Ramadan Harus Membuat Iman Lebih Kuat
Saiful Anwar
Kamis, 21 April 2022 06:30:26
Momentum Ramadan sudah seharusnya membuat setiap muslim berubah dari sebelumnya. Dari yang sebelumnya belum baik menjadi baik. Atau yang sebelumnya sudah baik, menjadi semakin baik.
Orang yang sebelumnya imannya lemah, saat Ramadan seharusnya menjadi lebih kuat. Sebab, kewajiban puasa membuat seseorang menahan hawa nafsunya selama sebulan penuh. Dari hal yang pada bulan lain diperbolehkan, khusus bulan Ramadan dilarang.
Dari sisi ibadah, momentum Ramadan juga membuat seseorang lebih rajin. Dari yang biasanya malas-malasan salat, pada Ramadan bahkan tidak hanya salat wajib, tetapi bersedia melaksanakan salat sunah tarawih dan witir.
Baca: Tebar Kebaikan di Bulan RamadanKuatnya iman dan ibadah itu pada akhirnya akan tercermin pada akhlak. Bila sebelum
Ramadan memiliki akhlak yang kurang baik, ketika Ramadan sudah mulai meninggalkan yang buruk-buruk, maka ketika selesai Ramadan akan menjadi muslim baru. Yakni muslim yang lebih taat kepada Allah SWT.
Memang, untuk mencapai itu semua dibutuhkan kesadaran di dalam diri setiap muslim masing-masing. Tanpa kesadaran, maka usai Ramadan juga akan kembali sebagaimana bulan-bulan sebelumnya.
Memang, untuk mencapai itu semua dibutuhkan kesadaran di dalam diri setiap muslim masing-masing. Tanpa kesadaran, maka usai Ramadan juga akan kembali sebagaimana bulan-bulan sebelumnya.Muslim yang baik adalah muslim yang kesadaran keimannya kuat. Meski ada kalanya imannya lemah, namun tidak akan sampai melakukan hal-hal yang dilarang Allah SWT, utamanya pada bulan Ramadan.Dengan kesadaran bahwa bulan Ramadan adalah bulan di mana setiap orang yang beriman wajib berpuasa, maka otomatis akan timbul kesadaran katakwaan kepada Allah SWT.Bermula dari kesadaran untuk agar lebih bertakwa itulah akan timbul kesadaran untuk lebih berakhlakul karimah, dan menjadi muslim yang baru setelah Ramadan. Reporter: Saiful AnwarEditor: Zulkifli Fahmi
[caption id="attachment_285932" align="alignleft" width="150"]
Ketua PD Muhammadiyah Blora Ngastoyo[/caption]
Momentum Ramadan sudah seharusnya membuat setiap muslim berubah dari sebelumnya. Dari yang sebelumnya belum baik menjadi baik. Atau yang sebelumnya sudah baik, menjadi semakin baik.
Orang yang sebelumnya imannya lemah, saat Ramadan seharusnya menjadi lebih kuat. Sebab, kewajiban puasa membuat seseorang menahan hawa nafsunya selama sebulan penuh. Dari hal yang pada bulan lain diperbolehkan, khusus bulan Ramadan dilarang.
Dari sisi ibadah, momentum Ramadan juga membuat seseorang lebih rajin. Dari yang biasanya malas-malasan salat, pada Ramadan bahkan tidak hanya salat wajib, tetapi bersedia melaksanakan salat sunah tarawih dan witir.
Baca: Tebar Kebaikan di Bulan Ramadan
Kuatnya iman dan ibadah itu pada akhirnya akan tercermin pada akhlak. Bila sebelum
Ramadan memiliki akhlak yang kurang baik, ketika Ramadan sudah mulai meninggalkan yang buruk-buruk, maka ketika selesai Ramadan akan menjadi muslim baru. Yakni muslim yang lebih taat kepada Allah SWT.
Memang, untuk mencapai itu semua dibutuhkan kesadaran di dalam diri setiap muslim masing-masing. Tanpa kesadaran, maka usai Ramadan juga akan kembali sebagaimana bulan-bulan sebelumnya.
Muslim yang baik adalah muslim yang kesadaran keimannya kuat. Meski ada kalanya imannya lemah, namun tidak akan sampai melakukan hal-hal yang dilarang Allah SWT, utamanya pada bulan Ramadan.
Dengan kesadaran bahwa bulan Ramadan adalah bulan di mana setiap orang yang beriman wajib berpuasa, maka otomatis akan timbul kesadaran katakwaan kepada Allah SWT.
Bermula dari kesadaran untuk agar lebih bertakwa itulah akan timbul kesadaran untuk lebih berakhlakul karimah, dan menjadi muslim yang baru setelah Ramadan.
Reporter: Saiful Anwar
Editor: Zulkifli Fahmi