Jangan Asal Minum, Ini Aturan Pakai Lorazepam untuk Mengatasi Insomnia
Murianews
Selasa, 27 Desember 2022 10:54:23
Sebaliknya, jika kurang tidur juga akan berdampak tidak baik pada fisik serta kesehatan. Idealnya, setiap orang disarankan tidur minimal delapan jam dalam sehari.
Meski demikian, banyak juga orang yang mengalami gangguan tidur. Ada banyak faktor yang menyebabkan terjadinya gangguan tidur ini.
Baca juga: Ini Beberapa Jenis Gangguan Tidur yang Perlu Diketahui dan DiwaspadaiAda beberapa macam gangguan tidur pada seseorang. Salah satunya adalah insomnia.
Melansir dari Halodoc, Selasa (27/12/2022), insomnia adalah jenis gangguan tidur yang paling umum dialami oleh banyak orang. Pengidap insomnia biasanya akan mengalami kesulitan untuk tidur, sering terbangun saat tidur, atau terbangun lebih awal.
Alhasil, pengidapnya akan merasa lelah padahal baru saja bangun dari tidur. Selain gejala tersebut, pengidap insomnia pun akan merasa kelelahan sepanjang hari, sulit berkonsentrasi, dan menjadi lebih mudah marah. Jika gejala insomnia telah menyebabkan gangguan pada aktivitas sehari-hari, sebaiknya segera lakukan pemeriksaan agar kondisi ini membaik.
Insomia bisa disebabkan karena tingkat stres yang tidak bisa dikelola dengan baik, pola tidur yang kurang baik, hingga mengonsumsi makanan yang memicu insomnia pada sore hari. Jadi, pastikan untuk selalu aktif pada siang hari dan menjaga kebersihan kamar tidur agar kamu terhindar dari kondisi insomnia.
Untuk mengatasi insomnia salah satunya bisa dilakukan dengan minum obat lorazepam yang merupakan kelompok obat benzodiazepin. Obat tersebut biasanya digunakan untuk mengatasi kecemasan dan masalah tidur yang berkaitan dengan kecemasan, termasuk insomnia.
Lorazepam juga dapat digunakan untuk membantu pasien merasa rileks sebelum menjalani operasi, atau sebagai perawatan medis lainnya.
Namun, untuk dapat mengatasi insomnia dengan lorazepam harus berdasarkan resep dokter. Obat ini tersedia dalam bentuk tablet, cairan, dan suntikan. Lantas, bagaimana aturan pakai obat lorazepam untuk atasi insomnia?
Mengatasi Insomnia dengan Lorazepam Sesuai Aturan PakaiSeperti yang sudah disebutkan, penggunaan lorazepam untuk mengatasi insomnia yang berkaitan dengan kecemasan harus berdasarkan resep dokter. Sebab penggunaan lorazepam tidak disarankan lebih dari empat minggu, sehingga dokter akan menentukan berapa lama kamu akan menggunakannya.
Orang yang menggunakan lorazepam lebih dari sebulan akan mengalami ketergantungan. Ketika ia berhenti, maka gejala penarikan dapat terjadi. Itulah pentingnya menggunakan obat ini sesuai instruksi dari dokter.
Setiap orang dapat menerima dosis lorazepam yang berbeda-beda, tergantung pada usia dan kondisinya. Namun, untuk mengatasi insomnia terkait kecemasan, dokter biasanya meresepkan 1 hingga 2 miligram sebanyak sekali sehari dan dikonsumsi menjelang tidur.
Pastikan untuk mengonsumsi lorazepam persis seperti yang dianjurkan dokter, mulai dari dosis hingga waktu konsumsi yang disarankan. Upayakan selalu meminum dosis lorazepam pada waktu yang sama setiap hari selama pengobatan. Cara tersebut juga membantu kamu mengingat untuk meminumnya. Obat lorazepam dapat dikonsumsi dengan atau tanpa makanan. Telan tablet dengan segelas air putih.
Adakah Efek Samping Lorazepam?Seperti obat lainnya, obat ini juga dapat menyebabkan efek samping meskipun tidak dialami oleh semua orang yang menggunakannya. Beberapa efek samping yang umum terjadi yaitu:
- Kantuk.
- Pusing.
- Kelelahan.
- Lemah.
- Mulut kering.
- Diare.
- Mual.
- Nafsu makan berubah.
- Perubahan suasana hati, gelisah atau gembira.
- Sembelit.
- Sulit buang air kecil.
- Sering buang air kecil.
- Penglihatan kabur.
- Terjadi perubahan dalam minat atau kemampuan seks.
Risiko efek samping dapat meningkat jika lorazepam berinteraksi dengan obat-obatan lainnya yang dikonsumsi sekaligus. Obat-obatan yang berinteraksi dengan lorazepam juga dapat menurunkan khasiat, memengaruhi waktu kerja obat, atau justru mengurangi efek samping lorazepam.Kamu tidak harus berhenti minum salah satu obat. Namun, sebaiknya bicarakan dengan dokter tentang bagaimana mengelola interaksi obat. Berikut ini obat yang umumnya dapat berinteraksi dengan lorazepam:
- Obat anti kecemasan, seperti diazepam dan oxazepam.
- Antikonvulsan seperti valproat.
- Antidepresan,seperti amitriptyline, imipramine, nortriptyline.
- Antihistamin yang menyebabkan sedasi, seperti diphenhydramine.
- Kontrasepsi oral.
- Beberapa obat yang digunakan untuk mengobati penyakit mental, seperti clozapine dan thioridazine.
Selama menjalani perawatan, tetaplah untuk menepati janji temu dengan dokter agar kemajuan atau hambatan pengobatan dapat diketahui. Jika ada kemajuan dalam pengobatan, dokter akan merekomendasikan pengurangan dosis lorazepam secara bertahap.Mengurangi dosis secara bertahap sebelum berhenti sepenuhnya adalah hal yang penting. Khususnya untuk mengurangi risiko efek penarikan. Penting untuk mengikuti instruksi dari dokter secara hati-hati.Itulah yang perlu diketahui tentang aturan pakai lorazepam. Selalu ingat untuk menggunakan obat sesuai instruksi dokter agar pengobatan insomnia bisa berjalan secara efektif. Penulis: Dani AgusEditor: Dani AgusSumber: halodoc.com
Murianews, Kudus – Tidur adalah kebutuhan semua manusia. Dengan tidur yang cukup maka kondisi fisik akan kembali pulih dan membuat tubuh menjadi sehat.
Sebaliknya, jika kurang tidur juga akan berdampak tidak baik pada fisik serta kesehatan. Idealnya, setiap orang disarankan tidur minimal delapan jam dalam sehari.
Meski demikian, banyak juga orang yang mengalami gangguan tidur. Ada banyak faktor yang menyebabkan terjadinya gangguan tidur ini.
Baca juga: Ini Beberapa Jenis Gangguan Tidur yang Perlu Diketahui dan Diwaspadai
Ada beberapa macam gangguan tidur pada seseorang. Salah satunya adalah insomnia.
Melansir dari Halodoc, Selasa (27/12/2022), insomnia adalah jenis gangguan tidur yang paling umum dialami oleh banyak orang. Pengidap insomnia biasanya akan mengalami kesulitan untuk tidur, sering terbangun saat tidur, atau terbangun lebih awal.
Alhasil, pengidapnya akan merasa lelah padahal baru saja bangun dari tidur. Selain gejala tersebut, pengidap insomnia pun akan merasa kelelahan sepanjang hari, sulit berkonsentrasi, dan menjadi lebih mudah marah. Jika gejala insomnia telah menyebabkan gangguan pada aktivitas sehari-hari, sebaiknya segera lakukan pemeriksaan agar kondisi ini membaik.
Insomia bisa disebabkan karena tingkat stres yang tidak bisa dikelola dengan baik, pola tidur yang kurang baik, hingga mengonsumsi makanan yang memicu insomnia pada sore hari. Jadi, pastikan untuk selalu aktif pada siang hari dan menjaga kebersihan kamar tidur agar kamu terhindar dari kondisi insomnia.
Untuk mengatasi insomnia salah satunya bisa dilakukan dengan minum obat lorazepam yang merupakan kelompok obat benzodiazepin. Obat tersebut biasanya digunakan untuk mengatasi kecemasan dan masalah tidur yang berkaitan dengan kecemasan, termasuk insomnia.
Lorazepam juga dapat digunakan untuk membantu pasien merasa rileks sebelum menjalani operasi, atau sebagai perawatan medis lainnya.
Namun, untuk dapat mengatasi insomnia dengan lorazepam harus berdasarkan resep dokter. Obat ini tersedia dalam bentuk tablet, cairan, dan suntikan. Lantas, bagaimana aturan pakai obat lorazepam untuk atasi insomnia?
Mengatasi Insomnia dengan Lorazepam Sesuai Aturan Pakai
Seperti yang sudah disebutkan, penggunaan lorazepam untuk mengatasi insomnia yang berkaitan dengan kecemasan harus berdasarkan resep dokter. Sebab penggunaan lorazepam tidak disarankan lebih dari empat minggu, sehingga dokter akan menentukan berapa lama kamu akan menggunakannya.
Orang yang menggunakan lorazepam lebih dari sebulan akan mengalami ketergantungan. Ketika ia berhenti, maka gejala penarikan dapat terjadi. Itulah pentingnya menggunakan obat ini sesuai instruksi dari dokter.
Setiap orang dapat menerima dosis lorazepam yang berbeda-beda, tergantung pada usia dan kondisinya. Namun, untuk mengatasi insomnia terkait kecemasan, dokter biasanya meresepkan 1 hingga 2 miligram sebanyak sekali sehari dan dikonsumsi menjelang tidur.
Pastikan untuk mengonsumsi lorazepam persis seperti yang dianjurkan dokter, mulai dari dosis hingga waktu konsumsi yang disarankan. Upayakan selalu meminum dosis lorazepam pada waktu yang sama setiap hari selama pengobatan. Cara tersebut juga membantu kamu mengingat untuk meminumnya. Obat lorazepam dapat dikonsumsi dengan atau tanpa makanan. Telan tablet dengan segelas air putih.
Adakah Efek Samping Lorazepam?
Seperti obat lainnya, obat ini juga dapat menyebabkan efek samping meskipun tidak dialami oleh semua orang yang menggunakannya. Beberapa efek samping yang umum terjadi yaitu:
- Kantuk.
- Pusing.
- Kelelahan.
- Lemah.
- Mulut kering.
- Diare.
- Mual.
- Nafsu makan berubah.
- Perubahan suasana hati, gelisah atau gembira.
- Sembelit.
- Sulit buang air kecil.
- Sering buang air kecil.
- Penglihatan kabur.
- Terjadi perubahan dalam minat atau kemampuan seks.
Risiko efek samping dapat meningkat jika lorazepam berinteraksi dengan obat-obatan lainnya yang dikonsumsi sekaligus. Obat-obatan yang berinteraksi dengan lorazepam juga dapat menurunkan khasiat, memengaruhi waktu kerja obat, atau justru mengurangi efek samping lorazepam.
Kamu tidak harus berhenti minum salah satu obat. Namun, sebaiknya bicarakan dengan dokter tentang bagaimana mengelola interaksi obat. Berikut ini obat yang umumnya dapat berinteraksi dengan lorazepam:
- Obat anti kecemasan, seperti diazepam dan oxazepam.
- Antikonvulsan seperti valproat.
- Antidepresan,seperti amitriptyline, imipramine, nortriptyline.
- Antihistamin yang menyebabkan sedasi, seperti diphenhydramine.
- Kontrasepsi oral.
- Beberapa obat yang digunakan untuk mengobati penyakit mental, seperti clozapine dan thioridazine.
Selama menjalani perawatan, tetaplah untuk menepati janji temu dengan dokter agar kemajuan atau hambatan pengobatan dapat diketahui. Jika ada kemajuan dalam pengobatan, dokter akan merekomendasikan pengurangan dosis lorazepam secara bertahap.
Mengurangi dosis secara bertahap sebelum berhenti sepenuhnya adalah hal yang penting. Khususnya untuk mengurangi risiko efek penarikan. Penting untuk mengikuti instruksi dari dokter secara hati-hati.
Itulah yang perlu diketahui tentang aturan pakai lorazepam. Selalu ingat untuk menggunakan obat sesuai instruksi dokter agar pengobatan insomnia bisa berjalan secara efektif.
Penulis: Dani Agus
Editor: Dani Agus
Sumber: halodoc.com