Bioskop Kencana Purwodadi: Tempat Hiburan di Masanya, Tumbang Karena Kaset Video
Saiful Anwar
Sabtu, 19 Februari 2022 20:21:30
MURIANEWS, Grobogan – Kabupaten Grobogan dulu memiliki gedung bioskop yang terkenal pada zamannya. Bioskop itu terletak di perempatan Yakkum Purwodadi, Kecamatan Purwodadi.
Gedung bioskop itu namanya, Bioskop Kencana. Lokasinya berada di kompleks yang kini dikenal sebagai Hotel Kencana.
MURIANEWS berhasil menghubungi pemilik bioskop legendaris itu, baru-baru ini. Pranoto namanya. Kakek ini sudah berusia 78 tahun dan tinggal tak jauh dari tempat bioskop itu berdiri.
Baca juga: Sejarah Gedung Bekas Bioskop Indra Yogjakarta yang Jadi Tempat Relokasi PKL MalioboroMeski, tak banyak informasi yang bisa didapat karena sudah lanjut usia. Namun, ada beberapa informasi penting yang mengungkap sejarah perjalana Bioskop Kencana itu.
Bioskop Kencana berdiri pada 1975. Saat itu, memiliki kapasitas 550 kursi penonton. Harga tiketnya bergantung filmnya. Semakin bagus filmnya, makin mahal. Meski, Pranoto tak menjelaskannya secara detail kisaran harga tiket ketika itu.
“Penayangannya empat kali sehari. Pukul 13.00 WIB - 15.00 WIB, kemudian 15.00 WIB - 17.00 WIB, lalu 17.00 WIB - 19.00 WIB, dan 19.00 WIB - 21.00 WIB. Film yang bagus paling lama diputar tiga hari,” kata Pranoto.
[caption id="attachment_273536" align="alignleft" width="1280"]

Penampakan bioskop Kencana ketika masih beroperasi dulu dan penampakan kini. (Dok. Narasumber MURIANEWS).[/caption]
Ketika itu juga sudah ada makanan ringan, seperti popcorn yang biasa menemani penonton menatap layar lebar. Namun, bukan di dalam satu gedung bioskop seperti sekarang ini. Penonton harus membeli di luar gedung.
“Untuk pengumuman daftar putar film, sudah dibuat pengumuman berikut jam penayangannya di dalam almari kaca gambar reklame,” tambahnya.
Khusus film-film yang dianggap menarik, ada pengumuman tersendiri dengan speaker oleh petugas bioskop dengan cara berkeliling.Namun, pada tahun 2000an bisnis bioskopnya mulai diterpa badai. Penontonnya turun drastis. Pranoto menyebut, maraknya maraknya persewaan dan penjualan kaset video jadi biang keladinya.Walau kini bisnis bioskop kembali mentereng lagi, namun, Pranoto tak memiliki niatan untuk membuka usahanya itu.“Tidak ada (niat membuka bioskop lagi). Terkecuali ada uluran bantuan dari pemerintah,” terang Pranoto.Handoko (70), warga Kecamatan Purwodadi mengaku pernah menonton film di Bioskop Kencana. Film yang paling disukainya, salah satunya Big Bos yang dibintangi Bruce Lee.“Jadi dulu itu, kalau filmnya lagi bagus, ada yang keliling kota mengumumkan. Kalau filmnya lagi bagus ya memang ngantre,” kata Handoko.Agung, warga Purwodadi juga mengaku pernah menonton film di bioskop. Namun, pada awal 2000an bioskop itu sudah tutup.“
Pokoke, mulai tahun 2000an persewaan CD sudah menjamur di Purwodadi. Trus bioskop terakhir itu mutar film-film dewasa hingga tutup,” ujarnya. Reporter: Saiful AnwarEditor: Zulkifli Fahmi
[caption id="attachment_273535" align="alignleft" width="1280"]

Gedung Kencana yang dulunya merupakan Bioskop Kencana Purwodadi. (MURIANEWS/Saiful Anwar)[/caption]
MURIANEWS, Grobogan – Kabupaten Grobogan dulu memiliki gedung bioskop yang terkenal pada zamannya. Bioskop itu terletak di perempatan Yakkum Purwodadi, Kecamatan Purwodadi.
Gedung bioskop itu namanya, Bioskop Kencana. Lokasinya berada di kompleks yang kini dikenal sebagai Hotel Kencana.
MURIANEWS berhasil menghubungi pemilik bioskop legendaris itu, baru-baru ini. Pranoto namanya. Kakek ini sudah berusia 78 tahun dan tinggal tak jauh dari tempat bioskop itu berdiri.
Baca juga: Sejarah Gedung Bekas Bioskop Indra Yogjakarta yang Jadi Tempat Relokasi PKL Malioboro
Meski, tak banyak informasi yang bisa didapat karena sudah lanjut usia. Namun, ada beberapa informasi penting yang mengungkap sejarah perjalana Bioskop Kencana itu.
Bioskop Kencana berdiri pada 1975. Saat itu, memiliki kapasitas 550 kursi penonton. Harga tiketnya bergantung filmnya. Semakin bagus filmnya, makin mahal. Meski, Pranoto tak menjelaskannya secara detail kisaran harga tiket ketika itu.
“Penayangannya empat kali sehari. Pukul 13.00 WIB - 15.00 WIB, kemudian 15.00 WIB - 17.00 WIB, lalu 17.00 WIB - 19.00 WIB, dan 19.00 WIB - 21.00 WIB. Film yang bagus paling lama diputar tiga hari,” kata Pranoto.
[caption id="attachment_273536" align="alignleft" width="1280"]

Penampakan bioskop Kencana ketika masih beroperasi dulu dan penampakan kini. (Dok. Narasumber MURIANEWS).[/caption]
Ketika itu juga sudah ada makanan ringan, seperti popcorn yang biasa menemani penonton menatap layar lebar. Namun, bukan di dalam satu gedung bioskop seperti sekarang ini. Penonton harus membeli di luar gedung.
“Untuk pengumuman daftar putar film, sudah dibuat pengumuman berikut jam penayangannya di dalam almari kaca gambar reklame,” tambahnya.
Khusus film-film yang dianggap menarik, ada pengumuman tersendiri dengan speaker oleh petugas bioskop dengan cara berkeliling.
Namun, pada tahun 2000an bisnis bioskopnya mulai diterpa badai. Penontonnya turun drastis. Pranoto menyebut, maraknya maraknya persewaan dan penjualan kaset video jadi biang keladinya.
Walau kini bisnis bioskop kembali mentereng lagi, namun, Pranoto tak memiliki niatan untuk membuka usahanya itu.
“Tidak ada (niat membuka bioskop lagi). Terkecuali ada uluran bantuan dari pemerintah,” terang Pranoto.
Handoko (70), warga Kecamatan Purwodadi mengaku pernah menonton film di Bioskop Kencana. Film yang paling disukainya, salah satunya Big Bos yang dibintangi Bruce Lee.
“Jadi dulu itu, kalau filmnya lagi bagus, ada yang keliling kota mengumumkan. Kalau filmnya lagi bagus ya memang ngantre,” kata Handoko.
Agung, warga Purwodadi juga mengaku pernah menonton film di bioskop. Namun, pada awal 2000an bioskop itu sudah tutup.
“
Pokoke, mulai tahun 2000an persewaan CD sudah menjamur di Purwodadi. Trus bioskop terakhir itu mutar film-film dewasa hingga tutup,” ujarnya.
Reporter: Saiful Anwar
Editor: Zulkifli Fahmi