Rabu, 19 November 2025


MURIANEWS, Kudus – KH M Arwani Amin Said, salah satu ulama asal Kabupaten Kudus, Jawa Tengah yang perannya dalam perkembangan Islam sangat dikenal. Ia juga dikenal sebagai guru para ulama dan penghafal Alquran yang tersebar di penjuru Nusantara.

Beberapa muridnya yang terkenal sebagai ulama di antaranya KH Abdullah Salam dari Kajen, Kabupaten Pati serta KH Sya’roni Ahmadi di Kabupaten Kudus.

Mbah Arwani tercatat lahir pada Selasa Kliwon pukul 11.00 WIB, tepatnya pada 5 September 1905 di Desa Madureksan kampung Kerjasan, Kudus. Ia merupakan putra dari pasangan H. Amin Said dan Hj. Wanifah.

Dikutip dari website resmi Yayasan Arwaniyyah Kudus, Mbah Arwani merintis dan mengembangkan pondok huffaz terbesa di Kudus.

Pada masa remajanya dihabiskan untuk menuntut ilmu mengembara dari pesantren ke pesantren. Tidak kurang dari 39 tahun hidup Mbah Arwani dihabiskan untuk menuntut ilmu dari kota ke kota yang dimulai dari kotanya sendiri yaitu Kudus.

Kemudian dilanjutkan ke Pesantren Jamsaren Solo, Tebuireng Jombang, Pesantren al-Munawwir Krapyak Yogyakarta dan diakhiri di Pesantren Popongan Klaten.

Baca: Mbah Mutamakkin Kajen Pati Menolak Tahta Demi Ilmu

Mbah Arwani mulai mengajarkan Alquran sekitar tahun 1942 H. Lokasinya di Masjid Kenepan Kudus, di sebelah utara Menara Kudus.

Mbah Arwani mengajar di Kudus setelah tamat dari Pesantren Al-Munawwir Krapyak, Yogyakarta. Seiring berjalannya waktu, santri beliau bertambah banyak. Bahkan tidak hanya dari Kudus saja.
Kemudian mbah Arwani membangun pondok pesantren yang diberi nama Yanbu’ul Qur’an yang memiliki makna Sumber Alquran. Pondok pesantren ini didirikan pada tahun 1979 M.Saat itu bangunan pondok masih kecil. Seiring berjalannya waktu, bangunan tersebut tidak muat untuk menampung beberapa santri. Karena, santri yang datang bertambah banyak.Baca: KH Sya’roni Achmadi Ahli Tafsir yang Produktif Tulis Kitab dan Pendiri RSI Sunan KudusLalu para santri bermusyawarah dan memutuskan untuk membangun pondok pesantren. Biaya pembangunan didapatkan dari para santri yang sudah khatam dan sudah pulang ke kampung halaman.Selain itu biaya pembangunan pondok juga didapatkan dari donasi tiap-tiap alumni dan santri yang saat itu masih aktif belajar.Pesantren Yanbu’ul Qur’an merupakan pondok huffadz terbesar yang ada di Kudus. Santrinya tak berasal dari Kudus. Melainkan dari berbagai daerah. Penulis: Vega Ma'arijil UlaEditor: Ali MuntohaSumber: www.arwaniyyah.com

Baca Juga

Komentar

Terpopuler