, menelan belerang tingkat tinggi dalam air bisa sangat berbahaya bagi kesehatan.
Air minum yang bersih tidak memiliki rasa apapun. Jika air minum rumah tangga memiliki rasa logam atau pahit, kemungkinan besar air tersebut mengandung zat berbahaya.
Bahaya Kontaminasi Air Minum
Air minum yang terkontaminasi salah satunya dengan tinja, dapat menyebabkan dampak kesehatan. Seperti penyakit gastrointestinal, gangguan sistem saraf, efek ke kesehatan reproduksi, bahkan penyakit kronis seperti kanker.
Ada faktor-faktor yang dapat memengaruhi apakah suatu kontaminan akan menyebabkan efek kesehatan. Ini biasanya tergantung pada beberapa hal, seperti jenis kontaminan, konsentrasinya dalam air, kerentanan individu, jumlah air yang dikonsumsi, dan durasi paparan.
Paparan bahan kimia melalui air minum dapat menyebabkan berbagai efek kesehatan jangka pendek dan jangka panjang. Paparan bahan kimia dosis tinggi pun dapat menyebabkan perubahan warna kulit atau masalah yang lebih parah seperti kerusakan sistem saraf atau gangguan perkembangan organ dan reproduksi. Sedangkan paparan dosis rendah dalam jangka waktu yang lama dapat menyebabkan kondisi kronis jangka panjang seperti kanker.
Sebagian besar penyakit yang ditularkan melalui air juga dapat mengancam jiwa yang disebabkan oleh mikroba (seperti demam tifoid atau kolera). Sedangkan penyakit yang lebih umum disebabkan oleh virus, bakteri, dan parasit dapat menyebabkan sakit perut, muntah, diare, sakit kepala, demam, dan gagal ginjal.
Penulis: Dani Agus
Editor: Dani Agus
Sumber: hellosehat.com