Ini Faktor yang Sering Memicu Terjadinya KDRT yang Penting Diketahui
Murianews
Kamis, 10 November 2022 20:13:57
MURIANEWS, Kudus – Kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) masih marak terjadi. Indikasinya bisa dilihat dengan masih banyaknya pemberitaan media terkait kasus KDRT ini.
Terbaru, ada kasus dugaan KDRT yang menimpa publik figur. Bahkan, kasus ini berlanjut hingga ke ranah hukum.
Kasus KDRT ini tidak hanya menimpa pasangan suami istri saja. Namun, bisa juga terhdap anak, orang tua, bahkan pembantu rumah tangga.
Baca juga: Stres Menghadapi Anak Tidak Mau Berangkat Sekolah? Coba Atasi dengan Cara IniBanyak hal yang jadi penyebab terjadinya kasus KDRT ini. Hal ini penting diketahui sebagai upaya pencegahan agar kasus tersebut jangan sampai terjadi.
Melansir dari Halodoc, Kamis (10/9/2022), selain perselingkungan, berikut beberapa faktor lain pemicu adanya KDRT.
Masalah mentalKecemasan, depresi, ketergantungan obat, gangguan kepribadian antisosial, dan skizofrenia bisa membuat hubungan keluarga tidak stabil. Jika tidak segera ditangani, kekerasan terhadap anggota keluarga bisa menjadi konsekuensinya.
Kemiskinan dan pengangguranMasalah finansial tentu amat mempengaruhi kesejahteraan sebuah rumah tangga. Hal ini lah yang bisa menjadi pencetus utama terjadinya KDRT. Memprihatinkannya lagi, korban kekerasan seringkali tidak memiliki sarana untuk melarikan diri dari situasi tersebut.
PendidikanDi seluruh dunia, pendidikan bisa membuat perbedaan besar dalam tingkat KDRT. Hal tersebut berkaitan dengan pengambilan keputusan dalam aspek-aspek berumah tangga. Mereka yang berpendidikan rendah cenderung membuat keputusan-keputusan yang kurang matang dan kurang mampu mengendalikan emosi.
Menikah di usia muda
Individu yang menikah di usia muda cenderung belum punya keterampilan yang mumpuni dalam mengasuh anak. Akibatnya, mereka rentan mengalami agresi, amarah, frustrasi hingga depresi.
Perilaku retensi dalam suatu hubunganSalah satu penyebab terjadinya KDRT adalah proses pemikiran bahwa kekerasan dapat membantu menyelamatkan perkawinan. Banyak pasangan melakukan KDRT karena mereka pikir ini adalah satu-satunya cara untuk mempertahankan pasangannya.
Faktor budayaKetika dua orang dari budaya yang berbeda memutuskan untuk menikah, mereka seringkali abai untuk mengenal budaya satu sama lain. Awalnya mungkin tampak menarik, tetapi seiring waktu, perbedaan ini bisa memicu KDRT. Budaya suami mungkin tampak tepat dan dihargai di tempatnya. Namun, di tempat lain, budaya tersebut bisa terasa menyimpang.
Pembelaan diriTak sedikit seseorang yang menggunakan kekerasan sebagai tanggapan atas pelecehan dari pasangannya. Artinya, jika satu pasangan menggunakan segala bentuk kekerasan, yang lain dapat mencerminkan hal yang sama. Menggunakan kekerasan hanya dapat dibenarkan ketika pasangan tidak memiliki cara lain untuk membela diri.
AlkoholismePenggunaan alkohol dan obat-obatan juga dapat menyebabkan terjadinya dan KDRT. Bahkaan, sebagian besar KDRT disebabkan oleh masalah alkoholisme. Pasalnya, pengaruh alkohol bisa mengubah perilaku, membuat suasana hati tidak stabil, sulit berkonsentrasi hingga sukar menilai suatu keadaan. Penulis: Dani AgusEditor: Dani AgusSumber: halodoc.com
[caption id="attachment_153307" align="alignleft" width="850"]

Ilustrasi (pixabay)[/caption]
MURIANEWS, Kudus – Kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) masih marak terjadi. Indikasinya bisa dilihat dengan masih banyaknya pemberitaan media terkait kasus KDRT ini.
Terbaru, ada kasus dugaan KDRT yang menimpa publik figur. Bahkan, kasus ini berlanjut hingga ke ranah hukum.
Kasus KDRT ini tidak hanya menimpa pasangan suami istri saja. Namun, bisa juga terhdap anak, orang tua, bahkan pembantu rumah tangga.
Baca juga: Stres Menghadapi Anak Tidak Mau Berangkat Sekolah? Coba Atasi dengan Cara Ini
Banyak hal yang jadi penyebab terjadinya kasus KDRT ini. Hal ini penting diketahui sebagai upaya pencegahan agar kasus tersebut jangan sampai terjadi.
Melansir dari Halodoc, Kamis (10/9/2022), selain perselingkungan, berikut beberapa faktor lain pemicu adanya KDRT.
Masalah mental
Kecemasan, depresi, ketergantungan obat, gangguan kepribadian antisosial, dan skizofrenia bisa membuat hubungan keluarga tidak stabil. Jika tidak segera ditangani, kekerasan terhadap anggota keluarga bisa menjadi konsekuensinya.
Kemiskinan dan pengangguran
Masalah finansial tentu amat mempengaruhi kesejahteraan sebuah rumah tangga. Hal ini lah yang bisa menjadi pencetus utama terjadinya KDRT. Memprihatinkannya lagi, korban kekerasan seringkali tidak memiliki sarana untuk melarikan diri dari situasi tersebut.
Pendidikan
Di seluruh dunia, pendidikan bisa membuat perbedaan besar dalam tingkat KDRT. Hal tersebut berkaitan dengan pengambilan keputusan dalam aspek-aspek berumah tangga. Mereka yang berpendidikan rendah cenderung membuat keputusan-keputusan yang kurang matang dan kurang mampu mengendalikan emosi.
Menikah di usia muda
Individu yang menikah di usia muda cenderung belum punya keterampilan yang mumpuni dalam mengasuh anak. Akibatnya, mereka rentan mengalami agresi, amarah, frustrasi hingga depresi.
Perilaku retensi dalam suatu hubungan
Salah satu penyebab terjadinya KDRT adalah proses pemikiran bahwa kekerasan dapat membantu menyelamatkan perkawinan. Banyak pasangan melakukan KDRT karena mereka pikir ini adalah satu-satunya cara untuk mempertahankan pasangannya.
Faktor budaya
Ketika dua orang dari budaya yang berbeda memutuskan untuk menikah, mereka seringkali abai untuk mengenal budaya satu sama lain. Awalnya mungkin tampak menarik, tetapi seiring waktu, perbedaan ini bisa memicu KDRT. Budaya suami mungkin tampak tepat dan dihargai di tempatnya. Namun, di tempat lain, budaya tersebut bisa terasa menyimpang.
Pembelaan diri
Tak sedikit seseorang yang menggunakan kekerasan sebagai tanggapan atas pelecehan dari pasangannya. Artinya, jika satu pasangan menggunakan segala bentuk kekerasan, yang lain dapat mencerminkan hal yang sama. Menggunakan kekerasan hanya dapat dibenarkan ketika pasangan tidak memiliki cara lain untuk membela diri.
Alkoholisme
Penggunaan alkohol dan obat-obatan juga dapat menyebabkan terjadinya dan KDRT. Bahkaan, sebagian besar KDRT disebabkan oleh masalah alkoholisme. Pasalnya, pengaruh alkohol bisa mengubah perilaku, membuat suasana hati tidak stabil, sulit berkonsentrasi hingga sukar menilai suatu keadaan.
Penulis: Dani Agus
Editor: Dani Agus
Sumber: halodoc.com