Kenali Gejala Kencing Tikus yang Bisa Sebabkan Kematian
Vega Ma'arijil Ula
Sabtu, 18 Maret 2023 11:36:14
Penyakit kencing tikus atau disebut leptospirosis merupakan penyakit yang menyebar melalui air atau tanah yang terkontaminasi dengan urine hewan pembawa bakteri leptospira, salah satunya tikus.
Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, dr Ahmad Syaifuddin mengatakan, ada beberapa faktor yang menyebabkan seseorang terpapar kencing tikus. Terutama saat kondisi sedang banjir penularan lebih cepat terjadi.
”Penularan penyakit kencing tikus disebabkan adanya kontak dengan urine dari hewan pembawa. Seperti tikus, anjing, kucing dan lainnya,” katanya Sabtu (18/3/2023).
Baca: Banyak Musibah Banjir, Waspada Penyakit Kencing TikusMenurutnya, bahaya dari kencing tikus bergantung dari gejala yang dialami penderitanya. Terkait seberapa berbahayanya penyakit tersebut tergantung dari gejalanya apakah berat atau ringan.
”Jika gejala yang dialami sudah berat, angka kematiannya menjadi lebih tinggi," sambungnya.
Dokter Ahmad Syaifuddin menambahkan, gejala awal yang dialami ketika terpapar kencing tikus yakni mengalami demam dan nyeri pada otot.
Sedangkan gejala berat yang dialami yakni air kencing mulai sedikit, bahkan tidak keluar. Kemudian air kencing berwarna kemerahan atau bewarna seperti teh. Selain itu kelopak mata terlihat menguning dan terjadi penurunan kesadaran.”Apabila gejalanya sudah seperti itu, memiliki risiko yang tinggi hingga menyebabkan kematian," terangnya.
Baca: Kencing Tikus Berbahaya Saat Musim Banjir, Ini PenjelasannyaLebih lanjut, daya tahan tubuh seseorang ikut mempengaruhi seberapa cepat kencing tikus menyerang tubuh. Oleh sebab itu pihaknya meminta masyarakat untuk waspada.”Cepat atau lambatnya terserang kencing tikus tergantung dari daya tahan tubuh masing-masing orang," imbuhnya. Editor: Ali Muntoha
Murianews, Kudus – Penyakit kencing tikus ternyata tidak dapat dipandang sebelah mata. Sebab, risiko yang ditimbulkan tidak main-main. Seperti apa gejalanya?
Penyakit kencing tikus atau disebut leptospirosis merupakan penyakit yang menyebar melalui air atau tanah yang terkontaminasi dengan urine hewan pembawa bakteri leptospira, salah satunya tikus.
Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, dr Ahmad Syaifuddin mengatakan, ada beberapa faktor yang menyebabkan seseorang terpapar kencing tikus. Terutama saat kondisi sedang banjir penularan lebih cepat terjadi.
”Penularan penyakit kencing tikus disebabkan adanya kontak dengan urine dari hewan pembawa. Seperti tikus, anjing, kucing dan lainnya,” katanya Sabtu (18/3/2023).
Baca: Banyak Musibah Banjir, Waspada Penyakit Kencing Tikus
Menurutnya, bahaya dari kencing tikus bergantung dari gejala yang dialami penderitanya. Terkait seberapa berbahayanya penyakit tersebut tergantung dari gejalanya apakah berat atau ringan.
”Jika gejala yang dialami sudah berat, angka kematiannya menjadi lebih tinggi," sambungnya.
Dokter Ahmad Syaifuddin menambahkan, gejala awal yang dialami ketika terpapar kencing tikus yakni mengalami demam dan nyeri pada otot.
Sedangkan gejala berat yang dialami yakni air kencing mulai sedikit, bahkan tidak keluar. Kemudian air kencing berwarna kemerahan atau bewarna seperti teh. Selain itu kelopak mata terlihat menguning dan terjadi penurunan kesadaran.
”Apabila gejalanya sudah seperti itu, memiliki risiko yang tinggi hingga menyebabkan kematian," terangnya.
Baca: Kencing Tikus Berbahaya Saat Musim Banjir, Ini Penjelasannya
Lebih lanjut, daya tahan tubuh seseorang ikut mempengaruhi seberapa cepat kencing tikus menyerang tubuh. Oleh sebab itu pihaknya meminta masyarakat untuk waspada.
”Cepat atau lambatnya terserang kencing tikus tergantung dari daya tahan tubuh masing-masing orang," imbuhnya.
Editor: Ali Muntoha