Ketahui, Ini Gejala Tuberkulosis yang Kerap Diabaikan
Murianews
Sabtu, 4 Februari 2023 19:30:52
Bakteri tuberkulosis yang menyerang paru-paru menyebabkan gangguan pernapasan, seperti batuk kronis dan sesak napas. Penderita TBC biasanya juga mengalami gejala lain seperti berkeringat di malam hari dan demam.
Jika tidak ditangani dengan segera, TBC dapat berakibat fatal. Bakteri Mycobacterium tuberculosis dapat menginfeksi bagian organ tubuh lainnya, seperti ginjal, tulang, sendi, kelenjar getah bening, atau selaput otak, kondisi ini dinamakan dengan TB ekstra paru.
Baca juga: Ini Perbedaan Batuk TBC dan Batuk Biasa yang Penting DiketahuiPengobatan
penyakit tuberkulosis biasanya membutuhkan waktu berbulan-bulan dengan aturan minum obat yang ketat guna mencegah risiko terjadinya resistensi antibiotik.
Melansir dari Halodoc, Sabtu (4/2/2023), tuberkulosis atau juga biasa dikenal dengan TB adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri. Biasanya TB dapat menyebar melalui menghirup percikan liur (droplet) dari batuk atau bersin orang yang terinfeksi.
Tuberkulosis dapat menyerang paru-paru serta menyebar ke bagian lain dari tubuh, seperti otak dan tulang belakang. Sebab gejalanya yang mirip dengan penyakit lain, membuat gejala tuberkulosis kerap diabaikan. Supaya tidak salah lagi, berikut ini adalah gejala TB yang perlu diketahui!
Kenali Gejala Tuberkulosis
Perlu diketahui, kalau terkadang infeksi tuberkulosis tidak menimbulkan gejala apa pun. Kondisi ini dikenal sebagai TB laten. Disebut demikian, jika tuberkulosis tidak aktif. Bahkan gejala bisa tidak berkembang bertahun-tahun sejak awal terinfeksi.
Namun, kalaupun bergejala, seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, gejalanya kerap diabaikan. Berikut ini adalah gejala TB yang jarang diketahui, yaitu:
1. BatukBatuk adalah kondisi yang umum bila terkena pilek, flu, atau infeksi saluran pernapasan atas lainnya. Pembeda batuk tuberkulosis dengan batuk biasa adalah, orang dengan tuberkulosis biasanya akan mengalami gejala batuk cukup lama sampai berbulan-bulan.
2. Batuk berdarahKetika penghancuran jaringan paru-paru menjadi lebih buruk, dahak yang dikeluarkan oleh pengidap tuberkulosis bisa saja memiliki noda darah. Nah, kadang gejala ini juga mengiringi beberapa penyakit lainnya, seperti edema paru, cedera dada, bahkan kanker paru.
3. Keringat malam hariPerubahan hormonal juga bisa menyebabkan gejala keringat di malam hari. Atau juga kalau cuaca panas, sehingga malam-malam menjadi lebih lembap sehingga keringat pun muncul. Berkeringat banyak di malam hari adalah salah satu indikator tubuh mengalami infeksi yang sangat tinggi.
4. Kehilangan selera makanSama halnya dengan gejala-gejala lainnya, kehilangan selera makan juga bisa dibilang gejala yang umum. Ada banyak orang yang mengalami kehilangan selera makan. Terkhusus orang dengan tuberkulosis, bisa mengalami kehilangan selera makan karena konsentrasi leptin plasma yang meningkat. Ini dapat menekan nafsu makan secara signifikan.
5. Penurunan berat badanKurang selera makan sudah jelas dapat berdampak pada penurunan berat badan. Pada akhirnya, ini dapat memengaruhi respons tubuh terhadap peradangan dan menekan imun tubuh. Pengidap tuberkulosis tidak hanya mengalami penurunan berat badan biasa selayaknya orang diet, tetapi juga diiringi dengan tubuh yang melemah dan gampang sakit-sakitan.
Kapan Gejala Tuberkulosis Harus Diperiksa ke DokterKamu perlu segera memeriksakan diri ke dokter jika mengalami gejala-gejala di atas. Apalagi kalau belum lama ini kamu berada pada situasi berisiko terinfeksi tuberkulosis. Beberapa faktor yang menempatkanmu pada situasi tersebut adalah:1. Bekerja atau tinggal di rumah sakit atau panti jompo.2. Petugas kesehatan untuk pasien dengan risiko tinggi mengidap tuberkulosis.3. Perokok.4. Mengidap HIV atau AIDS.5. Mengidap diabetes.6. Memiliki kondisi ginjal yang parah.7. Mengidap kanker kepala dan leher.8. Menjalani perawatan kanker seperti kemoterapi.9. Mengonsumsi obat untuk transplantasi organ. Penulis: Dani AgusEditor: Dani AgusSumber: halodoc.com
Murianews, Kudus – Tuberkulosis atau TBC adalah salah satu dari 10 penyebab kematian tertinggi di dunia. TBC adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis di paru-paru.
Bakteri tuberkulosis yang menyerang paru-paru menyebabkan gangguan pernapasan, seperti batuk kronis dan sesak napas. Penderita TBC biasanya juga mengalami gejala lain seperti berkeringat di malam hari dan demam.
Jika tidak ditangani dengan segera, TBC dapat berakibat fatal. Bakteri Mycobacterium tuberculosis dapat menginfeksi bagian organ tubuh lainnya, seperti ginjal, tulang, sendi, kelenjar getah bening, atau selaput otak, kondisi ini dinamakan dengan TB ekstra paru.
Baca juga: Ini Perbedaan Batuk TBC dan Batuk Biasa yang Penting Diketahui
Pengobatan
penyakit tuberkulosis biasanya membutuhkan waktu berbulan-bulan dengan aturan minum obat yang ketat guna mencegah risiko terjadinya resistensi antibiotik.
Melansir dari Halodoc, Sabtu (4/2/2023), tuberkulosis atau juga biasa dikenal dengan TB adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri. Biasanya TB dapat menyebar melalui menghirup percikan liur (droplet) dari batuk atau bersin orang yang terinfeksi.
Tuberkulosis dapat menyerang paru-paru serta menyebar ke bagian lain dari tubuh, seperti otak dan tulang belakang. Sebab gejalanya yang mirip dengan penyakit lain, membuat gejala tuberkulosis kerap diabaikan. Supaya tidak salah lagi, berikut ini adalah gejala TB yang perlu diketahui!
Kenali Gejala Tuberkulosis
Perlu diketahui, kalau terkadang infeksi tuberkulosis tidak menimbulkan gejala apa pun. Kondisi ini dikenal sebagai TB laten. Disebut demikian, jika tuberkulosis tidak aktif. Bahkan gejala bisa tidak berkembang bertahun-tahun sejak awal terinfeksi.
Namun, kalaupun bergejala, seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, gejalanya kerap diabaikan. Berikut ini adalah gejala TB yang jarang diketahui, yaitu:
1. Batuk
Batuk adalah kondisi yang umum bila terkena pilek, flu, atau infeksi saluran pernapasan atas lainnya. Pembeda batuk tuberkulosis dengan batuk biasa adalah, orang dengan tuberkulosis biasanya akan mengalami gejala batuk cukup lama sampai berbulan-bulan.
2. Batuk berdarah
Ketika penghancuran jaringan paru-paru menjadi lebih buruk, dahak yang dikeluarkan oleh pengidap tuberkulosis bisa saja memiliki noda darah. Nah, kadang gejala ini juga mengiringi beberapa penyakit lainnya, seperti edema paru, cedera dada, bahkan kanker paru.
3. Keringat malam hari
Perubahan hormonal juga bisa menyebabkan gejala keringat di malam hari. Atau juga kalau cuaca panas, sehingga malam-malam menjadi lebih lembap sehingga keringat pun muncul. Berkeringat banyak di malam hari adalah salah satu indikator tubuh mengalami infeksi yang sangat tinggi.
4. Kehilangan selera makan
Sama halnya dengan gejala-gejala lainnya, kehilangan selera makan juga bisa dibilang gejala yang umum. Ada banyak orang yang mengalami kehilangan selera makan. Terkhusus orang dengan tuberkulosis, bisa mengalami kehilangan selera makan karena konsentrasi leptin plasma yang meningkat. Ini dapat menekan nafsu makan secara signifikan.
5. Penurunan berat badan
Kurang selera makan sudah jelas dapat berdampak pada penurunan berat badan. Pada akhirnya, ini dapat memengaruhi respons tubuh terhadap peradangan dan menekan imun tubuh. Pengidap tuberkulosis tidak hanya mengalami penurunan berat badan biasa selayaknya orang diet, tetapi juga diiringi dengan tubuh yang melemah dan gampang sakit-sakitan.
Kapan Gejala Tuberkulosis Harus Diperiksa ke Dokter
Kamu perlu segera memeriksakan diri ke dokter jika mengalami gejala-gejala di atas. Apalagi kalau belum lama ini kamu berada pada situasi berisiko terinfeksi tuberkulosis. Beberapa faktor yang menempatkanmu pada situasi tersebut adalah:
1. Bekerja atau tinggal di rumah sakit atau panti jompo.
2. Petugas kesehatan untuk pasien dengan risiko tinggi mengidap tuberkulosis.
3. Perokok.
4. Mengidap HIV atau AIDS.
5. Mengidap diabetes.
6. Memiliki kondisi ginjal yang parah.
7. Mengidap kanker kepala dan leher.
8. Menjalani perawatan kanker seperti kemoterapi.
9. Mengonsumsi obat untuk transplantasi organ.
Penulis: Dani Agus
Editor: Dani Agus
Sumber: halodoc.com