Keamanan Data Pribadi Baru Ditingkatkan, Ini Alasan Google
Zulkifli Fahmi
Kamis, 25 November 2021 19:13:37
[caption id="attachment_254738" align="alignleft" width="1280"]
Ads Privacy Lead Google Asia Pacific, Mike Katayama saat memaparkan materinya dalam acara IDC AMSI 2021. (MURIANEWS)[/caption]
MURIANEWS, Jakarta – Perwakilan Google mengungkapkan peningkatan keamanan data pribadi baru dilakukan beberapa tahun belakangan ini. Meningkatnya teknologi digital yang dimiliki menjadi salah satu alasannya.
Itu diungkapkan Ads Privacy Lead Google Asia Pacific, Mike Katayama dalam webinar puncak acara IDC AMSI 2021 sesi kedua, Kamis (25/11/2021). Menurutnya, google privasi adalah sesuatu yang penting.
“Sebagai perusahaan yang selalu mengedepankan pengguna, privasi merupakan sesuatu yang penting. Terutama yang berhubungan dengan pandemi Covid19,” katanya.
Baca juga: Kolaborasi Kunci Keberhasilan Percepatan Pemulihan Ekonomi
Menurutnya, sejak pandemi Covid19, banyak pengguna baru yang menggunakan internet. Mereka datang ke ekosistem internet dengan harapan privasinya terlindungi.
Dia mencontohkan pada cookies yang menjadi isu panas. Di sisi lain, itu adalahh perspektif Google.
“Kita harus melakukan ini dengan hati-hati. Jadi contohnya, dalam browser di beberapa perusahaan memang sudah kami hilangkan cookiesnya. Jadi itu artinya kami sudah mengarah ke sana,” jelasnya.
Mike Katayama menyebut, saat ini prilaku penggunaan teknologi seperti fingerprinting cukup diminati. Padahal itu, lanjutnya, sangat tidak aman. Jadi pihaknya pun melakukan secara bertahap untuk memberikan keamanan pengguna.
“Untungnya, secara teknologi sekarang lebih maju untuk berinovasi. Sehingga, privasi, ondevice processing sekarang lebih canggih untuk dilakukan ketimbang yang lama,” tututrnya.
“Itu alasan, kenapa baru dilakukan sekarang, sehingga tidak berdampak pada digital advertiser,” imbuhnya.
Puncak acara IDC AMSI 2021 sesi kedua, Kamis (25/11/2021) ini menghadirkan Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate sebagai pembicara kunci diskusi bertema Era Baru Digital Advertising Pasca Regulasi Perlindungan Data.
Selain Mike Katayama sebagai Ads Privacy Leads, Google Asia Pasific, pembicara lain dalam sesi ini adalah CEO Trans Corporation Atiek Nur Wahyuni, dan Managing Director Wavemaker Indonesia Amir Suherlan, Dirut PT Telkom Indonesia Tbk, Ririek Ariansyah.
IDC merupakan acara tahunan yang digelar AMSI sejak tahun 2019. Sebelum acara puncak, telah digelar Road to IDC AMSI 2021 di delapan wilayah pada tanggal 15-18 November lalu. Road to IDC AMSI 2021 melibatkan para pemimpin bisnis, tokoh, pembuat kebijakan, dan profesional tingkat nasional maupun internasional.
Kegiatan ini mendapat dukungan dari sejumlah pihak seperti Google, PT BNI (Persero) Tbk, Astra, Bank Raya, PT PLN Persero, Pertamina, bank bjb, PT Bank Central Asia Tbk, PT Bank Pembangunan Daerah Bali, Bank Jatim, Pemerintah Kabupaten Bojonegoro, Bali Mall, Kedai Tiga Nyonya Palembang, Bankaltimtara dan MS Glow.
Penulis: Zulkifli Fahmi
Editor: Zulkifli Fahmi
Ads Privacy Lead Google Asia Pacific, Mike Katayama saat memaparkan materinya dalam acara IDC AMSI 2021. (MURIANEWS)[/caption]MURIANEWS, Jakarta – Perwakilan Google mengungkapkan peningkatan keamanan data pribadi baru dilakukan beberapa tahun belakangan ini. Meningkatnya teknologi digital yang dimiliki menjadi salah satu alasannya.
Itu diungkapkan Ads Privacy Lead Google Asia Pacific, Mike Katayama dalam webinar puncak acara IDC AMSI 2021 sesi kedua, Kamis (25/11/2021). Menurutnya, google privasi adalah sesuatu yang penting.
“Sebagai perusahaan yang selalu mengedepankan pengguna, privasi merupakan sesuatu yang penting. Terutama yang berhubungan dengan pandemi Covid19,” katanya.
Baca juga: Kolaborasi Kunci Keberhasilan Percepatan Pemulihan Ekonomi
Menurutnya, sejak pandemi Covid19, banyak pengguna baru yang menggunakan internet. Mereka datang ke ekosistem internet dengan harapan privasinya terlindungi.
Dia mencontohkan pada cookies yang menjadi isu panas. Di sisi lain, itu adalahh perspektif Google.
“Kita harus melakukan ini dengan hati-hati. Jadi contohnya, dalam browser di beberapa perusahaan memang sudah kami hilangkan cookiesnya. Jadi itu artinya kami sudah mengarah ke sana,” jelasnya.
Mike Katayama menyebut, saat ini prilaku penggunaan teknologi seperti fingerprinting cukup diminati. Padahal itu, lanjutnya, sangat tidak aman. Jadi pihaknya pun melakukan secara bertahap untuk memberikan keamanan pengguna.
“Untungnya, secara teknologi sekarang lebih maju untuk berinovasi. Sehingga, privasi, ondevice processing sekarang lebih canggih untuk dilakukan ketimbang yang lama,” tututrnya.
“Itu alasan, kenapa baru dilakukan sekarang, sehingga tidak berdampak pada digital advertiser,” imbuhnya.
Puncak acara IDC AMSI 2021 sesi kedua, Kamis (25/11/2021) ini menghadirkan Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate sebagai pembicara kunci diskusi bertema Era Baru Digital Advertising Pasca Regulasi Perlindungan Data.
Selain Mike Katayama sebagai Ads Privacy Leads, Google Asia Pasific, pembicara lain dalam sesi ini adalah CEO Trans Corporation Atiek Nur Wahyuni, dan Managing Director Wavemaker Indonesia Amir Suherlan, Dirut PT Telkom Indonesia Tbk, Ririek Ariansyah.
IDC merupakan acara tahunan yang digelar AMSI sejak tahun 2019. Sebelum acara puncak, telah digelar Road to IDC AMSI 2021 di delapan wilayah pada tanggal 15-18 November lalu. Road to IDC AMSI 2021 melibatkan para pemimpin bisnis, tokoh, pembuat kebijakan, dan profesional tingkat nasional maupun internasional.
Kegiatan ini mendapat dukungan dari sejumlah pihak seperti Google, PT BNI (Persero) Tbk, Astra, Bank Raya, PT PLN Persero, Pertamina, bank bjb, PT Bank Central Asia Tbk, PT Bank Pembangunan Daerah Bali, Bank Jatim, Pemerintah Kabupaten Bojonegoro, Bali Mall, Kedai Tiga Nyonya Palembang, Bankaltimtara dan MS Glow.
Penulis: Zulkifli Fahmi
Editor: Zulkifli Fahmi
