Ini Doa yang Hendaknya Dibaca Para Relawan Bencana
Murianews
Selasa, 6 Desember 2022 19:39:45
Terbaru, Gunung Semeru di Jawa Timur mengalami erupsi dan mengeluarkan awan panas hingga belasan kilometer. Dampak erupsi Semeru menyebabkan ribuan warga harus mengungsi ke tempat aman untuk sementara waktu.
Tentunya, tak ada orang yang menginginkan
bencana alam tiba. Tapi nyaris tidak akan pernah kita jumpai, dunia ini tanpa musibah itu. Entah karena faktor ulah manusia atau sebab fenomena alamiah.
Baca juga: Ini Doa-Doa yang Dibaca saat Ada Bencana Gunung MeletusBanyak pihak yang terlibat dalam penanganan bencana. Salah satunya adalah hadirnya para relawan.
Melansir dari laman NU Online Jatim, Selasa (6/12/2022), saat menjadi relawan bencana, ada sejumlah doa yang disarankan untuk dibaca. Islam mengajarkan, bagi yang terkena musibah untuk sabar, ikhtiar maksimal, hingga introspeksi diri.
Lalu bagaimana dengan orang-orang yang menyaksikan musibah itu datang? Apa yang harus dilakukan?
Rasulullah bersabda: Siapa pun yang melihat orang yang terkena bala, hendaknya mengucapkan:
الحَمْدُ لِلَّهِ الَّذي عَافَانِي مِمَّا ابْتِلَاكَ بِهِ وَفَضَّلَنِي عَلَى كَثِيرٍ مِمَّنْ خَلَقَ تَفْضِيلاً لَمْ يُصِبْهُ ذَلِكَ البَلَاءُ
Alhamdulillâhilladzi ‘âfânii mimmâ ibtalâka bihi wa faddhalanî ‘alâ katsîrin mimman khalaqa tafdhîlân lam yushibhu dzâlikal balâ’ Artinya: ”Segala puji bagi Allah yang telah menyelamatkanku dari apa yang menimpamu dan memberikan keutamaan kepadaku atas kebanyakan makhluk, (jika karunia itu juga diterima) niscaya bala tidak menimpa.” (HR At-Tirmidzi)Imam Nawawi dalam Al-Adkâr mengatakan, para ulama menyarankan, doa ini dibaca secara pelan-pelan (sirr) agar tak menyinggung perasaan orang yang terkena musibah. Kecuali bila yang terkena musibah adalah ahli maksiat, maka boleh agak keras dengan syarat tak menimbulkan mudarat. Jika dinilai malah merugikan, maka membacanya secara pelan-pelan adalah pilihan terbaik sebagai tata krama.Doa juga bisa dan penting dibaca oleh para relawan korban bencana alam, tenaga medis penyakit-penyakit parah, penolong korban kecelakaan, atau sejenisnya. Dan besar harapan musibah akan segera sirna dan diganti dengan kebaikan lain. Wallahu a’lam. Penulis: Dani AgusEditor: Dani AgusSumber: jatim.nu.or.id
Murianews, Kudus – Akhir-akhir ini banyak musibah bencana alam yang terjadi di Indonesia. Mulai banjir, tanah longsor hingga gempa, seperti yang terjadi di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Terbaru, Gunung Semeru di Jawa Timur mengalami erupsi dan mengeluarkan awan panas hingga belasan kilometer. Dampak erupsi Semeru menyebabkan ribuan warga harus mengungsi ke tempat aman untuk sementara waktu.
Tentunya, tak ada orang yang menginginkan
bencana alam tiba. Tapi nyaris tidak akan pernah kita jumpai, dunia ini tanpa musibah itu. Entah karena faktor ulah manusia atau sebab fenomena alamiah.
Baca juga: Ini Doa-Doa yang Dibaca saat Ada Bencana Gunung Meletus
Banyak pihak yang terlibat dalam penanganan bencana. Salah satunya adalah hadirnya para relawan.
Melansir dari laman NU Online Jatim, Selasa (6/12/2022), saat menjadi relawan bencana, ada sejumlah doa yang disarankan untuk dibaca. Islam mengajarkan, bagi yang terkena musibah untuk sabar, ikhtiar maksimal, hingga introspeksi diri.
Lalu bagaimana dengan orang-orang yang menyaksikan musibah itu datang? Apa yang harus dilakukan?
Rasulullah bersabda: Siapa pun yang melihat orang yang terkena bala, hendaknya mengucapkan:
الحَمْدُ لِلَّهِ الَّذي عَافَانِي مِمَّا ابْتِلَاكَ بِهِ وَفَضَّلَنِي عَلَى كَثِيرٍ مِمَّنْ خَلَقَ تَفْضِيلاً لَمْ يُصِبْهُ ذَلِكَ البَلَاءُ
Alhamdulillâhilladzi ‘âfânii mimmâ ibtalâka bihi wa faddhalanî ‘alâ katsîrin mimman khalaqa tafdhîlân lam yushibhu dzâlikal balâ’
Artinya: ”Segala puji bagi Allah yang telah menyelamatkanku dari apa yang menimpamu dan memberikan keutamaan kepadaku atas kebanyakan makhluk, (jika karunia itu juga diterima) niscaya bala tidak menimpa.” (HR At-Tirmidzi)
Imam Nawawi dalam Al-Adkâr mengatakan, para ulama menyarankan, doa ini dibaca secara pelan-pelan (sirr) agar tak menyinggung perasaan orang yang terkena musibah. Kecuali bila yang terkena musibah adalah ahli maksiat, maka boleh agak keras dengan syarat tak menimbulkan mudarat. Jika dinilai malah merugikan, maka membacanya secara pelan-pelan adalah pilihan terbaik sebagai tata krama.
Doa juga bisa dan penting dibaca oleh para relawan korban bencana alam, tenaga medis penyakit-penyakit parah, penolong korban kecelakaan, atau sejenisnya. Dan besar harapan musibah akan segera sirna dan diganti dengan kebaikan lain. Wallahu a’lam.
Penulis: Dani Agus
Editor: Dani Agus
Sumber: jatim.nu.or.id