Rabu, 19 November 2025


MURIANEWS, Kudus – Meski sudah melakukan yang terbaik, terkadang ada masalah pada ibu hamil. Salah satunya adalah mengalami keguguran.

Bagi sebagian wanita, keguguran ini bisa mempengarugi kondisi fisik maupun mental. Hal ini wajar, karena kehilangan calon buah hati tentu sangat menyedihkan.

Di samping itu, ada juga wanita yang merasa sangat bersalah dengan kenyataan itu. Kondisi ini terkadang bisa berlangsung lama dan mengganggu aktifitasnya sehari-hari.

Baca juga: Alami Nyeri Perut Bagian Bawah saat Hamil? Ini Cara Mengatasinya

Nah, agar tidak muncul dampak yang lebih serius, kondisi ini harus segera ditangani. Dengan demikian, mereka bisa bisa kembali pulih seperti sediakala.

Berikut ini adalah dampak buruk pada mental yang bisa terjadi akibat keguguran, seperti dilansir dari Halodoc, Rabu (2/11/2022):

1. Citra Diri yang Buruk

Salah satu dampak buruk dari keguguran bagi mental adalah membuat wanita menanamkan citra diri yang buruk pada diri sendiri. Hal ini dirinya merasa tidak mampu menjadi seorang wanita yang utuh, akibat tidak dapat melahirkan bayi yang utuh.

Keguguran pada kehamilan pertama dapat meningkatkan kecemasan yang cukup besar terkait kesuburan di masa depan. Meskipun pada kenyataannya, wanita yang pernah mengalami keguguran tetap bisa mendapatkan kehamilan lagi.

2. Perasaan Bersalah

Wanita yang mengalami keguguran juga dapat merasa bersalah, sebab menggambarkan ketidakmampuan dirinya dalam menjaga janin yang dikandungnya. Bahkan, beberapa wanita juga merasa jika kegagalan melahirkan ini sebagai hukuman. Seseorang dalam kondisi ini terus mencari jawaban atas kejadian ini, meski seringkali tidak menemukan jawaban yang diinginkan.

3. Post Traumatic Stress Disorder (PTSD)
PTSD juga termasuk dampak buruk yang terjadi akibat keguguran. Bahkan, wanita yang pernah melewati keguguran sebelumnya memiliki risiko lebih tinggi alami masalah ini. Mengetahui penyebab keguguran bisa saja tidak mengurangi risiko alami kondisi stres akibat trauma ini.Pandangan buruk tentang dunia yang berada di sekitarnya dan memiliki harga diri yang buruk juga dapat meningkatkan risiko terjadinya PTSD. Bahkan, ada kekhawatiran jika kejadian traumatis ini dapat memberikan dampak negatif pada anak yang lahir setelahnya.4. DepresiMenurut penelitian, 43 persen kasus keguguran wanita dapat menyebabkan seseorang yang mengalaminya terserang depresi. Maka dari itu, wanita pasca keguguran perlu mendapatkan perhatian khusus atau bahkan penanganan dari psikolog, apabila dirasa butuh. Terapi perilaku kognitif juga terbukti dapat membantu jika dilakukan segera setelah kehilangan.5. Melukai Diri SendiriSaat gangguan mental yang dialami oleh wanita pascakeguguran tidak mendapat penanganan, risiko adalah melukai diri sendiri. Tidak jarang juga bisa membuat seseorang memiliki pikiran untuk bunuh diri. Hal ini disebabkan perasaan gagal mempertahankan janin yang dikandungnya.Maka dari itu, setiap ibu yang baru saja mengalami keguguran, sebaiknya mendapatkan pemeriksaan mental meskipun merasa baik-baik saja. Wanita pasca keguguran bisa meluapkan segala perasaan yang timbul, sehingga psikolog dapat menilai perlu atau tidaknya mendapatkan pengobatan.Semakin cepat kondisi yang dapat memengaruhi mental ini didiagnosis, semakin baik penanganan yang bisa dilakukan. Jangan sampai kondisi mental yang tidak stabil tersebut dibiarkan, sebab komplikasinya dapat membahayakan. Untuk para pria, pastikan untuk memperhatikan gelagat yang berbeda dari pasangannya.  Penulis: Dani AgusEditor: Dani AgusSumber: halodoc.com

Baca Juga

Komentar

Terpopuler