Sering Pakai Tusuk Gigi buat Membersihkan Sisa Makanan? Ini Risiko yang Bisa Terjadi
Murianews
Kamis, 5 Januari 2023 18:14:42
Membersihkan makanan ini biasanya juga bisa diatasi dengan berkumur. Namun, seringkali ada sisa makanan yang susah dihilangkan, seperti serat daging.
Sisa makanan yang terselip ini lebih efektif jika dibersihkan dengan sikat gigi. Namun, jika sedang makan di luar rumah tentu agak sulit menyikat gigi. Solusinya adalah
pakai tusuk gigi.
Baca juga: Gusi Bengkak karena Pakai Kawat Gigi? Ini Tips Ampuh MengobatinyaMelansir dari Hellosehat, Kamis (5/1/2023), dengan ujung yang tajam, tusuk gigi memang lebih mudah membersihkan area yang sulit dijangkau sikat gigi. Namun, ketajaman tusuk gigi juga memiliki bahaya terhadap kesehatan gigi, gusi, dan mulut.
Fakta dan manfaat tusuk gigiPenggunaan tusuk gigi sebagai alat membersihkan gigi sudah dilakukan sejak ratusan tahun lalu. Kebiasaan ini berangkat dari belum ditemukannya sikat gigi kala itu, padahal manusia sudah membutuhkan alat untuk membersihkan gigi. Akhirnya, tusuk gigi menjadi pilihan satu-satunya.
Tusuk gigi biasanya terbuat dari kayu atau plastik dengan ujung tajam untuk membersihkan gigi. Meski bisa mengangkat sisa makanan, perlu diingat bahwa tusuk gigi tidak bisa mengangkat plak dan karang gigi.
Pemakaiannya yang terlalu sering atau tidak tepat juga membahayakan, baik untuk kesehatan gigi dan mulut maupun tubuh secara keseluruhan.
Risiko memakai tusuk gigiTusuk gigi memang alat yang praktis dan bisa dipakai kapan saja untuk membersihkan makanan yang menempel. Namun, risiko pemakaiannya tetap tidak bisa diabaikan.
Berikut beberapa bahaya dari penggunaan tusuk gigi.
1. Meregangnya ruang antargigiSaat mencoba mengambil makanan yang menyelip pada sela gigi, secara tidak sadar Anda akan menggunakan tekanan yang terkadang terlalu besar. Mengutip dari laman Texas A&M Health Vital Record, ruang antargigi Anda mungkin justru semakin melebar jika kebiasaan ini dilakukan terus-menerus.
Ketika kondisi tersebut terjadi, celah antargigi yang terbentuk justru akan mempermudah lebih banyak sisa makanan untuk terselip.
2. InfeksiPerlu diingat bahwa gusi dan gigi Anda mungkin sensitif dengan benda-benda yang tidak steril, termasuk tusuk gigi. Kuman dari tusuk gigi bisa memasuki tubuh melalui luka pada gusi.
Sebisa mungkin, hindari menggunakan tusuk gigi yang terpapar udara terlalu lama. Terlebih jika Anda melihat tempat tusuk gigi yang dibiarkan terbuka dan dapat dipakai oleh semua orang.
3. Kerusakan gusi
Apakah Anda kerap mendapati gusi berdarah usai menggunakan tusuk gigi? Jika ya, segera hentikan pemakaian tusuk gigi saat itu juga. Gusi yang terluka akan lebih mudah terinfeksi bakteri sehingga menyebabkan penyakit gusi lainnya.
4. Tusuk gigi tertelanTusuk gigi yang terbuat dari kayu atau plastik memiliki peluang untuk patah saat digunakan. Jika hal ini terjadi, bukan tidak mungkin potongan tersebut akan tertelan.Dengan ujung yang runcing, tusuk gigi akan melukai bagian dalam tubuh Anda. Pada kasus yang serius, ini bahkan bisa menyebabkan perdarahan, sepsis (infeksi berbahaya dalam aliran darah), hingga infeksi saluran pencernaan.
Pengganti tusuk gigi yang lebih amanSekilas, tusuk gigi mungkin terlihat memiliki peran yang sama dengan benang gigi. Pasalnya, keduanya sama-sama membersihkan sisa makanan di tempat yang sulit dijangkau sikat gigi.Namun, faktanya, tusuk gigi memiliki bahaya yang jauh lebih besar dibandingkan benang gigi. Jadi, alih-alih membawa tusuk gigi ke mana pun Anda pergi, gantilah dengan benang gigi.Keduanya sama-sama memiliki ukuran kecil dan dapat digunakan setelah makan. Saat memakainya, pastikan Anda juga mengikuti langkah-langkah yang benar.Selain menggunakan benang gigi, jangan lupa menjaga kebersihan gigi dan mulut dengan cara berikut.1. Sikat gigi minimal dua kali sehari, pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur.2. Gunakan pasta gigi dengan kandungan fluoride.3. Gunakan obat kumur dengan kandungan antiseptik untuk mencegah gigi berlubang sekaligus melawan bau mulut.4. Rutin cek ke dokter gigi minimal enam bulan sekali tanpa menunggu keluhan sakit gigi.5. Kurangi makanan manis yang dapat meningkatkan risiko kerusakan gigiSelain makanan manis, Anda sebaiknya juga menghindari jenis makanan seperti keripik, jagung, atau makanan yang lengket. Beberapa jenis makanan tersebut akan dengan mudah menyelip di gigi Anda. Penulis: Dani AgusEditor: Dani AgusSumber: hellosehat.com
Murianews, Kudus – Memakai tusuk gigi sudah bukan hal yang aneh dilakukan orang sehabis makan. Tujuannya untuk membersihkan sisa makanan yang terselip di sela-sela gigi.
Membersihkan makanan ini biasanya juga bisa diatasi dengan berkumur. Namun, seringkali ada sisa makanan yang susah dihilangkan, seperti serat daging.
Sisa makanan yang terselip ini lebih efektif jika dibersihkan dengan sikat gigi. Namun, jika sedang makan di luar rumah tentu agak sulit menyikat gigi. Solusinya adalah
pakai tusuk gigi.
Baca juga: Gusi Bengkak karena Pakai Kawat Gigi? Ini Tips Ampuh Mengobatinya
Melansir dari Hellosehat, Kamis (5/1/2023), dengan ujung yang tajam, tusuk gigi memang lebih mudah membersihkan area yang sulit dijangkau sikat gigi. Namun, ketajaman tusuk gigi juga memiliki bahaya terhadap kesehatan gigi, gusi, dan mulut.
Fakta dan manfaat tusuk gigi
Penggunaan tusuk gigi sebagai alat membersihkan gigi sudah dilakukan sejak ratusan tahun lalu. Kebiasaan ini berangkat dari belum ditemukannya sikat gigi kala itu, padahal manusia sudah membutuhkan alat untuk membersihkan gigi. Akhirnya, tusuk gigi menjadi pilihan satu-satunya.
Tusuk gigi biasanya terbuat dari kayu atau plastik dengan ujung tajam untuk membersihkan gigi. Meski bisa mengangkat sisa makanan, perlu diingat bahwa tusuk gigi tidak bisa mengangkat plak dan karang gigi.
Pemakaiannya yang terlalu sering atau tidak tepat juga membahayakan, baik untuk kesehatan gigi dan mulut maupun tubuh secara keseluruhan.
Risiko memakai tusuk gigi
Tusuk gigi memang alat yang praktis dan bisa dipakai kapan saja untuk membersihkan makanan yang menempel. Namun, risiko pemakaiannya tetap tidak bisa diabaikan.
Berikut beberapa bahaya dari penggunaan tusuk gigi.
1. Meregangnya ruang antargigi
Saat mencoba mengambil makanan yang menyelip pada sela gigi, secara tidak sadar Anda akan menggunakan tekanan yang terkadang terlalu besar. Mengutip dari laman Texas A&M Health Vital Record, ruang antargigi Anda mungkin justru semakin melebar jika kebiasaan ini dilakukan terus-menerus.
Ketika kondisi tersebut terjadi, celah antargigi yang terbentuk justru akan mempermudah lebih banyak sisa makanan untuk terselip.
2. Infeksi
Perlu diingat bahwa gusi dan gigi Anda mungkin sensitif dengan benda-benda yang tidak steril, termasuk tusuk gigi. Kuman dari tusuk gigi bisa memasuki tubuh melalui luka pada gusi.
Sebisa mungkin, hindari menggunakan tusuk gigi yang terpapar udara terlalu lama. Terlebih jika Anda melihat tempat tusuk gigi yang dibiarkan terbuka dan dapat dipakai oleh semua orang.
3. Kerusakan gusi
Apakah Anda kerap mendapati gusi berdarah usai menggunakan tusuk gigi? Jika ya, segera hentikan pemakaian tusuk gigi saat itu juga. Gusi yang terluka akan lebih mudah terinfeksi bakteri sehingga menyebabkan penyakit gusi lainnya.
4. Tusuk gigi tertelan
Tusuk gigi yang terbuat dari kayu atau plastik memiliki peluang untuk patah saat digunakan. Jika hal ini terjadi, bukan tidak mungkin potongan tersebut akan tertelan.
Dengan ujung yang runcing, tusuk gigi akan melukai bagian dalam tubuh Anda. Pada kasus yang serius, ini bahkan bisa menyebabkan perdarahan, sepsis (infeksi berbahaya dalam aliran darah), hingga infeksi saluran pencernaan.
Pengganti tusuk gigi yang lebih aman
Sekilas, tusuk gigi mungkin terlihat memiliki peran yang sama dengan benang gigi. Pasalnya, keduanya sama-sama membersihkan sisa makanan di tempat yang sulit dijangkau sikat gigi.
Namun, faktanya, tusuk gigi memiliki bahaya yang jauh lebih besar dibandingkan benang gigi. Jadi, alih-alih membawa tusuk gigi ke mana pun Anda pergi, gantilah dengan benang gigi.
Keduanya sama-sama memiliki ukuran kecil dan dapat digunakan setelah makan. Saat memakainya, pastikan Anda juga mengikuti langkah-langkah yang benar.
Selain menggunakan benang gigi, jangan lupa menjaga kebersihan gigi dan mulut dengan cara berikut.
1. Sikat gigi minimal dua kali sehari, pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur.
2. Gunakan pasta gigi dengan kandungan fluoride.
3. Gunakan obat kumur dengan kandungan antiseptik untuk mencegah gigi berlubang sekaligus melawan bau mulut.
4. Rutin cek ke dokter gigi minimal enam bulan sekali tanpa menunggu keluhan sakit gigi.
5. Kurangi makanan manis yang dapat meningkatkan risiko kerusakan gigi
Selain makanan manis, Anda sebaiknya juga menghindari jenis makanan seperti keripik, jagung, atau makanan yang lengket. Beberapa jenis makanan tersebut akan dengan mudah menyelip di gigi Anda.
Penulis: Dani Agus
Editor: Dani Agus
Sumber: hellosehat.com