Ketahui, Permainan Tradisional Ini Bermanfaat untuk Melatih Motorik Anak lho
Murianews
Jumat, 10 Februari 2023 11:38:21
Permainan tradisional ini tidak hanya membikin anak-anak senang. Namun, ada manfaat lainnya yang didapat, antara lain untuk melatih motorik anak.
Perlu diketahui, aktivitas yang dilakukan anak-anak dapat mengasah kemampuan motorik kasar dan halus. Lantas permainannya apa saja?
Baca juga: Marak Isu Penculikan, Ini Cara Mengajarkan Anak untuk Melindungi Diri SendiriMelansir dari Halodoc, Jumat (10/2/2023), motorik kasar melibatkan kelompok otot besar. Termasuk lengan, betis, kaki, dan seluruh tubuh. Gerakan yang melibatkan otot besar, yakni berlari, melompat, melempar, menangkap, dan merangkak.
Sementara motorik halus adalah aktivitas yang melibatkan otot-otot kecil, seperti pergelangan tangan dan jari. Contoh gerakannya, termasuk, menggambar, menggoyangkan jempol atau menyusun balok.
Berikut ini beberapa jenis permainan tradisional untuk melatih motorik anak:
1. Lompat KaretPermainan lompat karet hampir mirip dengan lompat tali. Bedanya, tali yang digunakan terbuat dari karet gelang yang disambung. Permainan ini memiliki tingkat kesulitan yang beragam.
Caranya, dua pemain berjaga memegang tali di kedua sisi. Kemudian, mereka memosisikan karet dari lutut hingga kepala. Manfaatnya, yakni meningkatkan kemampuan gerak tubuh, terutama dalam melompat.
2. Dampu atau engklekSebelum memulai, pemain harus membuat petak-petak di permukaan tanah menggunakan kapur. Kemudian, mereka melempar benda seperti batu ke dalam petak sesuai dengan urutannya.
Selanjutnya, pemain akan melompat dari satu petak ke petak lainnya menggunakan satu kaki. Permainan ini bermanfaat untuk meningkatkan kemampuan gerak dan keseimbangan tubuh.
3. Galasin atau gerobak sodorIni adalah permainan kelompok yang terdiri dari 4 orang di setiap regu. Intinya, setiap anggota regu harus berusaha melewati garis yang dijaga dan dihadang oleh anggota regu lawan, sampai mencapai finish.
Permainan ini bermanfaat untuk meningkatkan kemampuan fisik, seperti menghindar dan berlari. Manfaat yang diperoleh selain dari segi motorik, yakni belajar menyusun strategi dan membaca gerak tubuh lawan.
4. Bola bekelPermainan ini bermanfaat untuk melatih motorik halus anak, seperti jari dan pergelangan tangan. Pertama-tama, pemain harus melempar bola dan menangkapnya kembali sebelum terpantur sebanyak dua kali.Di saat yang bersamaan, pemain juga harus mengambil biji satu persatu atau mengubah posisi biji bekel sesuai dengan aturan mainnya. Permainan ini juga mampu meningkatkan konsentrasi dan keterampilan anak.
5. LayanganLayangan menjadi salah satu permainan tradisional yang masih dimainkan hingga saat ini. Umumnya dilakukan oleh anak laki-laki dan bergantung pada cuaca, serta hembusan angin.Karena membutuhkan faktor alam, permainan ini tidak bisa dimainkan setiap saat. Manfaatnya yakni meningkatkan motorik halus pada bagian tangan. Terutama saat menarik, mengulur, dan mengendalikan layangan.
6. Petak jongkokPetak jongkok bisa dimainkan di mana pun, karena tidak memerlukan alat khusus. Konsepnya sangat sederhana, yakni dengan menunjuk salah satu pemain menjadi penjaga yang bertugas mengejar anak lainnya.Agar tidak tersentuh dan bergantian menjadi penjaga, pemain harus berjongkok. Permainan ini bermanfaat untuk melatih motorik kasar anak, juga meningkatkan fleksibilitas dan ketahanan fisiknya.Hal yang perlu diingat, orang tua disarankan untuk mengawasi ketika anak sedang bermain, terutama untuk permainan yang melibatkan kekuatan, kecepatan, dan ketangkasan. Jika terjadi cedera dalam melakukan permainan di atas, silakan tanya dokter dan janji rumah sakit untuk melakukan perawatan. Penulis: Dani AgusEditor: Dani AgusSumber: halodoc.com
Murianews, Kudus – Indonesia dikenal memiliki banyak ragam permainan tradisional. Tak hanya untuk orang tua, banyak juga aneka permainan tradisional yang biasa dimainkan oleh anak-anak.
Permainan tradisional ini tidak hanya membikin anak-anak senang. Namun, ada manfaat lainnya yang didapat, antara lain untuk melatih motorik anak.
Perlu diketahui, aktivitas yang dilakukan anak-anak dapat mengasah kemampuan motorik kasar dan halus. Lantas permainannya apa saja?
Baca juga: Marak Isu Penculikan, Ini Cara Mengajarkan Anak untuk Melindungi Diri Sendiri
Melansir dari Halodoc, Jumat (10/2/2023), motorik kasar melibatkan kelompok otot besar. Termasuk lengan, betis, kaki, dan seluruh tubuh. Gerakan yang melibatkan otot besar, yakni berlari, melompat, melempar, menangkap, dan merangkak.
Sementara motorik halus adalah aktivitas yang melibatkan otot-otot kecil, seperti pergelangan tangan dan jari. Contoh gerakannya, termasuk, menggambar, menggoyangkan jempol atau menyusun balok.
Berikut ini beberapa jenis permainan tradisional untuk melatih motorik anak:
1. Lompat Karet
Permainan lompat karet hampir mirip dengan lompat tali. Bedanya, tali yang digunakan terbuat dari karet gelang yang disambung. Permainan ini memiliki tingkat kesulitan yang beragam.
Caranya, dua pemain berjaga memegang tali di kedua sisi. Kemudian, mereka memosisikan karet dari lutut hingga kepala. Manfaatnya, yakni meningkatkan kemampuan gerak tubuh, terutama dalam melompat.
2. Dampu atau engklek
Sebelum memulai, pemain harus membuat petak-petak di permukaan tanah menggunakan kapur. Kemudian, mereka melempar benda seperti batu ke dalam petak sesuai dengan urutannya.
Selanjutnya, pemain akan melompat dari satu petak ke petak lainnya menggunakan satu kaki. Permainan ini bermanfaat untuk meningkatkan kemampuan gerak dan keseimbangan tubuh.
3. Galasin atau gerobak sodor
Ini adalah permainan kelompok yang terdiri dari 4 orang di setiap regu. Intinya, setiap anggota regu harus berusaha melewati garis yang dijaga dan dihadang oleh anggota regu lawan, sampai mencapai finish.
Permainan ini bermanfaat untuk meningkatkan kemampuan fisik, seperti menghindar dan berlari. Manfaat yang diperoleh selain dari segi motorik, yakni belajar menyusun strategi dan membaca gerak tubuh lawan.
4. Bola bekel
Permainan ini bermanfaat untuk melatih motorik halus anak, seperti jari dan pergelangan tangan. Pertama-tama, pemain harus melempar bola dan menangkapnya kembali sebelum terpantur sebanyak dua kali.
Di saat yang bersamaan, pemain juga harus mengambil biji satu persatu atau mengubah posisi biji bekel sesuai dengan aturan mainnya. Permainan ini juga mampu meningkatkan konsentrasi dan keterampilan anak.
5. Layangan
Layangan menjadi salah satu permainan tradisional yang masih dimainkan hingga saat ini. Umumnya dilakukan oleh anak laki-laki dan bergantung pada cuaca, serta hembusan angin.
Karena membutuhkan faktor alam, permainan ini tidak bisa dimainkan setiap saat. Manfaatnya yakni meningkatkan motorik halus pada bagian tangan. Terutama saat menarik, mengulur, dan mengendalikan layangan.
6. Petak jongkok
Petak jongkok bisa dimainkan di mana pun, karena tidak memerlukan alat khusus. Konsepnya sangat sederhana, yakni dengan menunjuk salah satu pemain menjadi penjaga yang bertugas mengejar anak lainnya.
Agar tidak tersentuh dan bergantian menjadi penjaga, pemain harus berjongkok. Permainan ini bermanfaat untuk melatih motorik kasar anak, juga meningkatkan fleksibilitas dan ketahanan fisiknya.
Hal yang perlu diingat, orang tua disarankan untuk mengawasi ketika anak sedang bermain, terutama untuk permainan yang melibatkan kekuatan, kecepatan, dan ketangkasan. Jika terjadi cedera dalam melakukan permainan di atas, silakan tanya dokter dan janji rumah sakit untuk melakukan perawatan.
Penulis: Dani Agus
Editor: Dani Agus
Sumber: halodoc.com