Rabu, 19 November 2025


MURIANEWS, Kudus – Durian hingga kini masih menyandang gelar sebagai rajanya buah-buahan. Itu karena rasa manis dan lezat dagingnya yang menggoda selera penggemar buah.

Namun, ternyata buah itu sangat diharamkan untuk dijadikan sajian sesembahan para dewa saat perayaan Imlek. Selain durian, salak juga dilarang dijadikan sesembahan.

Alasannya, dua buah itu berduri. Itu diungkapkan Sesepuh Kelenteng Hok Hien Bio, Kudus, Edhie Purwono. Karena alasan itu, kedua alasan buah tersebut tidak boleh disajikan.

Baca juga: Tiga Buah Ini Wajib Ada di Kelenteng Saat Imlek, Apa Saja?

“Memang tradisinya itu tidak boleh buah berduri. Sudah dari leluhur seperti itu turun temurunnya,” katanya, Senin (31/1/2022).

Edhie menambahkan, buah yang boleh disajikan kepada dewa biasanya jeruk, apel, dan pir. Menurutnya, ketiga buah itu simbol memiliki makna keselamatan.

“Buahnya mulai diletakkan sehari sebelum Imlek hingga sehari setelah Imlek. Kemudian dibagikan kepada umat untuk dimakan bersama-sama,” terangnya.

Lina Chandra, Ketua Yayasan T.I.T.D (Tempat Ibadah Tri Dharma) Hok Hien Bio mengatakan kedua buah tersebut memiliki simbol tidak baik. Sebab, duri memiliki makna tertusuk.“Jalan hidupnya tidak lancar. Karena duri itu simbol tertusuk-tusuk. Tetapi kalau nanas masih diperbolehkan karena tidak terlalu runcing,” ungkapnya.Lina berharap berkah Imlek tahun ini bisa menentramkan dan menyejahterakan umat. Mulai dari rezeki, keselamatan, dan kesehatan.Tiga buah tersebut (jeruk, apel, pir) menjadi buah wajib di kelenteng. Sisanya diganti dengan buah lain seperti pisang atau belimbing.“Boleh menggunakan buah lainnya yang penting tidak salak atau durian,” imbuhnya. Reporter: Vega Ma'arijil UlaEditor: Zulkifli Fahmi

Baca Juga

Komentar

Terpopuler